Kitab Investasi

Kamis, 23 Februari 2023

Mengenal Personal Branding: Tujuan, Contoh, dan Cara Membangunnya

personal branding adalah kunci kesuksesan agar kamu dilirik perusahaan tempat kamu melamar kerja

Melalui platform social media, employer melihat cara kamu berekspresi, mulai dari perasaan hingga karakter diri.

Upaya ini menjadi alat mereka untuk menilai apakah kamu merupakan kandidat yang mereka cari dan sesuai dengan budaya perusahaan.

Mengacu pada data yang dilansir dari HCA Canada menyebutkan bahwa, 28% manajer perusahaan menggunakan social media kandidat untuk mencari tahu informasi tentang mereka.

Bahkan 47% dari responden mengaku tidak begitu suka mewawancarai calon pekerja yang tidak bisa ditemukan secara online.

Apa Itu Personal Branding?

Personal branding adalah persepsi seseorang yang kamu bentuk terhadap dirimu dan apa yang bisa kamu tawarkan secara profesional saat ini serta di masa depan.

Hal ini dikutip dari salah satu artikel Forbes yang ditulis oleh seorang President & CEO perusahaan marketing communication, Susan Gunelius.

Personal branding akan mempengaruhi nilaimu selama proses seleksi hingga akhirnya kamu diputuskan untuk diterima atau tidak.

Personal branding merupakan gambaran diri yang bisa ditunjukkan lewat apa saja. Kalau di atas Glints menyebutkan personal branding pada social media, itu hanyalah salah satu contoh medium penyampaiannya.

Personal branding bisa terlihat lewat cara berpakaian, berbicara, hingga gadget dan kendaraan yang digunakan.

Pokoknya, apa pun yang melekat pada dirimu, dilakukan secara konsisten, serta disadari orang lain, maka itu bisa membangun personal branding kamu tanpa disadari.

Namun sebenarnya personal branding pun bisa dibangun dengan sengaja. Artinya, kamu bisa mendesain bagaimana perspektif seseorang seharusnya terhadap dirimu.

Citra diri yang positif, profesional, dan baik sangat diperlukan untuk menunjukkan kredibilitas.

Gill Corkindale, seorang coach pada manajemen dan kepemimpinan global, menuliskan pada artikelnya di Harvard Business Review bahwa ada 4 (empat) hal penting dalam personal branding, yaitu:

  • menarik untuk orang-orang sekitar
  • otentik (asli, tidak duplikasi orang lain)
  • konsisten
  • dikenal banyak orang
  • Manfaat Personal Branding

    Melihat pengertian konsep personal branding di atas, mungkin kamu sudah paham kalau tujuan personal branding adalah untuk membangun kesan positif seseorang terhadap dirimu.

    Namun sebenarnya lebih dari itu, karena personal branding bisa menjadi investasimu di masa depan.

    Mengingat personal branding pun tidak dapat dibangun dalam sekejap. Berikut beberapa tujuan dari personal branding:

    1. Sebagai pembeda

    Setiap orang itu unik, tapi tidak banyak yang bisa menunjukkan keunikannya dengan mengesankan.

    Sama halnya seperti sebuah produk, sesuatu yang terlihat unik dan menarik akan mudah diingat.

    Begitu pun dengan dirimu, jika kamu memiliki karakter khusus, orang-orang akan mudah mengingat tentang dirimu.

    2. Sebagai daya tarik untuk promosi

    Menariknya dirimu bukan hanya membuat seseorang mudah untuk mengingat, tetapi juga mempertimbangkan kamu untuk dipromosikan.

    Tidak dapat dimungkiri bahwa personal branding salah satu faktor terkuat seseorang naik jabatan atau mendapatkan promosi lainnya.

    Ini disebabkan daya tarik yang diciptakannya untuk mempengaruhi orang-orang sekitar.

    3. Sebagai prestise dan jaminan kualitas

    Personal branding adalah salah satu cara yang bisa kamu gunakan untuk menunjukkan kemampuanmu.

    Tak jarang seseorang dipandang sebelah mata meski sebenarnya sangat kompeten di bidangnya.

    Ini dikarenakan orang tersebut tidak membangun personal branding sesuai targetnya.

    Jangan sampai hal serupa terjadi kepadamu, maka mulai bentuk personal branding-mu dari sekarang!

    4. Sebagai pengendali sekitar

    Percaya atau tidak, personal branding itu seperti magnet. Saat kamu sudah memiliki kesan positif yang kuat, kamu dapat mengendalikan orang-orang sekitar atau kondisi tertentu.

    Mereka menaruh kepercayaan kepada dirimu bahwa kamu bisa memberikan solusi, menawarkan sesuatu yang baru, atau membawa situasi ke arah yang lebih baik.

    5. Sebagai pembuka jalan untuk peluang baru

    Kita tidak pernah tahu di masa depan akan memiliki kebutuhan seperti apa. Personal branding membantumu supaya mudah diingat oleh orang lain dan ini adalah hal yang menguntungkan.

    Misalnya, katakanlah suatu hari kamu perlu seseorang untuk menjadi partner-mu di sebuah project. Ketika kamu berusaha menghubungi orang penting di industrimu, mereka ternyata sudah mengenalimu lebih dulu.

    Bayangkan, betapa lebih mudahnya proses yang perlu kamu jalani karena orang-orang banyak yang mengenalimu dari personal branding yang berhasil kamu bangun dengan sangat positif.

  • Pentingnya Personal Branding di Dunia Profesional

    seorang wanita sedang mendengarkan anggota timnya

    © Pexels.com

    Personal branding adalah action seseorang dalam kehidupan sehari-harinya.

    Dalam dunia profesional, personal branding menentukan posisi seseorang di tempat kerja, seberapa berpengaruh suaranya untuk didengar, dan masih banyak lagi.

    Sebegitu pentingnya personal branding, bisa membuat eksistensi seseorang disadari atau tidak.

    Untuk lebih jelasnya, berikut adalah pentingnya personal branding dalam dunia profesional:

    1. Kredibilitas

    Glints sudah menyinggung sekilas soal kredibilitas sebelumnya. Membangun kepercayaan tidak bisa dalam waktu singkat karena setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda.

    Makannya jika tidak dimulai dari sekarang, kamu akan kesulitan mendapatkan kepercayaan dari orang-orang sekitar saat dibutuhkan nanti.

    Kredibilitas tidak hanya berkaitan dengan seberapa mampu kamu diberikan sebuah jabatan, tetapi juga seberapa jauh kamu bisa dipercaya terhadap sesuatu.

    2. Membangun Koneksi

    Ini secara tidak langsung berkaitan dengan reputasimu. Semakin baik reputasi seseorang, maka akan semakin mudah menjalin pertemanan.

    Personal branding yang positif membantumu untuk membangun koneksi dengan siapa saja. Dengan adanya kepercayaan, maka mereka tak ragu untuk berhubungan denganmu.

    Jika jaringan pertemananmu luas, ada banyak keuntungan yang bisa didapat, misalnya informasi ter-update dari sumber terpercaya.

    3. Menumbuhkan kepercayaan diri

    Membentuk personal branding berarti membangun kepercayaan diri di waktu yang bersamaan.

    Ini sangat penting dalam dunia profesional karena orang yang percaya diri memiliki self-esteem dan ­self-value yang kuat. Keduanya berperan dalam integritas dan loyalitas terhadap pekerjaan.

    Namun hati-hati, kepercayaan diri di sini jauh berbeda dengan over-confidence. Menjadi seseorang yang terlalu percaya diri pun bisa dianggap tidak baik oleh orang-orang di sekitarnya.

    4. Kejujuran terhadap diri sendiri

    Personal branding merupakan sesuatu yang datang berdasarkan nilai, prinsip, hasrat, dan tujuan seseorang. Itu semua tidak akan terkemas dengan baik tanpa adanya kejujuran terhadap diri sendiri.

    Mungkin kamu bisa menipu orang-orang sekitar dengan personal branding tertentu, namun percayalah itu tidak akan bertahan lama.

    Personal branding adalah sesuatu yang berkaitan erat dengan dirimu. Segala kelemahan dan kelebihan harus bisa kamu terima untuk menjalani pekerjaan, agar lebih mudah dan memberikan hasil terbaik

  • Cara Membangun Personal Branding

    Menciptakan personal branding kurang lebih sama dengan membangun branding sebuah produk dalam marketing.

    Ada beberapa hal yang harus kamu lakukan supaya hasilnya sesuai dan memuaskan. Satu hal yang perlu diingat, kamu harus sabar dan tekun menjalani cara-cara di bawah.

    Glints mau mengingatkan sekali lagi kalau personal branding itu bukan sesuatu yang bisa jadi dalam sekejap mata.

    Ini lah yang bisa kamu lakukan untuk membangun personal branding yang tepat:

    1. Tentukan tujuanmu

    Setiap hal yang kamu lakukan harus memiliki tujuan yang jelas, termasuk dalam membangun personal branding. Temukan apa yang menjadi goal-mu di masa depan.

    Beda tujuan maka berbeda pula strategi yang harus kamu lakukan ke depannya. Apakah kamu ingin dikenal menjadi video editor atau content creator?

    Kedua profesi tersebut mungkin melibatkan proses serupa, namun personanya lumayan berbeda.

    2. Lakukan riset terlebih dahulu

    Personal branding adalah hal yang tidak bisa kamu lakukan tanpa strategi yang matang. Pada akhirnya, kamu perlu bersaing dengan orang lain yang juga sedang berusaha membuat branding diri yang memukau.

    Kamu bisa meriset orang-orang yang menurutmu punya personal branding yang baik dan dapat dijadikan role model. Cari tahu apa yang mereka lakukan, mulai dari kebiasaan, etos kerja, dan sebagainya.

    Hal ini bukan berarti kamu boleh menjiplak, ya. Tak apa jika kamu memang memerlukan contoh sebagai sumber inspirasi. Kamu tetap bisa tonjolkan kepribadian dan kemampuanmu yang unik.

    3. Tentukan karakter yang ingin kamu tonjolkan

    Ketika orang mendengar namamu, deskripsi diri seperti apa yang ingin kamu dengar?

    Apakah kamu ingin diingat sebagai orang yang ramah, humoris, dan editor yang mahir Adobe Premiere Pro, atau kamu ingin dideskripsikan sebagai editor yang berwibawa tapi sering berinteraksi dengan orang lain?

    Tentukan ini di awal sehingga persona yang terbentuk ke depannya bisa konsisten dan kamu akan mudah diingat oleh orang-orang.

    4. Jangan berbohong

    Bagian terpenting dari personal branding ialah originalitas. Ungkapan ‘fake it until you make it’ bukan berarti kamu boleh berbohong dan berusaha keras menjadi orang lain.

    Misalnya, kamu mungkin ingin dipandang sebagai travel blogger yang sering membagikan cerita perjalanan dan tips liburan ke luar negeri.

    Nah, jangan sampai kamu malah mencuri karya milik orang lain tanpa seizinnya. Lalu kamu berpura-pura seakan-akan karya dan pengalaman tersebut adalah milikmu.

    Selain merusak reputasi, hal ini juga berpotensi melanggar hukum, lho. Lebih baik jujur dengan kondisi saat ini dan biarkan kesederhanaanmu menjadi faktor unik kamu!

    5. Jangan tunda lagi, ayo mulai dari sekarang

    Personal branding perlu waktu yang lama untuk bisa dibangun dengan baik. Tak hanya sebulan dua bulan atau bahkan setahun dua tahun, ini adalah hal yang perlu kamu lakukan terus menerus.

    Maka dari itu, semakin cepat kamu memulai akan semakin baik.

    Kalau kamu menunggu dirimu menjadi sempurna dulu, niscaya kamu tidak akan pernah memulainya. Jadi, ayo bangun personal branding mulai dari sekarang!

Rabu, 22 Februari 2023

pelayanan pada pelanggan sebagai implementasi penerapan budaya mutu

Pelayanan pelanggan adalah kemampuan pegawai yang memiliki pengetahuan, mampu, dan antusias dalam menyampaikan produk dan layanan kepada pelanggan internal dan eksternal dengan cara yang dapat memuaskan kebutuhan ,baik yang teridentifikasi maupun tidak teridentifikasi, untuk hasil akhir yang positif. 

Pelayanan pelanggan adalah suatu tindakan, perbuatan atau aktivitas seseorang atau suatu organisasi dalam upaya pemenuhan kebutuhan atau keinginan pelanggan yang dilakukan melalui interaksi dan komunikasi yang baik dengan pelanggan, sesama karyawan dan juga pimpinan guna memenuhi harapan, kepuasan dan pemecahan permasalahan.

Pelayanan Pelanggan - Pengertian, Aspek, Karakteristik, Indikator dan Manfaat

Pelayanan pelanggan adalah kunci utama untuk mencapai keberhasilan dalam berbagai aspek usaha atau aktivitas bisnis yang bergerak di bidang jasa. Pelayanan pelanggan akan menjadi senjata utama dalam usaha memenangkan persaingan, seiring banyaknya perusahaan yang mempunyai produk yang sama untuk ditawarkan kepada pelanggan.

Pelayanan pelanggan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan kepuasan. Pelanggan membutuhkan informasi yang lengkap dan jelas, pelayanan yang lebih cepat, kenyamanan pelayanan, dan lain-lain. Pelayanan pelanggan disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan pelanggan.

Pengertian Pelayanan Pelanggan 

Berikut definisi dan pengertian pelayanan pelanggan dari beberapa sumber buku: 

  • Menurut Tjiptono (2005), pelayanan pelanggan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. 
  • Menurut Kasmir (2017), pelayanan pelanggan adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau suatu organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, sesama karyawan, dan juga pimpinan.
  • Menurut Sinambela (2008), pelayanan pelanggan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.
  • Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), pelayanan pelanggan adalah berbagai aktivitas di seluruh area bisnis yang berusaha mengkombinasikan mulai dari pemesanan, pemrosesan, hingga pemberian hasil jasa melalui komunikasi untuk mempererat kerja sama dengan konsumen.
  • Menurut Ratminto dan Winarsih (2005), pelayanan pelanggan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan pelanggan.

Aspek-aspek Pelayanan Pelanggan 

Menurut Rangkuti (2010), pelayanan terhadap pelanggan memiliki tiga aspek utama, yaitu sebagai berikut:

  1. Personalized. Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati kepada pelanggan secara personal, yaitu dengan cara menyebut nama pelanggan pada waktu berhubungan sambil tersenyum. 
  2. Memorable. Memberikan pelayanan yang akan selalu dikenang oleh pelanggan. Misalnya dengan cepat tanggap membantu permasalahan pelanggan. Memberikan pelayanan yang akan selalu dikenang tidak harus mahal, bisa berupa pelayanan kecil tetapi memberikan makna yang sangat besar. Misalnya, memberi perhatian secara khusus kepada pelanggan tersebut. 
  3. Timely. Saat ini bukan zaman memberikan pelayanan yang lambat kepada pelanggan. Pelanggan yang menggunakan produk atau jasa perusahaan adalah pelanggan yang sibuk dan istimewa. Jadi perusahaan sudah seharusnya memberikan pelayanan yang terbaik dan secepat mungkin kepada orang-orang yang istimewa tersebut.

Karakteristik Pelayanan Pelanggan 

Menurut Fitzsimmons (2006), pelayanan pelanggan memiliki beberapa ciri atau karakteristik, antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. Partisipasi pelanggan dalam proses pelayanan. Kehadiran pelanggan sebagai partisipan dalam proses pelayanan membutuhkan sebuah perhatian untuk mendesain fasilitas. Kondisi yang demikian tidak ditemukan pada perusahaan manufaktur yang tradisional. Kehadiran secara fisik pelanggan di sekitar fasilitas pelayanan tidak dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan manufaktur.
  2. Kejadian pada waktu yang bersamaan (simultaneity). Fakta bahwa pelayanan dibuat untuk digunakan secara bersamaan, sehingga pelayanan tidak disimpan. Ketidakmampuan untuk menyimpan pelayanan ini menghalangi penggunaan strategi manufaktur tradisional dalam melakukan penyimpanan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan. 
  3. Pelayanan langsung digunakan dan habis (service perishability). Pelayanan merupakan komoditas yang cepat habis. Hal ini dapat dilihat pada tempat duduk pesawat yang habis, tidak muatnya ruangan rumah sakit atau hotel. Pada masing-masing kasus telah menyebabkan kehilangan peluang. 
  4. Tidak berwujud (intangibility). Pelayanan adalah produk pikiran yang berupa ide dan konsep. Oleh karena itu, inovasi pelayanan tidak bisa dipatenkan. Untuk mempertahankan keuntungan dari konsep pelayanan yang baru, perusahaan harus melakukan perluasan secepatnya dan mendahului pesaing. 
  5. Beragam (heterogenity). Kombinasi dari sifat tidak berwujud pelayanan dan pelanggan sebagai partisipan dalam penyampaian sistem pelayanan menghasilkan pelayanan yang beragam dari konsumen ke konsumen. Interaksi antara konsumen dan pegawai yang memberikan pelayanan menciptakan kemungkinan pengalaman kerja manusia yang lebih lengkap.

Indikator Pelayanan Pelanggan 

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), kualitas pelayanan pelanggan dapat diukur melalui beberapa indikator, yaitu sebagai berikut:

a. Bukti fisik (tangible) 

Bukti fisik (tangible) adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensi kepada pihak eksternal. Penampilan, sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik seperti transportasi (armada), Perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan pegawai. Fasilitas fisik yang lengkap dan memadai akan membuat pelanggan merasa puas dan nyaman dalam menggunakan pelayanan tersebut.

b. Empati (emphaty) 

Empati (emphaty) dengan memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan pelanggan, dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan untuk memenuhi kebutuhan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan. Apabila penilaian pelanggan untuk perhatian dari perusahaan sangat baik maka akan berdampak pada kepuasan pelanggan setelah menggunakan jasa yang diberikan.

c. Kehandalan (reliability) 

Keandalan (reliability) yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan dan sikap yang simpatik. Keandalan juga merupakan salah satu elemen yang harus diperhatikan, karena kemampuan dalam memberikan pelayanan terbaik akan membuat pelanggan merasa puas dengan kinerja perusahaan.

d. Daya tanggap (responsiveness) 

Daya tanggap (responsiveness) suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada konsumen dengan menyampaikan informasi yang jelas sehingga responsiveness dapat menumbuhkan persepsi yang positif terhadap kualitas jasa yang diberikan. Daya tanggap/ketanggapan yang diberikan oleh perusahaan dengan baik akan meningkatkan kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan. Dalam implementasinya daya tanggap meliputi kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan cepat dan tanggap dalam menangani transaksi serta penanganan keluhan pelanggan.

e. Jaminan (asurance) 

Jaminan (asurance) adalah pengetahuan, kesopanan-santunan dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para konsumen kepada perusahaan. Pengetahuan, kesopan-santunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan dapat menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Jaminan atau assurance merupakan pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri konsumen dalam membeli jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu assurance sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap risiko ketidak-pastian yang tinggi terhadap kemampuan penyedia jasa.

Manfaat Pelayanan Pelanggan 

Menurut Kotler dan Keller (2012), pelayanan pelanggan memberikan dampak langsung terhadap kepuasan konsumen. Adapun beberapa manfaat dari pelayanan pelanggan terhadap kepuasan konsumen antara lain yaitu sebagai berikut:

  1. Pelanggan akan setia. Konsumen akan setia kepada perusahaan karena konsumen merasa pelayanan perusahaan sangat baik, pelanggan bisa jadi akan menjadi pelanggan tetap perusahaan tersebut. 
  2. Pelanggan bisa menjadi media iklan. Pelanggan bisa menjadi media iklan gratis dengan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan, pelanggan bisa saja menyebarkan mengenai hal tersebut kepada rekan rekan atau tetangganya sehingga perusahaan bisa menjadi lebih dikenal. 
  3. Kelangsungan bisnis jangka panjang terjamin. Dengan semakin banyaknya pelanggan tetap perusahaan, maka perusahaan tidak perlu khawatir tidak akan mendapatkan pelanggan, karena sudah adanya para pelanggan tetap tersebut. 
  4. Pelanggan tidak akan mempermasalahkan mengenai harga karena rasa kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan, maka pelanggan tidak akan mempermasalahkan mengenai harga terhadap suatu produk yang ditawarkan perusahaan.
  5. Pelanggan merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi. Kebutuhan pelanggan bukan hanya dari kualitas produk, melainkan juga dari segi kualitas pelayanan perusahaan. Dengan pelayanan yang baik, maka pelanggan akan merasa bahwa semua kebutuhannya telah dipenuhi oleh perusahaan. 
  6. Nama baik perusahaan meningkat. hal ini dikarenakan semakin banyaknya pelanggan yang merasa puas dan menjadi pelanggan yang setia sehingga nama baik perusahaan meningkat di mata semua pelanggan 
  7. Unggul dalam persaingan bisnis. perusahaan bisa dikatakan satu langkah di depan perusahaan lainnya dalam bersaing karena pelanggan telah mempercayai baik dari segi pelayanan maupun kualitas produk perusahaan tersebut.

Cara Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pelanggan 

Menurut Utami (2006), terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pelanggan, antara lain yaitu sebagai berikut: 

  1. Memberi informasi dan pelatihan. Karyawan atau penyedia jasa harus memahami barang dagangan yang ditawarkan, maupun kebutuhan pelanggan sehingga dengan informasi ini karyawan dapat menjawab pertanyaan dan menyarankan produk ke pelanggan. Melalui pemberian pelatihan yang rutin akan meningkatkan kemampuan pemahaman karyawan terhadap informasi produk yang dijual. 
  2. Menyediakan dukungan emosional. Layanan penyedia jasa harus mempunyai pendukung untuk menyampaikan layanan yang diinginkan oleh pelanggan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan feedback dari pelanggan, di antaranya seperti mengadakan survei kepada pelanggan dan follow up kepada pelanggan setelah memberikan pelayanan, cara ini dapat dilakukan melalui email.
  3. Meningkatkan komunikasi internal dan menyediakan pendukung. Ketika melayani pelanggan, karyawan sering harus mengatur konflik antara kebutuhan pelanggan dan kebutuhan perusahaan. Ketika karyawan yang bertanggung jawab diberi untuk menyediakan layanan diberi hak untuk membuat keputusan penting, biasanya kualitas layanannya justru meningkat. 
  4. Menyediakan perangsang. Beberapa ritel menggunakan perangsang, seperti membayar komisi pengawas, memberikan komisi untuk target penjualan untuk memotivasi karyawan, dan perangsang ini dapat memotivasi tingginya kualitas layanan.

Daftar Pustaka

  • Tjiptono, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.
  • Kasmir. 2017. Customer Service Excellent. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  • Sinambela, Lijan poltak. 2008. Reformasi pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
  • Lupiyoadi dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.
  • Ratminto & Winarsih, A.S. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  • Rangkuti, Freddy. 2010. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Fitzsimmons, J.A., & Fitzsimmons, M.J. 2006. Service Management. New York: McGraw-Hill.
  • Kotler dan Keller. 2012. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Pengertian Komitmen Mutu

Komitmen mutu dapat didefinisikan sebagai janji pada diri sendiri maupun janji kepada orang lain yang dicerminkan melalui tindakan-tindakan untuk dapat menjaga mutu dari kinerja pegawai. Komitmen mutu adalah pelaksanaan serta pelayanan publik yang memiliki orientasi pada kualitas dan hasil. Komitmen mutu, juga dipersepsikan oleh setiap individu pada jasa atau produk dengan ukuran baik atau buruknya.

Komitmen mutu dapat didefinisikan pula sebagai suatu pemahaman konsep mengenai efisensi, inovasi, efektivitas maupun mutu dari penyelenggaraan pemerintah. Dalam bidang apapun, komitmen mutu akan terus menjadi tanggung jawab bagi pegawai atau seseorang, dan harus dilaksanakan dengan cara yang optimal, hal ini bertujuan agar mampu memberikan kepuasan pada stakeholder.

Pelayanan publik yang bermutu, haruslah memiliki peran yang sangat penting guna menciptakan lingkungan serta masyarakat yang lebih adil, sejahtera, maupun inklusif atau mudah dijangkau oleh seluruh orang.

Proses implementasi dari manajemen mutu, diawali dengan melakukan analisis masalah yang telah diidentifikasi. Kemudian, menyusun rencana mutu, melaksanakan pekerjaan berbasis, mengawal pelaksanaan, rencana mutu, mengawasi ketercapaian, hingga merancang beragama upaya peningkatan agar perusahaan atau organisasi mampu membangun kredibilitas dari lembaga pemerintahan tersebut.

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan, agar perusahaan atau organisasi maupun pemerintah mampu memperbaiki mutu dari layanan . Tanggung jawab mutu, ada pada setiap level organisasi dan tidak hanya pada level tertentu saja.

Pada level puncaknya, level puncak ini memiliki tanggung jawab terhadap mutu layanan institusi secara keseluruhan untuk membangun citra pada lembaga dan keunggulan bersaing. Lalu, pada legal strategic business, unit level memiliki tanggung jawab terhadap mutu yang memiliki kaitan dengan penetapan verifikasi mutu pada setiap unit kerjanya sesuai dengan target.

Kemudian pada level fungsional, memiliki tanggung jawab terhadap mutu hasil pada layanan yang diberikan kepada unit pendukungnya. Sedangkan, pada level unit dasar, pegawai bertanggung jawab pada rencana atau aktivitas yang dilaksanakan oleh masing-masing unit kerja di setiap levelnya

Beberapa faktor yang menjadi pendorong, maupun penghambat dalam upaya meningkatkan kinerja dari aparatur yang kreatif, inovatif serta komitmen pada mutu di antara lain adalah perubahan pola pikir atau mindset dari aparatur, perbaikan dari tata kelola pemerintahan atau good corporate governance, dan pergeseran budaya kerja.

Konsep Komitmen Mutu

Dalam komitmen mutu, terdapat tiga konsep komitmen mutu yang perlu  ketahui. Berikut penjelasannya.

1. Konsep efektivitas

Efektivitas dapat menunjukan tingkat dari ketercapaian target yang telah direncanakan oleh perusahaan atau organisasi sebelumnya, baik itu dalam jumlah maupun dalam hal mutu hasil kerja.

Dengan konsep efektivitas, maka organisasi dapat mengetahui kemampuan tiap levelnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Konsep efisiensi

Pada konsep efisiensi terdapat tingkat ketepatan realisasi dalam penggunaan sumber daya serta bagaimana suatu pekerjaan dapat dilaksanakan. Sehingga tidak akan terjadi pemborosan pada sumber daya, mekanisme yang akan keluar dari alur, penyalahgunaan alokasi, dan tidak terjadi penyalahgunaan prosedur.

Idealnya, karakteristik pada konsep efisiensi di antara lain adalah yang memiliki orientasi pada mutu serta penyelenggaraan pemerintah maupun pelayanan publik antara lain diarahkan, guna meningkatkan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan.

3. Konsep implementasi

Konsep komitmen mutu yang ketiga adalah konsep implementasi, di mana implementasi menjadi pendekatan yang inovatif dalam penyelenggaraan pelayanan pemerintahan dan menjadi sebuah keniscayaan dalam rangka untuk meningkatkan kepuasan publik atas layanan yang diberikan oleh aparatur negara.

Nilai-Nilai Dasar Komitmen Mutu

Berikut adalah beberapa nilai dasar dari komitmen mutu.

  • Organisasi mutu, ialah nilai dasar yang pertama dari komitmen mutu. Pada organisasi mutu, suatu organisasi memiliki komitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah maupun tujuan demi kualitas pelayanan.
  • Efektif, ialah berhasil menunjukan tingkat dari tercapainya target yang telah direncanakan perusahaan, baik target itu menyangkut jumlah maupun hasil
  • Efisien merupakan berdaya guna, nilai dasar efisien mampu menjalankan tugas serta mencapai hasil tanpa perlu melakukan pemborosan pada sumber daya serta dapat menghemat waktu.
  • Inovatif merupakan sesuatu hal yang baru, yang menjadi perwujudan dari ide serta kreatifitas guna meningkatkan mutu pelayanan dari suatu organisasi.

Sehubungan dengan empat nilai dasar komitmen mutu serta upaya dalam peningkatan mutu dan komitmen mutu, paling tidak akan muncul dua pertanyaan berikut ini, antara lain.

  • Kenapa komitmen pada mutu organisasi publik harus mendapat perhatian utama dari kinerja pegawai serta manajemen?
  • Bagaimana cara melakukan implementasi pada komitmen mutu di perguruan tinggi, sebagai suatu lembaga organisasi publik, ketika perguruan tinggi harus menghadapi era globalisasi serta pasar bebas saat ini?

Konsep Kualitas Komitmen Mutu

Dalam komitmen mutu, konsep kualitas dibagi menjadi beberapa bagian yaitu, kualitas, definisi, definisi dari kualitas jasa, dan dimensi kualitas jasa. Berikut penjelasan detailnya tentang pengertian kualitas.

  • Kualitas adalah keseluruhan dari karakteristik produk serta jasa yang meliputi beberapa hal, yaitu: engineering, marketing, maintenance dan manufacture. Di mana produk-produk serta jasa dalam pemakaiannya akan sesuai dengan kebutuhan maupun harapan dari pelanggan atau konsumen perusahaan.
  • Garvin dan Davis mengemukakan, bahwa kualitas merupakan suatu kondisi yang dinamis dan memiliki hubungan dengan manusia, produk, tenaga kerja, proses maupun tugas serta lingkungan yang telah memenuhi maupun melebihi harapan dari pelanggan maupun konsumen.

Dari kedua pengertian tentang kualitas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan hal yang harus dikerjakan dengan baik oleh penyedia jasa

Faktor utama yang menjadi penentu performansi bagi suatu perusahaan merupakan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut. Produk maupun jasa yang memiliki kualitas tinggi, merupakan produk dan jasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen atau pelanggan nya. Edward Deming mengemukakan bahwa mutu harus memiliki tujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan baik di masa kini maupun di masa datang.

Ketika perusahaan ingin menjaga kualitas yang baik, maka proses evaluasi kualitas pun perlu dilakukan oleh perusahaan. Ada lima dimensi karakteristik untuk melakukan evaluasi kualitas pelayanan. Lima dimensi tersebut, hadir dalam metode dengan nama SERVQUAL. Berikut penjelasannya.

  • Responsiveness atau daya tanggap merupakan suatu kebijakan guna membantu serta memberikan pelayanan yang cepat atau responsif serta tepat pada pelanggan dengan menggunakan penyampaian informasi yang jelas.
  • Assurance atau jaminan dan kepastian. Assurance merupakan kesopanan, pengetahuan, dan kemampuan pegawai perusahaan dalam menumbuhkan rasa percaya kepada pelanggan perusahaan tersebut. Jaminan meliputi beberapa komponen di antaranya ialah, kredibilitas, komunikasi (communication), keamanan (security), sopan santun (courtesy) dan kompetensi (competence).
  • Tangible atau bukti fisik, merupakan kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan ketika perusahaan menunjukkan eksistensi pada pihak-pihak di luar perusahaan tersebut. Kemampuan serta penampilan pada sarana dan prasarana fisik dari perusahaan yang dapat diandalkan oleh keadaan di lingkungan sekitarnya, menjadi bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh para pemberi jasa. Hal itu, meliputi fasilitas fisik contohnya adalah gudang atau gedung, contoh lainnya adalah perlengkapan serta peralatan yang menggunakan teknologi serta penampilan perusahaan.
  • Empathy adalah memberikan perhatian tulus yang memiliki sifat individual atau pribadi yang diberikan pada pelanggan, dengan upaya untuk memahami keinginan dari konsumen. Oleh sebab itu, suatu perusahaan diharapkan untuk memiliki pengertian maupun pengetahuan mengenai pelanggan secara spesifik dan memiliki waktu untuk melakukan pengoperasian yang nyaman untuk pelanggan.
  • Keandalan atau reliability adalah kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan ketika memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang perusahaan janjikan, terpecaya dan akurat. Kinerja perusahaan harus sesuai dengan harapan pelanggan atau konsumen. Artinya, adalah ketepatan waktu yang sama ketika melayani, berlaku untuk seluruh pelanggan tanpa adanya kesalahan dan tetap dengan akurasi tinggi serta sikap simpatik.

Untuk mencapai daya saing yang tinggi dan sesuai dengan era kompetisi serta persaingan global, maka suatu komitmen dari total quality management harus dilaksanakan dengan baik. Total quality management merupakan suatu strategi dari organisasi serta teknik untuk menghasilkan pelayanan bermutu sesuai dengan jasa atau produk yang dijual perusahaan pada pelanggan.

Lalu, manajemen mutu merupakan seluruh aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang akan menentukan kebijaksanaan mutu, tanggung jawab dan tujuan serta menerapkan hal-hal tersebut melalui alat, seperti pengendalian mutu, perencanaan mutu, peningkatan mutu dan jaminan mutu.

Tanggung jawab dalam manajemen mutu ada pada seluruh level perusahaan pada bagian manajemen, akan tetapi tetap harus dikendalikan oleh level manajemen puncak serta dalam proses penerapannya harus melibatkan seluruh anggota organisasi atau perusahaan. Proses pengendalian mutu dalam rangka penjaminan mutu, mengarah pada pengendalian mutu dengan basis Plan Do Check Action atau PDCA. Proses-proses tersebut, sesuai dengan model TQM.

Proses pengendalian mutu dengan menggunakan metode PDCA, akan menghasilkan perbaikan berkelanjutan atas mutu pelayanan. Salah satu cara untuk meningkatkan serta menjaga kualitas dari produk atau jasa suatu perusahaan, adalah dengan berinovasi. Berikut adalah cara-cara melakukan inovasi.

Cara Melakukan Inovasi untuk Menjaga Kualitas

  • Penemuan ialah dengan cara melakukan kreasi pada suatu produk, jasa maupun proses yang sebelumnya belum pernah dilakukan.
  • Pengembangan, ialah dengan cara mengembangkan jasa maupun produk atau proses yang sebelumnya telah ada.
  • Duplikasi, ialah dengan cara meniru suatu jasa atau produk atau proses yang telah ada sebelumnya. Ketika melakukan duplikasi pada inovasi, perusahaan atau organisasi sebaiknya tidak hanya asal meniru saja, akan tetapi juga melakukan proses pengembangan setelahnya dengan utuh serta kreatif. Tujuannya agar mampu memperbaiki konsep serta perusahaan mampu memenangkan persaingan atas produk atau jasa tersebut.
  • Melakukan sintesis, ialah dengan cara melakukan perpaduan konsep maupun faktor-faktor yang telah ada kemudian dijadikan menjadi formulasi baru. Proses sintesis ini, meliputi pengambilan sejumlah ide maupun produk yang telah ditemukan maupun telah dibentuk. Sehingga, suatu produk maupun jasa menjadi produk yang dapat diaplikasikan.

Implementasi Komitmen Mutu

Nilai dasar yang ada pada komitmen mutu ketika akan memberikan layanan prima, sekurang-kurangnya akan mencakup empat hal berikut ini.

Mengedepankan komitmen pada kepuasan pelanggan atau konsumen, memberikan pelayanan dengan menyentuh hati guna menjaga serta memelihara agar pelanggan atau konsumen tetap setia pada perusahaan.

  • Menghasilkan jasa atau produk yang memiliki kualitas tinggi, tanpa adanya kesalahan, tanpa cacat serta tidak ada pemborosan.
  • Melakukan adaptasi melalui perubahan-perubahan yang terjadi, baik perubahan tersebut berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan pelanggan atau konsumen maupun dalam perkembangan teknologi yang dibutuhkan oleh perusahaan agar mampu berkembang.
  • Menggunakan pendekatan secara ilmiah serta inovatif, dalam melakukan pemecahan masalah serta pengambilan keputusan.
  • Melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki secara berkelanjutan melalui berbagai cara, di antaranya ialah pelatihan, pelayanan, kolaborasi, mengembangkan ide kreatif serta benchmark.

Secara operasionalnya, menurut Djamaludin ilustrasi yang tepat untuk perilaku semestinya ditampilkan pada layanan prima, adalah sebagai berikut.

  • Memberi salam serta menyapa
  • Ramah dan memberi senyum tulus
  • Cepat maupun tepat waktu
  • Mendengarkan konsumen dengan sabar serta aktif
  • Memiliki penampilan yang rapi serta merasa bangga dengan penampilannya
  • Menerangkan apa yang dilakukan oleh pegawai
  • Selalu mengucapkan terima kasih
  • Memerlakukan teman satu perusahaan seperti memperlakukan pelanggan
  • Berusaha mengingat pelanggan

Dengan begitu, maka esensi dari pelayanan ialah memberi sesuatu pada pihak-pihak lain. Artinya bahwa layanan yang memiliki orientasi pada komitmen mutu, akan terwujud ketika apa yang diberikan oleh perusahaan, dapat diterima oleh pihak lain dengan baik, sehingga pihak-pihak lain tersebut akan merasa puas dengan apa yang diberikan perusahaan.

Esensi dari pelayanan tersebut, sesuai dengan apa yang diyakini oleh Azim dan Harvey, keduanya mengatakan, bahwa semakin banyak seseorang memberi, maka semakin banyak pula orang tersebut akan memperoleh, semakin baik memberikan pelayanan, maka semakin banyak pula orang yang akan melayani.

Kesimpulan

  1. Komitmen mutu atau kualitas organisasi publik melalui kinerja pegawai serta manajemen perlu mendapatkan perhatian utama, hal ini karena komitmen mutu, bertujuan guna mencapai, merencanakan, meningkatkan pelayanan tinggi secara berkelanjutan dan memelihara. Pada jangka waktu panjang, jaminan mutu di perguruan tinggi dilakukan guna mewujudkan visi pada perguruan tinggi. Strategi dari penjamin mutu dapat dipilih serta dilaksanakan sesuai dengan standar TQM.
  2. Implementasi pada komitmen mutu di perguruan tinggi sebagai suatu lembaga organisasi publik ketika menghadapi era globalisasi serta pasar bebas dapat dilaksanakan dengan menerapkan model SERVQUAL. Kualitas dari jasa, didefinisikan sebagai penilaian maupun sikap global berkenaan dengan superioritas dari suatu jasa yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan

Strategi Implementasi Bisnis Teknik Komputer dan Telekomunikasi

Strategic implementation atau penerapan strategi merupakan tahapan manajemen strategis yang melibatkan penggunaan kemampuan manajerial, administratif, dan persuasif untuk menerjemahkan alternatif yang dipilih menjadi tindakan

Berarti, implementasi strategi bisnis adalah proses yang menempatkan rencana strategis ke dalam tindakan-tindakan yang bertujuan untuk memperkuat bisnis Anda. Dalam implementasi strategi bisnis terdapat rencana strategis yang berupa dokumen tertulis yang berisikan langkah-langkah dan proses rinci untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalamnya juga termasuk feedback dan report yang berguna sebagai bahan evaluasi bahwa rencana tersebut telah berjalan dan mencapai target.

Dalam melakukan proses implementasi strategi bisnis, pembuat strategi wajib memperhatikan aspek berikut:

1. Siapa orang yang akan melaksanakan perencanaan strategis? Apakah kompetensinya memadai atau tidak?

2. Apa yang harus dilakukan untuk mensosialisasikan petunjuk operasi baru yang diharapkan perusahaan?

3. Bagaimana cara agar setiap orang mau melakukan apa yang diinginkan untuk mencapai tujuan perusahaan?

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut maka perusahaan Anda akan memetik manfaat dari implementasi strategi bisnis, di antaranya:

  • Visi dan misi strategi perusahaan menjadi lebih terarah dan konkret.
  • Kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat dengan cepat dan tepat diidentifikasi.
  • Perencanaan dalam penyusunan anggaran perusahaan menjadi lebih jelas dan efisien.

1. Mengenal Strategi Implementasi Bisnis

Dalam berbisnis, pasti kita harus selalu sigap dalam menghadapi segala hal yang akan datang yang akan menjadi tantangan bagi para pelaku bisnis. Salah satunya menggunakan cara Strategi Implementasi Bisnis.

Strategi Implementasi Bisnis merupakan penerapan strategi termasuk dalam tahapan manajemen strategi dalam berbisnis, hal ini melibatkan penggunaan kemampuan manajerial, administratif dan persuasif dalam segala tindakan yang akan dilakukan.

Beberapa tujuan diantara lain dari Strategi Implementasi Bisnis yaitu mendapatkan umpan balik, laporan kemajuan dari strategi atau rencana yang sudah dilakukan sesuai dengan target.

Implementasi Strategi merupakan sebuah rencana strategis dalam beberapa tindakan guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Rencana strategi bisnis, biasanya berisi langkah-langkah dan proses secara rinci yang diperlukan untuk mencapai tujuan pada perusahaan atau instansi. Selain mempersiapkan Strategi Implementasi Bisnis, pelaku bisnis juga perlu mempersiapkan Perencanaan Bisnis dan Analisa Bisnis.

2. Rancangan Strategi Implementasi Bisnis

Selain itu dalam Strategi Implementasi Bisnis terdapat rancangan dalam melakukan Strategi Implementasi Bisnis. Perusahaan harus mencakup beberapa Rancangan dalam Strategi Implementasi Bisnis sebagai berikut.

A. Cara Mengembangkan Bisnis

Dalam melakukan strategi bisnis, kita harus mengetahui bagaimana cara untuk mengembangkan atau menumbuhkan bisnis yang sedang kita lakukan. Kita juga harus berorientasi untuk mengembangkan bisnis di masa mendatang. 

Pastinya kita sudah mempersiapakan Visi, Misi dalam perusahaan, Dan kita harus mengimplementasikan bisnis sesuai dengan Visi dan Misi yang sudah dirancang sebelumnya.

B. Cara Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Pelanggan merupakan inti dalam berbisnis, dan merupakan prioritas terbesar dalam perumusan rencana strategi dalam berbisnis.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, kita harus melakukan analisa kebutuhan pelanggan terlebih dahulu, kemudian jika kita sudah mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan atau konsumen, kita dapat lebih maksimal dalam mempersiapkan atau membuat pelanggan loyal kepada barang atau jasa yang perusahaan kita berikan.

C. Mengetahui Cara untuk Bersaing dengan Bisnis lainnya

Persaingan dalam dunia bisnis pasti akan selalu ada, oleh karena itu kita pun harus mengetahui dan mengantisipasi persaingan di masa mendatang. Cara yang tepat yaitu dengan melakukan strategi implementasi bisnis yang tepat pula, sehingga perusahaan memiliki kemampuan untuk menghadapi persaingan pasar dengan baik dan tepat.

D. Siap dengan Perubahan pada Pasar

Segala hal dapat terjadi di dalam kehidupan, begitu pula dengan bisnis. Perkembangan teknologi yang terus menjadi lebih canggih, bisnis yang kita lakukan pula harus siap dengan perubahan yang akan terjadi pada pasar.

Seperti Kondisi pasar atau tren baru akibat beberapa faktor yang mungkin dapat mempengaruhi performa perusahaan. Oleh karena itu pula dengan strategi yang sudah dirumuskan tadi bisa membantu perusahaan dalam menghadapi perubahan pada pasar. Sehingga tetap bisa bekerja dengan optimal dan bertahap dengan kondisi apapun.

3. Langkah-langkah Strategi Implementasi Bisnis

Dalam melakukan Strategi Implementasi Bisnis terdapat langkah-langkah dalam Strategi Implementasi Bisnis, beberapa langkah-langkah tersebut mencankup beberapa hal berikut ini :

  • Perusahaan harus mempersiapkan dan membuat rumusan strategi implementasi bisnis yang berorientasi pada pengembangan bisnis yang akan terjadi di masa mendatang. Rumusan strategi harus sinkron atau selaras dengan visi yang sudah dirancang pada saat membangun perusahaan.
  • Perusahaan harus mengutamakan kepuasan pelanggan, karena pelanggan merupakan prioritas dalam berbisnis.
  • Perusahaan harus siap dalam menghadapi tantangan yang akan terjadi di masa mendatang, termasuk menghadapi perubahan pada pasar, maupun tantangan dari kompetitor bisnis yang lainya.
  • Perusahaan harus baik dan tepat dalam mengelola setiap bagian fungsional guna mengembangkan kapabilitas bisnisnya.

4. Masalah yang terjadi dalam Strategi Implementasi Bisnis

Dalam melakukan kegiatan bisnis, maupun implementasi dari Strategi Bisnis pasti terdapat kemungkinan akan terjadi masalah, biasanya permasalahan tersebut terjadi karena Proses Implementasi Strategi Bisnis yang tidak dirancang dan didefinisikan dengan baik. Hal itu dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian sehingga dapat menjadi sumber masalah dan tidak mencapai visi yang sudah dirancang.

Seringkali, proses implementasi strategi bisnis yang tidak didefinisikan dengan baik justru menciptakan ketidakpastian dan kebingungan. Bahkan, tak jarang pula membuatnya sulit untuk mengimplementasikan strategi dengan sukses. Ada kalanya pula permasalahan semacam ini muncul karena strategi yang lemah ataupun visi yang kurang jelas.

Permasalahan seperti ini juga kerap muncul karena kurangnya komunikasi, sumber daya, dan tindak lanjut dari bagian manajemen perusahaan. Saat ada perubahan strategi baru yang dinilai radikal, masalah tersebut akan muncul ke permukaan karena perusahaan tidak bisa melatih karyawan dengan baik. Padahal, inisiatif strategis baru tidak akan pernah berhasil tanpa adanya pelatihan yang tepat untuk karyawan.

Oleh karena itu semua yang berperan dalam perusahaan atau bisnis harus mempersiapkan Strategi Implementasi Bisnis yang baik, selain itu juga karyawan harus dilatih dengan baik sehingga proses bisnis dalam perusahaan dapat berjalan dengan sukses.

Manfaat monitoring dan evaluasi dalam implementasi strategi bisnis

Dalam implementasi strategi bisnis sangat diperlukan adanya kerja sama yang baik dari seluruh pihak terkait, seperti sistem yang berjalan baik dan situasi yang mendukung berjalannya pelaksanaan manajemen strategis.

Bukan hanya itu saja, monitoring pun sangat dibutuhkan untuk memastikan supaya semua hal tersebut berjalan sesuai rencana. Apabila terjadi penyimpangan ataupun perubahan situasi yang membahayakan pelaksanaan seluruh rencana, maka bisa ditangani dengan secepatnya.

Implementasi strategi bisnis yang berjalan baik juga bisa jadi acuan untuk mempertahankan kinerja bagi tahap perencanaan strategis selanjutnya. Sementara implementasi yang tidak berjalan lancar bisa jadi bahan evaluasi sekaligus diskusi. Hal ini bertujuan untuk menganalisis masalah yang jadi pemicunya sebelum menerapkan solusi terbaik pada perencanaan strategis di tahap berikutnya.

Dalam perencanaannya, implementasi semacam ini mengandung hierarki strategi untuk membantu menerapkan fokus perencanaan dan implementasi yang tepat di tiap bagian perusahaan.

5. Analisa Bisnis dengan SWOT

Analisa SWOT merupakan sebuah cara yang sederhana namun sangat membantu dalam melakukan Strategi Implementasi Bisnis. Dan juga untuk mengembangkan bisnis supaya dapat menjadi lebih baik lagi.

SWOT ialah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). 

Strength (kekuatan) dan  Weakness (Kelemahan) adalah berasal dari faktor internal perusahaan, termasuk siapa yang ada di dalam tim, dan manajemen dalam perusahaan.

Sedangkan untuk Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis pada perusahaan, seperti hal-hal yang terjadi diluar perushaan, termasuk pasar. Yaitu bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan menjaga perushaan dari ancaman.

Seperti contoh berikut ini adalah analisa SWOT pada Gojek.

  • Strength (Kekuatan)
    • Model bisnisnya sangat efisien
    • Jumlah pengemudi banyak
    • Mudah diduplikasi di area lain
    • Buka banyak pekerjaan

  •  Wekaness (Kelemahan)
    • Perusahaan memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada pengemudi
    • Proses bisnis tidak dapat berjalan tanpa akses internet yang memadai

  •  Opportunities (Peluang)
    • Dapat merambah ke sektor usaha lain
    • Mudah untuk menggaet pihak-pihak strategis
    • Akses pasar bagi kaum milenial terbuka lebar

  •  Threats (Ancaman)
    • Peraturan hukum belum matang dan dapat berubah nanti
    • Ada seluruh masyarakat yang belum adaptif terhadap perubahan