Kitab Investasi

Kamis, 03 Juni 2021

Sistem Pengkabelan Jaringan


 PENGERTIAN PENGKABELAN

Image result for pengkabelan

Pengertian pengkabelan jaringan komputer

Kabel Jaringan adalah kabel yang menghubungkan antara komputer dengan komputer, dari server ke swich dan yang lainya.kabel jaringan juga bisa sebagai perantara pengguna dengan pengguna lainya dalam satu wilayah lokal seperti (warnet, kantor perusahaan dll).

selain itu kabel jaringan juga bisa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang sering digunakan untuk LAN dan kabel telpon. Kabel UTP sendiri terdiri dari empat warna konduktor tembaga yang setiap pasangannya berpilih. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular yaitu 8 pin yang biasa kita sebut sebagai RJ-45, dan semua protokol LAN dapat beroprasi melalui kabel UTP. Dan kebanyaka perangkat LAN dilengkapi oleh konektor RJ-45.

Di dalam dunia IT kabel UTP juga bisa disebut dengan kabel LAN (Local Area Network)

Dibawah ini adalah contoh kabel UTP atau LAN (Local Area Network) dan RJ-45

Jenis – Jenis Kabel Jaringan Computer

Membuat suatu jaringan di butuhkan kabel sebagai penghubung. Kabel yang digunakan dirancang khusus untuk dapat berfungsi dengan baik. Ada 4 jenis kabel yang digunakan dalam merancang sebuah jaringan computer. Kabel tersebut antara lain kabel Coaxial, kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), kabel Shielded Twisted Pair (STP) dan kabel Serat Optik (Fiber Optik).

Berikut ini jenis-jenis kabel jaringan computer :
1. Kabel Coaxial

Kabel Coaxial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel. Beberapa jenis kabel coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.

Karakteristik kabel coaxial :
1. Kecepatan dan keluaran 10 – 100 MBps
2. Biaya Rata-rata per node murah
3. Media dan ukuran konektor medium
4. Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)

Jaringan yang menggunakan kabel coaxial merupakan jaringan dengan biaya rendah, tetapi jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat terbatas. Kabel coaxial pada umumnya digunakan pada topologi bus dan ring.

2. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) merupakan sepasang kabel yang di-twist/dililit satu sama lain dengan tujuan untuk mengurangi interferensi listrik yang dapat terdiri dari dua, empat atau lebih pasangan kabel (umumnya yang dipakai dalam jaringan komputer terdiri dari 4 pasang kabel / 8kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 Mbps sampai dengan100 Mbps tetapi mempunyai jarak yang pendek yaitu maximum 100m.

Terdapat 5 kategori kabel UTP :

1. Category (CAT) 1
Digunakan untuk telekomunikasi telepon dan tidak sesuai untuk transmisi data.

2. Category (CAT) 2
Jenis UTP ini dapat melakukan transmisi data sampai kecepatan 4 Mbps.

3. Category (CAT) 3
Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 10 Mbps.

4. Category (CAT) 4
Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 16 Mbps.

5. Category (CAT) 5
Merupakan jenis yang paling popular dipakai dalam jaringan komputer di dunia pada saat ini. Digunakan untuk mengakomodasikan transmisi dengan kecepatan sampai dengan 100Mbps.

 Macam Teknik Pengkabelan

Kabel straight

Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya.

Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.

Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:

 



Ujung konektor

 1: putih  orange-orange-putih  hijau-biru-putih  biru-hijau-putih  cokelat- cokelat.  

Ujung konektor 

2: putih  orange-orange-putih  hijau-biru-putih  biru-hijau-putih  cokelat- cokelat. 

Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :

  • Menghubungkan antara computer dengan switch
  • Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
  • Menghubungkan switch ke router
  • Menghubungkan hub ke router

Kabel cross over

Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan

ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalahsusunan standar kabel cross over.

Urutan Warna Kabel LAN Jenis Cross Ujung 1

  1. Putih – Orange
  2. Orange
  3. Putih – Hijau
  4. Biru
  5. Putih – Biru
  6. Hijau
  7. Putih – Cokelat
  8. Cokelat.

Urutan Warna Kabel LAN Jenis Cross Ujung 2

  1. Putih – Hijau
  2. Hijau
  3. Putih – Orange
  4. Biru
  5. Putih – Biru
  6. Orange
  7. Putih – Cokelat
  8. Cokelat.


Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :

  • Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
  • Menghubungkan 2 buah switch
  • Menghubungkan 2 buah hub
  • Menghubungkan switch dengan hub
  • Menghubungkan komputer dengan router

Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

 Praktikum Membuat kabel Straight dan Cross Over

Untuk membuat sebuah kabel jaringan menggunakan kabel UTP ini terdapat beberapa peralatan yang perlu kita siapkan, yaitu

  • kabel UTP
  • Connector RJ-45
  • Crimping tools
  • RJ-45 LAN Tester

contoh gambarnya seperti dibawah ini :

Kabel UTP Tipe Straight

Sekarang akan kita bahas cara pemasangannya. Yang pertama adalah cara memasang kabel UTP tipe straight. Untuk itu, lakukan langkah-langkah berikut:

  1. Kupas ujung kabel sekitar 2 cm, sehingga kabel kecil-kecil yang ada didalamnya kelihatan.
  • Pisangkan kabel-kabel tersebut dan luruskan. Kemudian susun dan rapikan berdasarkan warnanya yaitu Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Coklat Putih, dan Coklat. Setelah itu potong bagian ujungnya sehingga rata satu sama lain.

Susunan kabel UTP tipe straight bisa Anda lihat pada gambar di bawah:

Setelah kabel tersusun, ambil Jack RJ-45. Seperti yang saya katakan tadi Jack ini terdiri dari 8 pin. Pin 1 dari jack ini adalah pin yang berada paling kiri jika posisi pin menghadap Anda. Berurut ke kanan adalah jack 2, 3, dan seterusnya.

 

Kemudian masukkan kabel-kabel tersebut ke dalam Jack RJ-45 sesuai dengan urutan tadi yaitu sebagai berikut:

    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.

Masukkan kabel tersebut hingga bagian ujungnya mentok di dalam jack.

 

Masukan Jack RJ-45 yang sudah terpasang dengan kabel tadi ke dalam mulut tang crimping yang sesuai sampai bagian pin Jack RJ-45 berada didalam mulut tang. Sekarang jepit jack tadi dengan tang crimping hingga seluruh pin menancap pada kabel. Biasanya jika pin jack sudah menancap akan mengeluarkan suara “klik”.

Sekarang Anda sudah selesai memasang jack RJ-45 pada ujung kabel pertama. Untuk ujung kabel yang kedua, langkah-langkahnya sama dengan pemasangan ujung kabel pertama tadi. Untuk itu, ulangi langkah-langkah tadi untuk memasang Jack RJ-45 pada ujung kabel yang kedua.

Kalau sudah kemudian kita test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum.lihat gambar di bawah ini:

 

Kabel UTP Tipe Cross

Cara memasang kabel UTP tipe straight sudah saya jelaskan tadi. Sekarang saya bahas mengenai cara memasang kabel UTP tipe cross. Cara pemasangan kabel UTP tipe cross hampir sama dengan memasang kabel UTP tipe straight. Mengenai teknis pemasanganya sama seperti tadi. Perbedaanya adalah urutan warna kabel pada ujung kabel yang kedua. Untuk ujung kabel pertama, susunan kabel sama dengan susunan kabel UTP tipe straight yaitu:

    • Orange Putih pada Pin 1
    • Orange pada Pin 2
    • Hijau Putih pada Pin 3
    • Biru pada Pin 4
    • Biru Putih pada Pin 5
    • Hijau pada Pin 6
    • Coklat Putih pada Pin 7
    • Coklat pada Pin 8.

Untuk ujung kabel yang kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama. Adapaun susunan warnanya adalah sebagi berikut:

  • Hijau Putih pada Pin 1
  • Hijau pada Pin 2
  • Orange Putih pada Pin 3
  • Biru pada Pin 4
  • Biru Putih pada Pin 5
  • Orange pada Pin 6
  • Coklat Putih pada Pin 7
  • Coklat pada Pin 8.

Hasil akhir kabel UTP tipe cross akan seperti ini:

 

Kesimpulannya adalah jika Anda memasang kabel UTP tipe straight maka susunan warna pada kedua ujung kabel adalah sama. Sedangkan cara pemasangan UTP tipe cross, susunan warna ujung kabel pertama berbeda dengan unjung kabel kedua. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyala semua setiap led dari nomor 1 sampai 8.lihat gambar di bawah ini :

3. Kabel Shielded Twisted Pair (STP)

Secara fisik kabel shielded sama dengan unshielded tetapi perbedaannya sangat besar dimulai dari kontruksi kabel shielded mempunyai selubung tembaga atau alumunium foil yang khusus dirancang untuk mengurangi gangguan elektrik. Kekurangan kabel STP lainnya adalah tidak samanya standar antar perusahaan yang memproduksi dan lebih mahal dan lebih tebal sehingga lebih susah dalam penanganan fisiknya.

4. Kabel Serat Optik (Fiber Optik)

Jenis kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang jarang digunakan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas. Pada umumnya, kabel jenis ini digunakan pada instalasi jaringan yang besar dan pada perusahaan multinasional serta digunakan untuk antar lantai atau antar gedung. Kabel fiber optic merupakan media networking medium yang digunakan untuk transmisi-transmisi modulasi. Fiber Optic harganya lebih mahal di bandingkan media lain.

Fiber Optic mempunyai dua mode transmisi, yaitu single mode dan multi mode. Single mode menggunakan sinar laser sebagai media transmisi data sehingga mempunyai jangkauan yang lebih jauh. Sedangkan multimode menggunakan LED sebagai media transmisi.

Karakteristik kabel fiber optik :
1. Beroperasi pada kecepatan tinggi (gigabit per detik)
2. Mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar
3. Biaya rata-rata pernode cukup mahal
4. Media dan ukuran konektor kecil
5. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik
6. Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 – 60 kilometer)

Teknologi fiber optic atau serat cahaya memungkinkan menjangkau jarak yang besar dan menyediakan perlindungan total terhadap gangguan elektrik. Kecepatan transfer data dapat mencapai 1000 mbps serta jarak dalam satu segment dapat labih dari 3.5 km. kabel serat cahaya tidak terganggu oleh lingkungan cuaca dan panas.

Domain Name System (DNS)


 

Apa Itu DNS?

Domain Name Server atau DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan Uniform Resource Locator (URL) dengan Internet Protocol Address (IP Address).

Normalnya, untuk mengakses internet, Anda perlu mengetikkan IP Address sebuah website. Cara ini cukup merepotkan. Sebab, ini artinya, Anda perlu punya daftar lengkap IP Address website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual.

DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini untuk Anda. Kini, Anda tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam IP Address yang komputer pahami.

Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis 172.217.0.142 ke dalam address bar, Anda tinggal memasukkan alamat Google.com

Fungsi DNS

Dari penjelasan apa itu DNS, Anda pasti sudah bisa mengira-ngira bagaimana sebetulnya DNS berfungsi. Namun, supaya lebih jelas, berikut kami jabarkan tiga fungsi DNS:

  1. Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;
  2. Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
  3. Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.

Itulah ketiga fungsi DNS yang bekerja secara otomatis ketika anda sedang mengakses internet.

Nah, sebelum masuk ke penjelasan cara kerja DNS, Anda tentu bertanya kenapa harus menggunakan DNS?

Kelebihan DNS

Berikut ini adalah beberapa manfaat penggunaan DNS dalam aktivitas berinternet:

  1. Lebih Mudah untuk Berinternet. Dibanding mengingat deretan angka IP address, tentu akan lebih nyaman untuk mengingat nama website. Hadinya DNS telah berhasil menjembatani komunikasi antara pengguna internet dengan komputer.
  2. Lebih Konsisten dalam Penggunaan. Anda bisa menggunakan nama DNS yang sama meskipun ada perubahan pada IP Address yang digunakan. Dengan demikian, akses pengunjung ke salah satu website tetap bisa dilakuakan meskipun telah terjadi penggantian IP Address.
  3. Lebih Mudah Dikonfigurasi. Saat terjadi kendala pada IP Address yang digunakan, Anda bisa mengganti dengan IP yang berbeda dengan mudah. Cukup dengan melakukan update data pencocokan DNS dan IP Address. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada Cara Kerja DNS.
  4. Lebih Aman. Ketika menggunakan sistem DNS, semua aktivitas transfer data online akan melalui server DNS yang terjaga keamanannya. Sistem tersebut akan mencegah upaya peretasan yang coba dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Jadi, website akan menjadi lebih aman.

Setelah mengetahui kelebihannya, mari belajar lebih lanjut tentang bagian dari DNS.

Bagian-Bagian DNS

Prinsip dasar cara kerja DNS adalah dengan cara mencocokkan nama komponen URL dengan komponen IP Address. Setiap URL dan IP Address memiliki bagian-bagian yang saling menjelaskan satu dengan yang lain.

Jika Anda sulit membayangkan teknisnya, anggap saja ini seperti kegiatan mencari buku di perpustakaan. Ketika Anda mencari buku di perpustakaan, biasanya Anda akan diberi kode yang menjelaskan letak buku tersebut.

Kode buku perpustakaan tersebut dinamai Dewey Decimal System (DDS). Biasanya ia terdiri atas kode topik buku, kode nama belakang penulis, dan kode tahun buku diterbitkan.

Kira-kira prinsip yang sama diterapkan dalam DNS. Untuk memahaminya lebih dalam, Anda perlu mengetahui bagian-bagian URL yang tersusun dalam hierarki DNS. Sama seperti kode buku perpustakaan, setiap bagiannya menjelaskan bagian domain

Satu perbedaan kentara ialah kode perpustakaan mulai dari depan. Di sisi lain, kode yang berlaku pada DNS diurutkan dari belakang. Maka dari itu, kita akan runut bagian-bagian DNS ini dari belakang. Berikut penjelasan lengkapnya:

dns adalah hierarki
  • Root-Level Domain merupakan bagian tertinggi dari hirarki DNS. Biasanya ia berwujud tanda titik (.) di bagian paling belakang sebuah URL.
  • Top-Level Domain adalah ekstensi yang berada di bagian depan root-level domain. Terdapat dua jenis TLD yang umumnya dipakai. Keduanya, yaitu Generic Top-Level Domain (GTLD) dan Country Code Top-Level Domain (CCLTD).

GTLD biasanya menjelaskan sifat institusi dari pemilik web. Katakanlah, website untuk tujuan komersial biasanya memiliki ekstensi .COM. Lalu, .EDU untuk institusi pendidikan dan .GOV untuk lembaga pemerintahan.

Di sisi lain, CCLTD merupakan ekstensi yang menjelaskan asal negara dari pemilik situs. Misalnya, akhiran .ID untuk website Indonesia, .AU untuk Australia, .UK untuk Inggris, dan sebagainya.

  • Second-Level Domain ialah nama lain untuk domain itu sendiri. Ia sering digunakan sebagai identitas institusi atau branding. Dalam kasus URL en.wikipedia.org, yang dimaksud SLD adalah wikipedia.
  • Third-Level Domain atau subdomain merupakan bagian dari domain utama yang berdiri sendiri. Apabila domain diibaratkan sebagai rumah, subdomain adalah salah satu  ruang khusus di rumah itu sendiri.
  • Hostname atau bisa disebut juga dengan scheme. Ini merupakan bagian yang mengawali sebuah URL. Bagian ini menunjukkan sebuah fungsi dari sebuah website atau halamannya. Contoh paling banyak digunakan, yaitu HTTPS atau Hypertext Transfer Protocol Secure.

Cara Kerja DNS

DNS bekerja dalam tahapan-tahapan. Dimulai proses meminta informasi atau DNS query. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lain seperti DNS recursion, root nameserver, TLD nameserver, hingga authoritative nameserver.

Tanpa perlu basa-basi lagi, berikut adalah penjelasan soal cara kerja DNS. Semuanya diurutkan tahap per tahap.

DNS Query

DNS Query merupakan istilah teknis untuk meminta informasi soal IP Address. Tahapan ini dimulai ketika Anda mengetikkan URL ke address bar

DNS server kemudian mencari informasi di filehosts. Jika informasi yang dicari tidak ditemukan, server akan berusaha mencari kepingan informasi atau rekam informasi yang pernah tercatat di sistem (cache).

Dalam tahapan awal ini sendiri, terdapat tiga jenis DNS Query. Ketiganya adalah recursive query, iterative query, dan non-recursive query. Di bawah ini, Anda bisa temukan pengertiannya:

Recursive query

User memberikan hostname yang mana kemudian DNS Resolver harus berikan jawaban. Ada dua kemungkinan jawaban yang diberikan. Pertama, DNS akan menyediakan informasi relevan setelah mencari di Root Server ataupun Authoritative Name Server. Kedua, browser akan menampilkan pesan error karena informasi tak bisa ditemukan.

Iterative query

User memasukkan hostname. DNS resolver akan mencari cache yang relevan di memori. Jika tidak berhasil, DNS resolver akan mencari informasi di Root Server dan Authoritative Name Server yang paling dekat dan relevan dengan DNS zone. 

Non-recursive query

Ini merupakan proses pencarian informasi yang tercepat. Tipe ini tidak memerlukan pencarian di Root Server atau Authoritative Name Server karena data yang dicari tersimpan dalam cache.

DNS Recursor / DNS Recursive Resolver

DNS recursor merupakan tahapan pertama pencarian informasi. Ketika user memasukkan URL dan tidak menemukan hasil yang valid di cache, sistem akan mencari informasi dalam cache penyedia internet atau internet service provider (ISP). 

Root Name Server

Katakanlah informasi yang Anda cari tak bisa ditemukan di ISP. Maka kemudian, sistem akan mencari informasi yang Anda butuhkan ke root name server. 

Root name server merupakan semacam database yang menjawab pertanyaan soal nama domain dan IP Address. Server ini tidak memiliki jawaban tepat untuk informasi yang dicari.

Akan tetapi, server ini bisa meneruskan permintaan informasi ke pihak yang lebih mengetahui. Di dunia ini, terdapat 13 root server yang bekerja. Root server tersebut diurutkan secara alfabetis dari A sampai M.

Root server semacam ini dikelola organisasi seperti Internet Systems Consortium, Verisign, ICANN, the University of Maryland, and the U.S. Army Research Lab.

TLD Name Server

Dari root name server, sistem akan membaca jenis informasi yang dicari dari top-level domain. Setiap TLD seperti .COM, .ORG, .EDU, .ID, .AU, dan sebagainya memiliki server yang spesifik.

Dengan membaca informasi ini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang benar-benar memiliki data yang dicari.

Authoritative Name Server

Setelah menemukan klu di mana server yang diinginkan, sampailah kita pada authoritative name server. Jenis server satu ini memiliki semua informasi lengkap soal situs web yang dituju.

Ketika informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, maka browser akan menampilkan situs web atau halaman yang Anda minta di awal. Tentu saja hasil pencarian ini memiliki masa waktu tertentu.

Proses pencarian ini akan diulang untuk memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Namun, tentu saja, beberapa informasi ini disimpan dalam bentuk cache di device untuk berjaga-jaga agar proses query berjalan cepat.

Macam-Macam DNS

Informasi yang diminta user dalam sistem DNS disebut dengan DNS record. Ada beberapa jenis informasi yang bisa diminta dalam sistem DNS. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai:

  • A Record atau Address record menyimpan informasi soal hostname, time to live (TTL), dan IPv4 Address.
  • AAA Record ─ menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6 address.
  • MX Recordmerekam server SMTP yang khusus digunakan untuk saling berkirim email di suatu domain.
  • CNAME Recorddigunakan untuk me-redirect domain atau subdomain ke sebuah IP Address. Lewat fungsi satu ini, Anda tak perlu memperbarui DNS record.
  • NS Record ─ merujuk subdomain pada authoritative name server yang diinginkan. Record ini berguna jika subdomain Anda di web hosting berbeda dengan domain.
  • PTR Record ─ memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi soal IP Address dan menampilkan hostname (reverse DNS lookup).
  • CERT Record ─ menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
  • SRV Record ─ menyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL

  • TXT Record ─ membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin.
  • SOA Record ─ bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.

Bagaimana Cara Setting DNS Domain?

Untuk dapat melakukan setting DNS Domain, Anda perlu membuka fitur Zone Editor di cPanel. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda lakukan untuk melakukan setting DNS:

  1. Login ke cPanel.
  2. Cari bagian Domains.
  3. Klik Zone Editor.
  4. Pilih domain dan klik Manage.
  5. Tambahkan record sesuai yang dibutuhkan (A, AAAA, CAA, CNAME, MX, SRV, atau TXT)
  6. Simpan record.
  7. Tunggu waktu propagasi hingga 1×24 jam.
  8. Setting DNS selesai dilakukan.

Membuat Tabel pada Microsoft Access

Sebelum kita membuat tabel yang merupakan salah satu objek dalam basis data microsoft Acces maka kita harus membuat database baru terlebih dahulu caranya adalah sebagai berikut:

Membuat Database Baru

Memulai membuat Database baru di Ms Access bisa kita pilih (Klik) shortcut/menu Ms Access dari menu Start (logo Windows) atau double klik Shortcut Ms Access pada Desktop maka akan tampak tampilan sebagai berikut (dibawah ini contohnya menggunakan ms acces 2013):

caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-1-min

Setelah itu maka akan muncul tampilan utama Ms Access dengan beberapa pilihan : Blank Desktop Database , Custom web app dan template aplikasi bawaan dari Ms Access . Jika ingin membuat database baru maka pilih Blank Desktop Database.
caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-2-min-1


Kemudian pada tampilan berikutnya ketikkan nama Database yang akan kita buat contohnya "Data Penjualan"  ekstensinya adalah accdb maka nama filenya nantin menjadi "Data Penjualan.accdb"

 
Tentukan alamat drive/folder tempat menyimpan database yang kita inginkan dengan melakukan klik pada tombol logo folder disamping nama database dan setelah itu baru klik tombol Create.

caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-3-min

Membuat Tabel Baru

Setelah tahap diatas selesai maka Kita siap untuk membuat tabel baru. Dimana kita dapat membuat tabel sesuai dengan kebutuhan kita.

Bagaimana cara membuat tabel baru di Ms Access ?
Cara membuat tabel baru dapat dilakukan melalui tab "CREATE" dengan 2 tipe yaitu Table Design dan tipe Table.

caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-4-min

Membuat Tabel Baru Tipe Table

Pembuatan dengan cara ini maksudnya adalah Anda dapat mengisikan langsung datanya baru mengatur strukturnya.

caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-5-min

Membuat Tabel Baru Tipe Table Design

Sedangkan membuat tabel dengan tipe Table Design adalah membuat tabel dimana Anda dapat mengatur terlebih dahulu struktur tabel, kemudian baru mengetikkan datanya.

caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-6-min

Setelah Anda membuat struktur tabel, mak aAnda dapat mengisikan datanya dengan mengklik tombol "VIEW" di kiri dan untuk memperbaiki/mengedit kembali sturktur tabel klik tombol "Design View".  Jika tabel posisi tertutup untuk mengisi, mengedit datanya langsung saja double klik tabel yang akan ditambahkan datanya, dan jika ingin mengedit strukturnya klik kanan pada tabel pilih menu "Design View".

Jika Anda perhatikan pad gambar diatas di kolom "Data Type" terdapat beberapa tipe data yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan seperti Short Text, Number, Currency dan juga tipe data "Lookup Wizard"


Apa itu Primary Key?
Dalam pembuatan tabel di Ms Access, Anda pasti menemukan tombol "Primary Key" yang fungsinya adalah untuk mendeteksi data yang Anda masukkan pada field tersebut tidak kembar. Artinya Jika pada field name tersebut misalkan field "Kode_Karywan" maka jika anda masukkan datanya sudah ada, maka akan tampil konfirmasi dari Ms Access bahwa data tersebut sudah ada.

caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-7-min

Jika Anda isikan datanya sudah ada maka akan terjadi error seperti ini:

caraMembuatDatabaseBaruMsAccess-8-min

Jika terjadi seperti diatas maka silahkan klik tombol "OK" dan ganti kode karyawan yang sama seperti contoh kode yang sama adalah "1002" dan ganti dengan kode lainnyam atau tekan tombol "ESC" untuk membatalkan.

Cukup mudah bukan bagaiaman Cara Membuat Database dan Tabel Baru di Ms Access 2013. Setelah itu Anda boleh memodifikasi sesuai kebutuhan apa yang ingin Anda buat di Ms Access. Cobalah untuk berlatih dan berkreasi studi kasus sesuai dengan tugas sekolah, kuliah atau pekerjaan Anda.

Membuat Tabel

Untuk membuat tabel pada MS Access jalankan perintah berikut:

  1. Klik dua kali pada ikon MS Access
  2. Pada jendela baru yang muncul, klik Blank database
  3. Pada jendela Blank database, klik ikon folder untuk memilih lokasi penyimpanan database
  4. Arahkan pada lokasi file database akan disimpan dan ubah nama file database sesuai dengan keinginan pembaca. Klik OK
  5. Klik Create
  6. Pada awal proses pembuatan database, secara default sistem akan memberikan kita sebuah tabel kosong. Untuk melakukan edit (menambahkan kolom, format data, dll), klik ikon Design view atau klik kanan pada nama tabel di Access Object dan klik Design view.
  7. Pada jendela Save as yang muncul, beri nama yang sesuai pada tabel yang akan dibuat. Klik OK
  8. Isikan nama kolom pada kolom Field Name, jenis data masing-masing kolom pada kolom Data Type, dan deskripsi kolom (opsional) pada kolom Description. Secara default primary key akan di set pada kolom pertama (lihat logo kunci pada sebelah kanan nama kolom). Untuk mencegah adanya duplikat data, set Yes (No Duplicates) pada baris indexed pada kolom primary key.Tekan ctrl+s (Windows) atau command+s (MacOSX) untuk menyimpan hasil pengaturan.
  9. Untuk melihat tabel yang telah terbentuk, klik logo View atau klik kanan pada objek tabel pada Access Object dan klik Open.
  10. Untuk membuat tabel lainnya, pada tab Create, klik Table Design.
  11. Simpan tabel tersebut sesuai dengan poin 7 dan beri nama tabel yang sesuai.
  12. Ulangi langkah 8-10 untuk mengatur komponen kolom tabel yang akan ditambahkan.
Langkah-langkah membuat tabel

Gambar 1.3: Langkah-langkah membuat tabel

Rabu, 02 Juni 2021

Membuat Database Microsoft Acces

Saat pertama memulai Access, atau jika kita menutup database tanpa menutup Access, tampilan Microsoft Office Backstage akan ditampilkan.

Tampilan Backstage adalah titik awal yang dapat digunakan untuk membuat database baru, membuka database yang ada, menampilkan konten unggulan dari Office.com, dan semua yang dapat dilakukan Access pada file database atau di luar database, berlawanan dengan di dalam database.

Membuat database

Ketika membuka Access, tampilan Backstage akan menampilkan tab Baru. Tab Baru menyediakan beberapa cara untuk membuat database baru:

  • Database kosong    Anda dapat memulai dari awal jika diinginkan. Ini adalah opsi yang bagus jika Anda memiliki persyaratan desain yang sangat spesifik atau sudah memiliki data yang diperlukan untuk diakomodasi atau digabungkan.

  • Templat yang diinstal dengan Access    Pertimbangkan untuk menggunakan templat jika Anda membuat proyek baru dan ingin segera memulainya. Access dilengkapi dengan beberapa templat yang diinstal secara default.

  • Templat dari Office.com    Selain templat yang disertakan dengan Access, Anda dapat menemukan lebih banyak templat di Office.com. Anda bahkan tidak perlu membuka browser karena templat tersedia dari tab Baru.

Membuat database kosong

  1. Klik tab File, klik Baru, lalu klik Database Kosong.

  2. Ketikkan nama file dalam kotak Nama File. Untuk mengubah lokasi file dari default, klik Telusuri lokasi untuk meletakkan database teks alternatif (di samping kotak Nama File), telusuri ke lokasi baru, lalu klik OK.

  3. Klik Buat.

    Access akan membuat database dengan tabel kosong bernama Tabel1, kemudian membuka Tabel1 dalam tampilan Lembar Data. Kursor diletakkan di sel kosong pertama dalam kolom Klik untuk Menambahkan.

  4. Mulailah mengetik untuk menambahkan data, atau tempelkan data dari sumber lain

Memasukkan data dalam tampilan Lembar Data dirancang sangat mirip dengan saat bekerja di lembar kerja Excel. Struktur tabel dibuat saat Anda memasukkan data. Ketika kolom baru ditambahkan ke lembar data, bidang baru akan ditetapkan dalam tabel. Access secara otomatis akan menetapkan tipe data setiap bidang, berdasarkan data yang dimasukkan.

Jika tidak ingin memasukkan data dalam Tabel1 saat ini, klik Tutup Gambar tombol . Jika Anda membuat perubahan pada tabel, Access akan meminta untuk menyimpan perubahan. Klik Ya untuk menyimpan perubahan, klik Tidak untuk menghapusnya, atau klik Batal untuk membiarkan tabel terbuka.

Tips:  Access akan mencari file yang bernama Kosong.accdb dalam folder yang terletak di [drive instalan]:\Program Files\Microsoft Office\Templates\1033\Access\. Jika ada, Kosongkan. accdb adalah Templat untuk semua database kosong baru. Setiap konten di dalamnya diwariskan ke semua database kosong baru. Ini adalah cara yang bagus untuk mendistribusikan konten default, seperti nomor komponen atau sanggahan dan kebijakan perusahaan.

Penting: Jika Anda menutup Tabel1 tanpa menyimpannya setidaknya satu kali, Access akan menghapus seluruh tabel meskipun data telah dimasukkan di dalamnya.

Menambahkan tabel

Anda dapat menambahkan tabel baru ke database yang sudah ada menggunakan perintah dalam grup Tabel pada tab Buat.

Gambar Pita Access

Membuat tabel, dimulai dalam tampilan Lembar Data    Dalam tampilan Lembar Data, Anda dapat langsung memasukkan data dan membiarkan Access membuat struktur tabel di balik layar. Nama bidang ditetapkan secara numerik (Bidang1, Bidang2, dan seterusnya), kemudian Access secara otomatis menentukan setiap tipe data bidang berdasarkan data yang dimasukkan.

  1. Pada tab Buat, dalam grup Tabel, klik Tabel. Gambar tombol

    Access akan membuat tabel dan memilih sel pertama yang kosong dalam kolom Klik untuk Menambahkan.

  2. Pada tab Bidang, dalam grup Tambahkan & Hapus, klik tipe bidang yang ingin ditambahkan. Jika tidak menemukan jenis yang diinginkan, klik Bidang Lainnya Gambar tombol .

  3. Access akan menampilkan daftar tipe bidang yang umum digunakan. Klik tipe bidang yang diinginkan, dan Access akan menambahkan bidang baru ke lembar data pada titik penyisipan.

    Anda dapat memindahkan bidang dengan menyeretnya. Ketika menyeret bidang dalam lembar data, bilah penyisipan vertikal akan muncul di tempat bidang akan diletakkan.

  4. Untuk menambahkan data, mulailah mengetik dalam sel pertama yang kosong, atau tempelkan data dari sumber lain

  5. Untuk mengganti nama kolom (bidang), klik ganda judul kolom, lalu ketikkan nama baru.

    Beri nama yang bermakna untuk setiap bidang sehingga Anda dapat mengetahui isinya saat melihatnya di panel Daftar Bidang.

  6. Untuk memindahkan kolom, klik judulnya untuk memilih kolom, lalu seret kolom ke lokasi yang diinginkan. Anda juga dapat memilih beberapa kolom yang berdekatan lalu menyeretnya ke lokasi baru secara bersamaan. Untuk memilih beberapa kolom yang berdekatan, klik header kolom pertama, lalu tekan dan tahan SHIFT sembari mengklik header kolom terakhir.

Membuat tabel, dimulai dalam tampilan Desain    Dalam tampilan Desain, buat struktur tabel terlebih dahulu. Kemudian, alihkan ke tampilan Lembar Data untuk memasukkan data, atau masukkan data menggunakan metode lain seperti menempelkan atau mengimpor.

  1. Pada tab Buat, dalam grup Tabel,klik Desain Tabel. Gambar tombol

  2. Untuk setiap bidang dalam tabel, ketikkan nama dalam kolom Nama Bidang, lalu pilih tipe data dari daftar Tipe Data.

  3. Jika diinginkan, ketikkan deskripsi untuk setiap bidang dalam kolom Deskripsi. Deskripsi lalu ditampilkan pada bilah status ketika kursor berada di bidang tersebut dalam tampilan Lembar Data. Deskripsi juga digunakan sebagai teks bilah status untuk setiap kontrol dalam formulir atau laporan yang dibuat dengan menyeret bidang dari panel Daftar Bidang, dan untuk kontrol apa pun yang dibuat untuk bidang tersebut saat menggunakan Panduan Formulir atau Panduan Laporan.

  4. Setelah menambahkan seluruh bidang, simpan tabel:

    • Pada tab File, klik Simpan.

  5. Anda dapat mulai mengetik data dalam tabel kapan saja dengan beralih ke tampilan Lembar Data dan mengklik sel kosong yang pertama.

Mengatur properti bidang dalam tampilan Desain    Terlepas dari cara tabel dibuat, ada baiknya untuk memeriksa dan mengatur properti bidang. Sementara beberapa properti tersedia dalam tampilan Lembar Data, beberapa properti hanya dapat diatur dalam tampilan Desain. Untuk beralih ke tampilan Desain, klik kanan tabel di Panel Navigasi, lalu klik Tampilan Desain. Untuk melihat properti bidang, klik bidang dalam kisi desain. Properti akan ditampilkan di bawah kisi desain, di bawah Properti Bidang.

Untuk melihat deskripsi setiap properti bidang, klik properti dan baca deskripsi dalam kotak di samping daftar properti di bawah Properti Bidang. Anda dapat memperoleh informasi yang lebih mendetail dengan mengklik tombol Bantuan.

Tabel berikut ini menjelaskan beberapa properti bidang yang biasanya disesuaikan.

Properti

Deskripsi

Ukuran Bidang

Untuk bidang Teks, properti ini mengatur jumlah maksimum karakter yang dapat disimpan dalam bidang. Maksimum adalah 255. Untuk bidang Angka, properti ini mengatur tipe angka yang akan disimpan (Bilangan Bulat Panjang, Ganda, dan seterusnya). Untuk penyimpanan data yang paling efisien, sebaiknya alokasikan ruang yang diperlukan data secukupnya. Anda dapat menyesuaikan peningkatan nilainya nanti, jika kebutuhan berubah.

Format

Properti ini mengatur cara data ditampilkan. Data aktual tidak akan terpengaruh karena disimpan dalam bidang. Anda dapat memilih format yang sudah ditentukan atau memasukkan format kustom.

Masker Input

Gunakan properti ini untuk menetapkan pola bagi semua data yang akan dimasukkan dalam bidang ini. Tindakan ini membantu memastikan bahwa semua data dimasukkan dengan benar dan berisi jumlah karakter yang diperlukan. Untuk bantuan tentang menyusun masker input, klik Tombol Penyusun di sisi kanan kotak properti.

Nilai Default

Gunakan properti ini untuk menentukan nilai default yang akan muncul dalam bidang ini setiap kali data baru ditambahkan. Misalnya, jika memiliki bidang Tanggal/Waktu untuk selalu mencatat tanggal ketika data ditambahkan, masukkan "Date()" (tanpa tanda kutip) sebagai nilai default.

Diperlukan

Properti ini mengatur apakah nilai diperlukan dalam bidang ini. Jika properti ini diatur ke Ya, Access tidak akan mengizinkan penambahan data baru kecuali ada nilai yang dimasukkan untuk bidang ini.

  Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat data mahasiswa baru.

1.     Pertama yang harus dilakukan adalah masuk ke Ms. Acces lalu pilih Blank  Database dan klik creat dengan menuliskan nama file untuk database tersebut.

2.    Setelah tampilannya seperti ini maka klik View -> Design View ->Tabel 1 -> OK


3.    Karna saya membuat data mahasiswa baru maka saya menulis data siswa yang akan dibuat seperti pada gambar dibawah ini, apabila datanya berupa tulisan maka menggunakan text, tapi jika berupa tanggal atau waktu maka menggunakan date/time.


4.    Selanjutnya buat tabel 2 dengan cara pilih menu Creat -> Table -> View -> Design View -> Tabel 2 -> OK. dan buat menu untuk data orangtua.
6.    Setelah itu double klik pada tulisan tabel 1 atau 2 yang berada disebelah kiri dan pilih menu Creat -> Quary Design -> Table 1 diadd -> Table 2 diadd maka tampilan akan berubah seperti ini dan masukan data secara berurutan sesuai dengan yang akan kita tampilkan

7. Maka data siswa dan data orangtua akan menyatu seperti ini

9.    Setelah itu buat form dengan cara pilih menu Creat -> Form -> View -> Design View -> Maka Tampilan akan Berubah seperti pada gambar dibawah ini. Kita bisa double klik pada tulisan Query 1 untuk mengedit nama sekolah.

10.    Membuat tombol fungsi yang berguna untuk mempermudah dalam pembuatan database. Dengan cara pilih menu Design -> Button -> Klik -> Drag ke bawah maka akan mucul tampilan common button wizard. Untuk merekam data pilih Record Operation -> New Record -> Next -> Finish. Untuk menyimpan data pilih Record Operation -> Save Record -> Next -> Finish. Untuk mencari data pilih Record Navigation -> Find Record -> Next -> Finish. Untuk mengelarkan data pilih Application -> Exit/close -> Next -> Finish. Untuk lebih jelas tampilannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

11.  Yang terakhir kita lakukan adalah mempuat report dengan cara pilih menu Create -> Report (untuk membuat data masuk). Maka hasil dari pembuatan data yang telah kita lakukan akan menjadi seperti ini.

Senin, 31 Mei 2021

Memberikan Efek pada Slide Presentasi

Cara Membuat Layout Slide di Microsoft PowerPoint

 Power Point adalah standar industri untuk membuat presentasi: alat ini cukup untuk membuat presentasi profesional dengan mudah.  

Alat ini membantu menciptakan presentasi tanpa harus merancang kembali setiap hal dengan setiap presentasi yang Anda buat. Alat seperti tema, animasi, dan slide layouts   mempercepat proses pembuatan presentasi.

Slide Layout Example
Tata letak slide PowerPoint

Apa itu PowerPoint Slide Layout?

Layout slide PowerPoint adalah kombinasi penataan benda pada slide. Anda dapat memilih tata letak yang ada di PowerPoint dan mulai menambahkan konten Anda sendiri untuk membuat slide.

Tema PowerPoint mencakup banyak slide layout pada tampilan layar di bawah ini, Anda bisa melihat berbagai layout slide yang bisa dipilih yang disertakan dengan Kesederhanaan tema PowerPoint, tersedia di GraphicRiver.  

PowerPoint Slide layout

Tata letak slide bisa sesederhana judul, berpusat pada slide. Tata letak juga bisa berisi kombinasi kotak teks, gambar, dan grafik yang kompleks. Gunakan sejumlah layout slide untuk variasi dalam presentasi PowerPoint Anda.

Memberikan Efek Slide Presentasi

Memberikan Efek pada Slide Presentasi sangatlah penting bagi keberhasilan pembuatan slide yang menarik sehingga mampu mencuri perhatian subjek yang kita jadikan sasaran dalam kegiatan presentasi yang kita lakukan. Tak hanya berhenti pada satu hal tersebut saja, animasi juga dapat menunjang  agar presentasi yang kita bawakan lebih bersifat hidup dan memilki konsep tertentu.

Namun penerapan Efek tema tertentu pada Slide Presentasi tidak sepenuhnya bersifat mutlak. kita juga dapat mengedit sesuai keinginan dan kebutuhan agar semakin memberikan arti atas presentasi yang kita sajikan. Berikut gambaran bagaimana cara memberikan efek pada slide yang kita buat.

Kita dapat menganimasikan teks, gambar, bentuk, tabel, Grafik SmartArt, dan objek lainnya dalam presentasi PowerPoint.

Gunakan efek untuk membuat objek muncul, hilang, atau bergerak. Efek juga dapat mengubah ukuran atau warna objek.

 

 
 

Menambahkan animasi ke teks, gambar, bentuk, dan lainnya dalam presentasi Anda

  1. Pilih objek atau teks yang ingin Kita animasikan.

  2. Pilih Animasi, lalu pilih salah satu animasi.

  3. Pilih Opsi Efek, kemudian pilih salah satu efek.

Mengelola animasi dan efek

Terdapat beberapa cara untuk memulai animasi dalam presentasi Kita:

  • Saat Mengklik: Memulai animasi ketika Anda mengklik slide.

  • Dengan Sebelumnya: Memutar animasi secara bersamaan dengan animasi dalam urutan sebelumnya.

  • Setelah Sebelumnya: Memulai animasi langsung setelah urutan sebelumnya diputar.

  • Durasi: Memperpanjang atau mempersingkat durasi efek.

  • Penundaan: Menambahkan waktu sebelum efek dijalankan.

Menambahkan efek lain ke animasi

  1. Pilih objek atau teks dengan animasi.

  2. Pilih Tambahkan Animasi, lalu pilih salah satu.

Mengubah urutan animasi

  1. Pilih salah satu penanda animasi.

  2. Pilih opsi yang diinginkan:

    • Pindahkan Lebih Awal: Membuat animasi muncul dalam urutan lebih awal.

    • Pindahkan Kemudian: Membuat animasi muncul dalam urutan berikutnya.

Menambahkan animasi ke objek yang dikelompokkan

Anda dapat menambahkan animasi ke objek serta teks yang dikelompokkan, dan banyak lainnya.

  1. Tekan Ctrl, lalu pilih objek yang diinginkan.

  2. Pilih Format > Kelompokkan > Grupkan untuk mengelompokkan objek menjadi satu.

  3. Pilih Animasi, lalu pilih salah satu animasi.

Menerapkan beberapa efek animasi pada satu objek

Anda dapat menerapkan beberapa efek animasi ke satu string teks atau objek, seperti gambar, bentuk, atau Grafik SmartArt.

Menerapkan beberapa animasi pada satu objek

Tips:  Ketika bekerja dengan beberapa efek animasi, lebih mudah untuk bekerja dalam Panel Animasi, tempat Anda dapat melihat daftar semua efek animasi untuk slide saat ini.

Membuka Panel Animasi

  1. Pilih objek pada slide yang ingin Anda animasikan.

  2. Pada tab Animasi, klik Panel Animasi.

    Membuka Panel Animasi

  3. KlikTambahkan Animasi, dan pilih satu efek animasi.

    Menambahkan efek animasi di PowerPoint

  4. Untuk menerapkan efek animasi tambahan pada objek yang sama, pilih efek animasi tersebut, klik Tambahkan Animasi dan pilih efek animasi lainnya. 

    Penting:  Setelah menerapkan efek animasi pertama, jika Anda mencoba menambahkan lebih banyak efek animasi dengan cara lain selain mengklik Tambahkan Animasi, Anda tidak akan menerapkan efek tambahan. Sebaliknya, Anda akan mengganti efek yang sudah ada dengan efek yang Anda tambahkan.

    Mengatur waktu mulai dan lamanya efek animasi

    Saat Anda ingin mengontrol pengaturan waktu efek animasi Anda, lakukan hal berikut ini untuk setiap efek animasi:

    1. Di Panel Animasi, klik panah bawah di samping efek animasi, lalu klik Pengaturan Waktu.

      Menyetel pengaturan waktu efek animasi

    2. Pada tabPengaturan Waktu, klik panah bawah Mulai, dan pilih dari waktu mulai berikut ini:

    3. Untuk diputar saat Anda mengklik mouse, pilih Saat Diklik.

    4. Agar diputar secara bersamaan dengan efek animasi sebelumnya, pilih Mulai dengan Sebelumnya

    5. Untuk memutar setelah efek animasi yang sebelumnya diputar, pilih Mulai Setelah Sebelumnya.

    Tips:  Efek animasi sebelumnya adalah efek animasi yang tercantum dalam urutan pemutaran di Panel Animasi (biasanya terletak tepat di atas animasi yang sedang diatur pengaturan waktunya).

    Mengatur pengaturan waktu, penundaan, dan durasi efek animasi

    1. Untuk menunda dimulainya efek animasi, klik panah atas Tunda ke jumlah detik yang Anda inginkan.

    2. Untuk mengubah kecepatan efek animasi, atur Durasi ke tingkat yang Anda inginkan.

    3. Untuk melihat bagaimana efek animasi berfungsi secara bersamaan, klik Pratinjau pada tab Animasi.

    Tips untuk bekerja dengan beberapa efek animasi

    Ketika Anda bekerja dengan beberapa objek pada slide, akan menyulitkan untuk membedakan tiap objek dan efek animasi yang diterapkan dari satu objek ke objek lainnya.

    Dalam gambar, di bawah, nama objek default tidak menyediakan banyak deskripsi sehingga sulit untuk memberi tahu animasi apa yang telah diterapkan pada suatu objek.

    Nama objek tanpa deskripsi

    Di Panel Pilihan, Anda bisa memberi tiap objek nama berbeda untuk lebih memudahkan untuk bekerja dengan objek saat Anda menerapkan animasi ke masing-masing objek. Lihat di bawah

    Memberi tiap objek nama berbeda

  5. Untuk mengubah nama default objek, pada tab Beranda, klik Pilih, lalu klik Panel Pilihan.

    Membuka Panel Pilihan

  6. Di Panel Pilihan, klik ganda nama objek default untuk membuka kotak, dan ketikkan nama baru untuk objek tersebut.

    Mengubah nama objek default

 Menambahkan, mengubah, atau menghapus transisi antar slide

Transisi slide adalah efek visual yang muncul ketika Anda beralih dari satu slide ke slide berikutnya saat presentasi. Anda dapat mengontrol kecepatan, menambahkan suara, dan mengustomisasi tampilan efek transisi.
 

Menambahkan transisi slide untuk membuat presentasi yang dinamis

  1. Pilih slide yang ingin Anda tambahkan transisi.

  2. Pilih tab Transisi, lalu pilih salah satu transisi. Pilih transisi untuk melihat pratinjaunya.

  3. Pilih Opsi Efek untuk memilih arah dan perilaku transisi.

  4. Pilih Pratinjau untuk melihat tampilan transisi tersebut.

Untuk menghapus transisi, pilih Transisi > Tidak ada.


Anda bisa mengubah durasi transisi, memodifikasi efek transisi, dan bahkan menentukan suara untuk diputar selama transisi. Selain itu, Anda dapat menentukan waktu yang dihabiskan pada slide sebelum melanjutkan ke yang berikutnya.

Mengatur kecepatan transisi

GunakanDurasi untuk mengatur kecepatan transisi. Durasi yang lebih singkat berarti slide maju lebih cepat, dan angka yang lebih besar membuat slide lebih lambat.

  1. Pilih slide yang memiliki transisi yang ingin Anda ubah.

  2. Pada tab transisi , dalam grup pengaturan waktu , dalam kotak durasi , ketikkan jumlah detik yang Anda inginkan.

Grup Pengaturan Waktu pada tab Transisi di pita PowerPoin 2010.

Tips: Jika Anda ingin semua transisi peragaan slide menggunakan kecepatan yang sama, klik Terapkan ke semua.

Mengubah opsi efek untuk transisi

Banyak, tapi tidak semua, transisi dalam PowerPoint bisa dikustomisasi.

  1. Pilih slide yang memiliki transisi yang ingin Anda ubah.

  2. Pada tab transisi , dalam grup transisi ke slide ini , klik opsi efek dan pilih opsi yang Anda inginkan.

    Opsi Efek dalam grup Transisi ke Slide Ini

Dalam contoh ini, transisi Galeri diterapkan ke slide dan opsi dari kanan dipilih.

Transisi Galeri selama peragaan slide

Transisi Galeri , dengan opsi dari kanan dipilih, selama presentasi.

Menentukan waktu untuk melanjutkan ke slide berikutnya

Slide Advance mengatur waktu transisi dengan menentukan berapa lama slide tetap terlihat sebelum transisi ke slide berikutnya dimulai. Jika tidak ada pengaturan waktu yang dipilih, slide akan berpindah saat Anda mengklik mouse.

  1. Pilih slide yang ingin Anda atur waktunya.

  2. Pada tab Transisi, di grup Pengaturan Waktu, di bawah Ganti Slide, lakukan salah satu hal berikut ini:

    Grup Pengaturan Waktu pada tab Transisi di pita PowerPoin 2010.

    • Untuk membuat slide maju ke slide berikutnya saat Anda mengklik mouse, pilih kotak centang pada klik mouse .

    • Untuk membuat slide maju secara otomatis, pilih kotak centang setelah , lalu masukkan jumlah menit atau detik yang Anda inginkan. Pengatur waktu dimulai ketika animasi terakhir atau efek lainnya di slide berakhir.

    • Untuk mengaktifkan maju mouse dan otomatis, pilih kotak centang pada klik mouse dan kotak setelah . Kemudian, pada Setelah, masukkan jumlah menit atau detik yang Anda inginkan. Slide akan melanjutkan secara otomatis, tetapi Anda dapat melanjutkan lebih cepat dengan mengklik mouse.

Tips: Jika Anda ingin semua slide untuk melanjutkan menggunakan kecepatan yang sama, klik Terapkan ke semua.

Mengatur suara untuk diputar selama transisi

  1. Pilih slide yang memiliki transisi yang ingin Anda ubah.

  2. Pada tab transisi , dalam grup pengaturan waktu , di daftar suara , pilih suara yang Anda inginkan.

    Grup Pengaturan Waktu pada tab Transisi di pita PowerPoin 2010.

    Catatan: Jika Anda ingin menggunakan suara Anda sendiri, di daftar suara , pilih suara lainnya. Lalu, dalam kotak dialog Tambahkan audio , pilih suara yang Anda inginkan, lalu klik OK