POKOK BAHASAN
KI.3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Simulasi dan Komunikasi Digital
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan dengan lengkap konsep dasar Simulasi dan Komunikasi Digital
D. Materi Pokok
a. Mengenal Simulasi dan Komunikasi Digital
b. Deskripsi Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
c. Ruang Lingkup Simulasi dan Komunikasi Digital
1. Konsep Dasar Simulasi dan Komunikasi Digital
SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL adalah suatu kegiatan untuk Mengomunikasikan Gagasan atau Konsep Melalui peralatanDigital seperti Personal Computer, Laptop, Gawai, Smartphone dan lain sebagainya. Ini berarti Simulasi dan Komunikasi Digital akan memiliki dua hal utama dalam pengoperasiannya yaitu peralatan Teknologi informasi dan komunikasi serta kontennya (document digital yang dibuat dengan bantuan aplikasi tertentu).
Dalam hampir seluruh bagian hidupnya, manusia tidak pernah mampu melepaskan diri dari kegiatan berinteraksi dengan manusia lainnya. Hal itu terjadi karena manusia adalah makhluk sosial yang harus tetap berhubungan dengan manusia lain, dan setiap manusia memiliki keterbatasan. Setiap manusia tidak dapat diukur sama pengetahuan dan keterampilannya. Dalam tatakehidupan manusia, masing-masing selalu berusaha mengisi kerja sama dengan orang lain menggunakan pengetahuan dan keterampilannya. Manusia yang berguna adalah mereka yang mampu memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya untuk menyelesaikan masalahnya sendiri atau untuk membantu menyelesaikan masalah orang lain.
Keterbatasan pada diri manusia, merupakan akar masalah. Manusia selalu memiliki masalah dalam setiap bagian hidupnya, karena keterbatasan. Kelebihan seseorang yang dapat menyelesaikan kekurangan orang lain. Dalam perkembangannya, kelebihan seseorang inilah yang sering menjadi kekhasan pengetahuan dan keterampilan seseorang. Tujuan akhir dari upaya mencari pengetahuan dan melatih keterampilan serta menyelesaikan masalah, adalah mencapai kehidupan yang lebih baikbagi dirinya dan orang lain.
SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL tidak bisa lepas dari penguasaan dan perkembangan Teknologi informasi dan komunikasi saat ini.Teknologi informasi dan komunikasi selalu diperbarui sehinggamemungkinkan manusiaberkomunikasi dan bertukar informasi dengan manusia lainnya tanpa dibatasi ruang dan waktu.Hal ini bisa dinyatakan cara komunikasi manusia telah mencapai tingkat tertinggi dibandingkan dengan pada masa sebelumnya.
Saat ini informasi yang disampaikan dalam bentuk teks saja dirasa tidaklah cukup. Informasi tersebut dapat dilengkapi dengan visualisasi yang tampil secara dinamis, bergerak, disertai suara. Informasi tersebut menjadi lebih penting, jika berisi gagasan atau konsep. Cara membuat visualisasi dan cara menyampaikan informasi tersebut harus dipelajari dengan baik agar isi yang terkandung di dalamnya dapat tersampaikan dengan baik dan tepat sasaran.
Salah satu cara praktis untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep kepada orang lain adalah melalui presentasi digital yang telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Teknologi informasi dan komunikasi juga memungkinkan seseorang membuat rekaan/tiruan (simulasi) dari kondisi yang sebenarnya sebagai peraga penyampaian informasi.
Hal Terpenting dalam Simulasi dan Komunikasi Digital adalah gagasan atau konsep yang dapat dikemas menyerupai kondisi sebenarnya di alam nyata (realistic). Jadi Simulasi dan Komunikasi Digital ini tidak dapat dipisahkan dengan isi yang akan dikomunikasikan, yaitu gagasan atau konsep, sebagai solusi atas suatu masalah.
Penguasaan Simulasi dan Komunikasi Digital tidak hanya berguna untuk mengomuni-kasikan gagasan atau konsep akan tetapi Simulasi dan Komunikasi Digital adalah kebutuhan manusia. Keterampilan ini akan menjadi bagian dari kecakapan hidup (life skill) dan dapat di terapkan ketika dibutuhkan.
Menemukan masalah adalah kegiatan awalsebelum menyelesaikannya. Kemampuan ini merupakan kerja nalar berdasarkan kondisi dan fakta yang terlihat dan yang mungkin tidak terlihat. Seseorang berpikir untuk mendapatkan solusi yang menjadi arah utama untuk menyelesaikan masalah
Manusia selalu ingin tahu untuk mendapatkan solusi. Keingintahuan inilah yang pada dasarnya mendorong seseorang berpikir. Kegiatan berpikir tidak akan berhenti sebelum menemukan solusi. Ketika pengetahuan dan keterampilannya tidak mampu menemukan solusi, dia bertanya kepada orang lain, atau meneliti masalah tersebut, sampai didapatkannya solusi yang tepat.
Dalam proses berpikir menemukan solusi, terdapat saat penting, ketika menemukan sesuatu dalam pikiran kita. Seolah-olah otak kita diterangi cahaya, mungkin hanya sepersekian detik. Tiba-tiba muncul sebuah ide cemerlang, menemukan solusi. Saat itulah yang oleh para ahli dikatakan
sebagai saat A-ha. “A-ha, aku tahu”, demikian seolah-olah otak kita berkata. Atau, karena demikian cemerlangnya hasil pikir kita, bahkan mulut kita ikut mengucapkannya, tanpa sengaja.
Saat A-ha, bukan tujuan kita berpikir. Tahu itu penting. Tetapi hanya sekadar tahu, tidak cukup. Hal yang kita temukan harus dibandingkan dengan hal lain yang kita temukan pada „saat A-ha‟ yang lain. Beberapa solusi, diperbandingkan. Seseorang masih harus berpikir. Solusi terbaiklah, yang terpilih untuk menjadi solusi atas masalah yang dihadapi.
Ketika seseorang berpikir, dia tidak kehilangan apapun dari dalam dirinya. Bahkan seseorang harus meneroka - melakukan eksplorasi, -melakukan penjelajahan-, berdasarkan pengetahuan yang telah dia miliki, untuk mencari solusi. Proses berpikir dan meneliti serta menemukan solusi merupakan proses menemukan pengetahuan.
Keingintahuan seseorang sudah muncul sejak kecil. Rasa ingin tahu ini semakin besar. Bahkan, karena terbatasnya kesempatan bertanya, ada hal-hal yang masih belum diketahuinya terbawa sampai dewasa. Bagaimana cara seorang anak memuaskan rasa ingin tahunya dengan selalu bertanya, sering kita lihat dalam kehidupan.
Berjuta pertanyaan dalam diri seseorang mulai terjawab ketika dia belajar di sekolah, membaca buku, bertanya pada orang lain dan kesempatan lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan awal dari upaya memuaskan keingintahuan yang lebih luas.
2. Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
Mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital adalah mata pelajaran yang membekali siswa agar dapat mengomunikasikan gagasan atau konsep yang mereka punya ataupun merupakan modifikasi dari konsep atau gagasan dari orang lain yang sudah ada kemudian di wujudkan ke dalam media digital.
Dalam proses pembelajaran, siswa diberi pengetahuan dan dibimbing agar dapat mengomunikasikan gagasan atau konsep yang mereka temukan atau dikemukakan oleh orang lain kemudian diwujudkan melalui dokumen digital yang dapat dipresentasikan, dengan tujuan siswa dapat menguasai teknik mengomunikasikan gagasan atau konsep tersebut.
Tujuan akhir setelah siswa mempelajari berbagai teknik dan cara bekerja yang terkait Simulasi dan Komunikasi Digital, siswa mampu mengomunikasikan gagasan atau konsep yang mereka temukan sendiri atau merupakan modifikasi dari gagasan atau konsep yang sudah ada.
Media digital yang dimanfaatkan untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep, dipilih dari yang telah tersedia secara luas melalui aplikasi atau layanan dengan menggunakan peralatan elektronika atau peralatan teknologi informasi dan komunikasi yang ada.
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital
Sesuai dengan tujuannya, ruang lingkup materi yang akan dibahas dalam mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital selama 1 tahun pelajaran adalah sebagai berikut.
Manusia merupakan mahluk yang mampu berpikir dan bernalar dengan baik. Sebagai mahluk yang berpikir, manusia memiliki dua ciri yang melekat, yaitu rasionalitas dan moralitas. Rasionalitas akan menuntun manusia untuk bertindak menurut pikiran dengan pertimbangan yang logis. Sedangkan moralitas akan mendorong manusia untuk berlaku sopan santun, sesuai dengan etiket atau norma yang berlaku
Mengidentifikasi atau Menemukan masalah dalam kehidupan sehari – hari, akan menjadi pendorong utama agar Kita mau berpikir dan mencari cara solusi / pemecahannya. Idé yang didapatkan masih harus dinalar baik-buruknya, dan jika akan dilaksanakan, dikembangkan menjadi gagasan. Gagasan ini akan melahirkan produk benda atau layanan sebagai cara bekerja untuk mengatasi masalah. Produk benda atau layanan ini harus dikemas dalam konsep yang lebih jelas, dilengkapi dengan gambar dan ilustrasi, menjadi sebuah konsep produk atau konsep layanan.
Anugerah kelebihan berpikir bagi manusia dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara, Salah satunya adalah dengan memvisualkan proses berpikir. Memvisualkan proses berpikir adalah dengan menggunakan peta minda (peta minda). Peta Minda dibuat oleh Tony Buzan tahun 1974 berdasarkan cara kerja otak kita dalam menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita menyimpan informasi dalam sel- sel saraf dalam bentuk cabang-cabang, sehingga bila dilihat sekilas akan tampak seperti bentuk pohon dengan cabang dan rantingnya. Peta minda membantu kita untuk memahami suatu hal yang komplekss, cukup dengan satugambar. Sifatnya yang divergen, dan membentuk cabang dan ranting dalam bentuk hierarki, membantu kita secara alami dan pelan-pelan membuat peta pemikiran tentang suatu hal.
Peta minda dapat dibuat dengan atau tanpa perangkat lunak. Jika memanfaatkan perangkat lunak, beberapa perangkat lunak yang dapat diinstall pada komputer dan berlisensi open source, yaitu FreeMind atau XMind. Cobalah untuk berkolaborasi dengan kawan yang berada di sekolah lain menggunakan www.mindmup.com
2. Pengelolaan Informasi Digital
Materi Pengelolaan Informasi Digital dimaksudkan siswa memiliki bekal untuk memanfaatkan peralatan (media) Digital terutama Personal Computer atau Laptop serta aplikasi yang terdapat didalamnya agar dapat membuat, mengedit dan mengelola gagasan atau konsep yang mereka punya ataupun merupakan modifikasi dari konsep atau gagasan dari orang lain ke dalam dokumen digital sehingga menjadi informasi yang menarik dan sekaligus sebagai media siswa untuk mengomunikasikannya.
Sebagai bekal awal memanfaatkan Teknologi informasi dan komunikasi, siswa diberikan pemahaman dan cara memanfaatkan sarana (hardware dan software) yang digunakan terutama untuk mengasah kemampuan dasar dalam mengoperasikan hardware seperti mengetik dan mengoperasikan tetikus. Selanjutnya siswa harus menguasai cara menggunakan peralatan untuk mempresentasikan dan mengomunikasikan gagasan.
Salah satu cara untuk mempresentasikan dan mengomunikasikan gagasan adalah melalui komunikasi dalam jaringan (daring). Komunikasi daring memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah yang dilakukan baik secara sinkron (synchronous), dalam satu waktu yang bersamaan, maupun secara asinkron (asynchronous), dalam waktu yang berbeda. Komunikasi daring dapat dilakukan melalui pengiriman teks dan gambar, bahkan memungkinkan komunikator dan komunikan melakukan percakapan langsung dengan saling melihat gambar mitra bicaranya (webcam).
3. Pemformatan Naskah Digital / Pembuatan Dokumen Digital
Buku/Dokumen Digital, dimaksudkan agar siswa memiliki bekal keterampilan teknis untuk memformat naskah menjadi buku/dokumen digital dalam mengomunikasikan gagasan atau konsep. Perkembangan digital memungkinkan mewujudkan buku/dokumen “nirkertas”, yang mudah disimpan, dibawa, dan dibaca ketika diperlukan. Buku/dokumen digital mampu menampung informasi verbal dan nonverbal dengan tampilan statis, videografi, dan audio.
Buku digital yang nirkertas akan dapat dibaca, didengar atau ditonton dengan bantuan peralatan Teknologi informasi dan komunikasi tertentu hal ini merupakan salah satu kelemahannya karena para siswa harus memiliki atau meminjam peralatan tambahan agar bisa memanfaatkan buku digital dengan maksimal.
4. Koloborasi dan Komunikasi dalam jaringan
Melalui Koloborasi dan Komunikasi dalam jaringan, dimaksudkan kita memiliki bekal untuk “belajar kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu” serta mengenal nettique (norma dan etika dalam jaringan). kita dapat ikut serta dalam berKoloborasi dan berKomunikasi dalam jaringan yang diselenggarakan oleh siapapun, dalam rangka meningkatkan pengetahuan. Koloborasi dan Komunikasi dalam jaringan dapat juga menyelenggarakan Kelas maya, kelas yang diselenggarakan “tanpa mengenal ruang dan waktu” sebagai pelengkap pembelajaran tatap muka, dilaksanakan memanfaatkan jejaring internet.
Kelas maya memungkinkan kita belajar mandiri, mengunduh dan mempelajari berbagai informasi dan pengetahuan baru yang di perlukan, yang telah disediakan oleh guru pengampu kelas maya tersebut, sekaligus Siswa dapat menyampaikan tanggapan/ jawaban atas pertanyaan guru.
5. Perancangan Visualisasi Konsep
Perancangan Visualisasi Konsep, dimaksudkan agar kita memiliki bekal untuk:
a. Mengidentifikasi atau menemukan masalah dalam kehidupan sehari – hari, mendapat idé sebagai solusi memecahkan masalah - menalar idé menjadi gagasan nyata - dan mengemas gagasan menjadi konsep, produk benda atau layanan, yang siap dikomunikasikan
b. Menentukan bentuk visual yang dipilih serta rancangan urutan tampilan visual yang akan dibuat guna memresentasikan gagasan atau konsepnya.
Visualisasi Konsep, dimaksudkan agar kita memiliki bekal keterampilan teknis untuk:
1. Membuat presentasi video melalui proses pembuatan video presentasi; dan
2. Membuat presentasi video melalui simulasi visual.
Melalui proses pembuatan video presentasi yang merupakan proses perekaman gambar bergerak melalui lensa yang ada pada peralatan kamera digital atau camcorder atau telpon genggam, presentasi video memberikan bekal bagi siswa untuk membuat video, terutama untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video.
Bagian tertentu dari presentasi video yang tidak terjangkau dalam rekaman gambar menggunakan video proses, karena alasan teknis atau proses yang ada di dalamnya, dapat divideokan melalui proses Simulasi dan Komunikasi Digital, menggunakan animasi 3D.
MENGATASI MASALAH
Masalah dalam hidup terkadang terlalu memberatkan dan Anda sangat tidak ingin menghadapinya. Untungnya, penelitian terkait mengatasi masalah seseorang sering dilakukan dan ada banyak langkah kognitif, emosional, dan tingkah laku yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah Anda dengan efektif.
Tidak satupunmanusia yang tidak memiliki masalah dalam hidupnya. Bahkan masalah ada di setiap saat. Masalah tidak boleh dihindari, masalah harus dicarikan solusinya. Menunda pencarian solusi atas suatu masalah, akan menghadirkan masalah lain, yang kadang-kadang menjadi semakin besar dan pelik.
Masalah muncul dalam berbagai bidang kehidupan. Masalah dikenali sebagai kondisi yang muncul ketika terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kenyataan adalah kondisi yang ada, sedangkan harapan adalah kondisi yang, seharusnya dan sebaiknya, sesuai dengan kebutuhan kita.
Ketika kita menghadapi kondisi tersebut, kita harus menghadapinya dan mencari solusi sebagai jalan keluar yang dapat mengatasi masalah. Mengatasi masalah dapat dilakukan jika kita mampu mengenali masalah. Mengenali masalah masih merupakan masalah tersendiri, bagi banyak orang. Banyak orang yang belum terasah kemampuannya mengenali masalah.
Manusia selalu berpikir memecahkan masalah. Ketika berpikir, dalam kedudukannya sebagai makhluk rasional, manusia mampu menggunakan pengetahuan yang ada untuk menemukan ide. Ide muncul sesaat ketika proses berpikir dilakukan. Pada ide yang hanya muncul sesaat ini harus dilakukan penalaran. Jadi manusia harus menalar ide. Banyak atau sedikitnya pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki, sangat mempengaruhi banyak sedikitnya ide yang muncul saat berpikir. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki juga mempengaruhi proses penalaran terhadap ide seseorang.
Banyak masalah yang solusinya hanya memerlukan satu langkah tanpa mempertimbangkan banyak hal lain. Namun lebih banyak lagi masalah yang solusinya harus mempertimbangkan banyak hal.
Bila masalah hanya memerlukan satu langkah sebagai solusi tanpa mempertimbangkan banyak hal, segera lakukan. Bila masalah memerlukan solusi yang harus mempertimbangkan banyak hal, sebaiknya seseorang selalu meneroka (melakukan eksplorasi) mencari beberapa jenis ide yang mungkin dapat dilakukan. Dari beberapa ide yang ditemukan, pertimbangkanlah satu demi satu, berdasarkan manfaat dan akibat buruk yang ditimbulkannya. Proses mempertimbangkan setiap ide yang akan dijadikan solusi yang terbaik dan paling tepat memerlukan pengetahuan dan pengalaman, baik pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Proses mempertimbangkan ide menjadi solusi terpilih, bila diasah dan dilakukan berulang-ulang, akan membentuk sikap yang bijaksana yaitu mempertimbangkan manfaat danakibat buruk sebelum mengambil keputusan.
1. mengatasi masalah secara permanen;
2. dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan kita;
3. bermanfaat bagi (semakin) banyak orang;
4. tidak bertentangan dengan hukum, kesantunan, norma yang berlaku;
5. mampu menginspirasi orang lain.
Mungkin saja masih ada solusi yang tidak sesuai dengan butir nomor 2 sampai dengan nomor 5 di atas.Seseorang dapat meneroka ide lain, setidaknya mempertimbangkan setiap solusi yang akibat buruknya menimpa sedikit pihak yang dirugikan, serta seseorang harus bertanggungjawab atas akibat buruk yang ditimbulkan
Kemampuan mengenali dan merumuskan masalah sudah menjadi modal awal
menemukan ide dan solusi.
Setiap ide yang sudah dinalar menjadi solusi, akan menjadi gagasan seseorang untuk dilakukan, bahkan dapat dikomunikasikan kepada orang lain.
Setiap manusia yang hidup pasti akan selalu dihadapkan oleh berbagai masalah. Ini adalah kenyataan yang tak dapat dihindari. Namun, bagaimana cara Anda merespon dapat menentukan apakah masalah tersebut berakhir dengan baik atau malah semakin parah. Untuk bisa merespon masalah dengan benar, dibutuhkan perspektif yang benar lebih dahulu. Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda coba agar dapat memperoleh perspektif yang lebih baik saat menghadapi masalah:
#1 Refleksi Diri
Jika Anda mengalami masalah atau konflik dengan orang lain, cobalah untuk merefleksi diri sendiri. Apakah ada sesuatu yang salah dengan diri Anda dan harus Anda perbaiki sehingga membuat orang lain merasa tidak nyaman dengan Anda dan menyebabkan konflik.
Walaupun tak selamanya Anda yang berada pada posisi “bersalah”, atau bisa dibilang sebagai korban, apakah Anda tetap berpikir untuk mencari jalan damai dengan orang yang sedang berkonflik dengan Anda?
Mempertahankan diri pada posisi benar dan menunjukkan kesalahan orang lain, bisa jadi keputusan yang membuat hubungan Anda tidak berjalan mulus dengan orang tersebut di kemudian hari.
Orang yang mengakui kesalahannya sendiri adalah mereka yang benar-benar menyadari kesalahannya, bukan karena ia merasa “terpojok” dan memaksa dia mengakui sesuatu yang sebenarnya ia tidak ingin akui.
#2 Ambil Waktu Berpikir Jernih
Ketika sedang menghadapi masalah, otak kita bekerja menjadi tidak beraturan dan tak jarang bisa membuat orang menjadi lepas kendali.
Emosi yang tak terkendali mampu mempengaruhi pikiran Anda.
Jangan biarkan emosi mengendalikan pikiran dan kuasa Anda untuk melakukan hal yang baik dan positif.
Ambil waktu untuk menenangkan diri dan cobalah untuk mengampuni orang lain dan diri sendiri agar pikiran semakin jernih dan masalah dapat terkendali.
#3 Bicarakan Secara Kekeluargaan
Anda sudah tenang dalam proses mengampuni orang yang berkonflik dengan
Tiba saatnya, Anda harus menyelesaikannya secara kekeluargaan.
Mengampuni tidak hanya di bibir saja, tetapi dari perbuatan dan mau mengambil keberanian untuk berbicara dengannya.
Ingat, tujuan Anda adalah untuk menyelesaikan masalah, bukan lari dari masalah dengan hanya mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda sudah mengampuni, namun diam seribu bahasa ketika berhadapan dengan orang tersebut?
Mungkin Anda berpikir, “saya sudah melupakan masalah itu dan tidak mau mengungkitnya.” Namun masih ada perasaan mengganjal dalam hati Anda ketika Anda melihat muka atau setidaknya mendengar nama orang tersebut di telinga Anda.
Jika hal itu terjadi, artinya masalah tersebut belum selesai, dan Anda harus bertemu dengan orang tersebut untuk menyelesaikannya dengan pikiran yang tenang secara kekeluargaan.
#4 Ambil Inisiatif Positif
Tak selamanya niat baik seseorang ditanggapi dengan baik oleh orang lain.
Berharap itu sangat baik, tapi memiliki ekspektasi agar orang lain berpikir dan melakukan yang sama dengan pikiran kita, itu sama saja seperti seorang yang naif.
Jika orang tersebut tidak memiliki inisiatif yang baik untuk menyelesaikan masalah, tak perlu khawatir dengan hal itu.
Yang terpenting, Anda sudah mengambil inisiatif yang baik dan positif dengan mengampuninya, mengampuni diri sendiri dan juga mau bertemu secara kekeluargaan menyelesaikan masalah tersebut.
#5 Lihat Peluang di Balik Sebuah Ketidakberuntungan
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari sebuah konflik atau masalah.
“Bukan kesenangan melainkan masalah yang membawa seseorang menaiki tangga kesuksesannya” – Anonim
Pengalaman memberikan pembelajaran akan setiap kemungkinan yang bisa terjadi.
Akan selalu ada peluang dari setiap ketidakberuntungan. Konflik yang Anda alami pasti ada hikmah yang bisa dipelajari.
Jangan lupakan setiap diari masalah Anda. Suatu hari Anda akan memerlukannya, atau setidaknya orang lain di sekitar Anda yang memerlukan saran Anda, seperti pengalaman yang pernah Anda alami dalam menghadapi konflik.
Mengomunikasikan gagasan
Gagasan yang ditemukan oleh seseorang, dapat dikomunikasikan kepada orang lain dengan berbagai tujuan. Kemampuan mengomunikasikan gagasan kepada orang lain harus dilatih.
Gagasan apapun dapat dikomunikasikan dalam Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital harus diberlakukan sebagai ajang belajar mengidentifikasi masalah dan menalar gagasan yang akan dijadikan solusi serta mengomunikasikannya. Apapun gagasannya.
Memperkenalkan resep makanan yang sudah dibuat, misalnya, dapat menjadi ide kreatif yang dikomunikasikan melalui berbagai media.
Demikian juga memperkenalkan:
1. resep makanan baru sebagai modifikasi resep sebelumnya, atau
2. caramemasak agar lebih enak dan menarik, atau
3. penataan/penyajian makanan, atau
4. cara yang benar menggunakan alat memasak, atau
5. memperkenalkan resep makanan sebagai ciptaan baru;
semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Demikian banyak dan luasnya bidang kehidupan yang dapat dijadikan ide kreatif. Ide kreatif ditemukan bukan saja ketika seseorang menghadapi masalah, tetapi juga untuk mengantisipasi jika masalah itu muncul dalam kehidupan seseorang.
Apalagi kalau seseorang mau melakukan eksplorasi (penerokaan) tentang perubahan produk lama menjadi produk baru (modifikasi) melalui:
1. perubahan: warna, bentuk, bahan; atau
2. penambahan fungsi produk dengan menambahkan bagian tertentu yang diperlukan;
3. membuat produk (yang benar-benar) baru;
semuanya dapat menjadi ide kreatif.
Ide kreatif yang terkait dengan benda kerja (kompor, mixer, blender, mesin bor, dan sejenisnya)
dapat ditingkatkan fungsinya dengan melakukan penambahan:
1. kecepatan kerja, atau
2. ketepatan kerja, atau
3. kenyamanan kerja.
Proses kreatif dapat dilakukan melalui 4 tahap: Mengamati – Menirukan – Modifikasi – Membuat baru (Niteni, Nirokke, Nambahi, Nemokke, Ki Hajar Dewantara).
Hal yang harus dibiasakan sejak awal dalam mata pelajaran ini adalah mengemukakan gagasan yang benar dengan cara yang baik. Ide kreatifnya ada, tetapi akan menjadi sia-sia jika gagasannya
salah. Ide kreatifnya ada, benar, tetapi cara mengomunikasikannya tidak baik, hasilnya justru akan memberikan nilai kurang pada diri seseorang.
Kemampuan berkomunikasidan perangkatnya
Pada dasarnya, kemampuan berkomunikasi merupakan kebutuhan setiap orang. Kemampuan mengomunikasikan menjadi bagian dari kompetensi teknis bekerja.
Hakikat berkomunikasi adalah menyampaikan gagasan atau konsep kepada pihak lain. Komunikasi yang baik adalah bila informasi yang disampaikan, diterima sama isi danmaknanya oleh pihak lain. Terdapat berbagai cara berkomunikasi untuk mencapai komunikasi yang baik.
Terdapat sekelompok orang yang mudah menyampaikan atau menerima informasi melalui percakapan verbal. Terdapat pula sekelompok orang yang lebih mudah menyampaikan atau menerima informasi verbal secara terulis sebagai pengganti percakapan. Informasi tertulis juga merupakan cara terbaik ketika percakapan verbal tidak dapat dilakukan secara langsung. Terdapat sekelompok orang yang mudah menerima informasi melalui gambar atau bagan diserta penjelasan secukupnya, sebagai pengganti percakapan verbal atau informasi tertulis. Terdapat sekelompok orang yang lebih mudah menerima informasi melalui video atau video animasi disertai penjelasan secukupnya sebagai pengganti caraberkomunikasi lainnya.
Kemampuan mengomunikasikan menjadi semakin mudah dan memiliki jangkauan luas seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Perangkat digital yang merambah pada hampir seluruh bidang kehidupan mendukung proses berkomunikasi menjadi „tanpa hambatan‟. Pada sisi lain, kemudahan melakukan komunikasi tersebut harus dilakukan dengan tetap menjaga etika komunikasi digital, dengan apa yang disebut kewargaan digital (digital citizenship).
Melalui perangkat (komunikasi) digital,memungkinkan:
1. seseorang mencari alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapinya;
2. seseorang mencari mitra kolaborasi untuk memodifikasi atau membuat produk baru/layanan kerja baru;
3. seseorang mengomunikasikan hasil kerja berupa produk/layanan kerja kepada orang lain, atau bahkan melakukan transaksi dannegosiasi.
Setidaknya, melalui perangkat digital memungkinkan seseorang mengomunikasikan kompetensi teknis yang dimiliki berikut gagasannya kepada orang lain. Melalui perangkat (komunikasi) digital memungkinkan seseorang menyampaikan informasi audio – visual yang diinginkan.
Pada dasarnya media komunikasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis gagasan yang akan dikomunikasikan dan tujuan komunikasi. Tidak ada pilihan lain, kompetensi mengomunikasikan gagasan atau konsep tersebut harus dilakukan melalui presentasi digital sebagai media yang memungkinkan komunikasi menjadi semakin mudah dan luas, bahkan mendunia. Mempelajari perangkat digital harus dipandang sebagai upaya penguasaan keterampilan memanfaatkan alat komunikasi.
Kemampuan mengomunikasikan gagasan sama pentingnya dengan kemampuan menemukan gagasan.
Kemampuan mengomunikasikan gagasan pada hakikatnya adalah kebutuhan semua orang. Dengan demikian, kemampuan mengomunikasikan gagasan adalah bagian dari kecakapan hidup (life skill).
Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital bagi siswa SMK merupakan alat untuk mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui presentasidigital. Dalam fungsinya sebagai alat, matapelajaran ini memberikan keterampilan penguasaan alat agar siswa mengetahui menggunakannya ketika diperlukan.
Mata pelajaran Simulasi Digital adalah alat, bukan tujuan.
Sebagai alat, mata pelajaran ini memberikan banyak keterampilan penggunaan alat yang mungkin diperlukan. Bagi siswa kreatif, hanya menggunakan beberapa alat saja akan menghasilkan banyak karya beragam. Namun bagi siswa yang lain, perlu beberapa alat lainnya untuk dapatmengomunikasikan gagasannya.
Dalam mata pelajaran ini berlaku rumus: 1 + 2 + 3 ≠ 6.
asaran akhir adalah mengomunikasikan gagasan dengan BENAR, BAIK, dan INDAH. Mengomunikasikan gagasan berbentuk karya (produk/layanan) dan berbagi pada orang lain adalah hakikat dari MataPelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital: IDE – PRODUK – BERBAGI.
BalasHapusayo tes keberuntungan kamu di agen365*com :D
WA : +85587781483