"Berbuat BAIK adalah investasi"-
"Kesehatan adalah investasi"-
"Ilmu adalah investasi"--
"BerInvestasilah yang bisa Menjamin Kebahagian Kehidupan Dunia Akhirat"
Untuk langkah – langkah konfigurasi nya sebagai berikut :
Login ke sistem operasi debian 11 untuk melakukan konfigurasi Jaringan
Ikuti langkah – langkah pada script di bawah :
1. Melakukan pengecekan interfaces dengan perintah ip addr
root@akhmadfajar:~# ip addr1: lo: <LOOPBACK,UP,LOWER_UP> mtu 65536 qdisc noqueue state UNKNOWN group default qlen 1000
link/loopback 00:00:00:00:00:00 brd 00:00:00:00:00:00
inet 127.0.0.1/8 scope host lo
valid_lft forever preferred_lft forever
inet6 ::1/128 scope host
valid_lft forever preferred_lft forever
2: enp0s3: <BROADCAST,MULTICAST> mtu 1500 qdisc noop state DOWN group default qlen 1000
link/ether 08:00:27:7a:06:63 brd ff:ff:ff:ff:ff:ff
root@akhmadfajar:~#
2. Mengkonfigurasi IP Address menggunakan perintah nano /etc/network/interfaces
root@akhmadfajar:~# nano /etc/network/interfaces# This file describes the network interfaces available on your system# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).source /etc/network/interfaces.d/*
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface
auto enp0s3
iface enp0s3 inet static
address 172.16.10.2
netmask 255.255.0.0
network 172.16.0.0
broadcast 172.16.255.255
gateway 172.16.10.1
dns-nameservers 172.16.10.2
# Keluar dan menyimpan konfigurasi dengan cara menenekan CTRL+X lalu tekan y lalu Enter
3. Restart konfigurasi networking dengan cara mengetikan perintah service networking restart lalu cek kembali konfigurasi IP dengan mengetikan perintah ip addr.
root@akhmadfajar:~# service networking restart
root@akhmadfajar:~#ip addr1: lo: <LOOPBACK,UP,LOWER_UP> mtu 65536 qdisc noqueue state UNKNOWN group default qlen 1000
link/loopback 00:00:00:00:00:00 brd 00:00:00:00:00:00
inet 127.0.0.1/8 scope host lo
valid_lft forever preferred_lft forever
inet6 ::1/128 scope host
valid_lft forever preferred_lft forever
2: enp0s3: <BROADCAST,MULTICAST,UP,LOWER_UP> mtu 1500 qdisc pfifo_fast state UP group default qlen 1000
link/ether 08:00:27:7a:06:63 brd ff:ff:ff:ff:ff:ff
inet 172.16.10.2/16 brd 172.16.255.255 scope global enp0s3
valid_lft forever preferred_lft forever
root@akhmadfajar:~#
Repositori merupakan sebuah layanan yang di dalamnya menyimpan berkas arsip untuk kebutuhan tertentu. Pada kasus Debian ini, repositori berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan berkas arsip yang berisi paket-paket yang digunakan oleh Debian.
Sistem Debian sudah terkonfigurasi dengan layanan repositori ini untuk memeriksa dan mengunduh paket terbaru untuk memperbarui paket-paket lama yang sudah terpasang.
Pengaturan repositori ini bisa diatur sedemikian rupa oleh penggunanya.
Daftar repositori lokal Debian 11 “Bullseye”
Repositori lokal, mengacu pada lokasi layanan repositori yang ada di Indonesia. Bukan hanya dioperasikan oleh instansi atau komunitas yang ada di Indonesia saja, repositori lokal juga mengacu pada lokasi peladennya.
Kalau instansi atau komunitasnya asli Indonesia, tapi peladen repositorinya ada di luar negeri, ya sama aja, kan.
Berikut ini daftar rekomendasi repositori lokal Debian 11 “Bullseye” yang bisa kita gunakan.
Kambing UI
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ bullseye main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ bullseye-updates main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ bullseye/updates main contrib non-free
Kebo VLSM
deb http://kebo.vlsm.org/debian/ bullseye main contrib non-free
deb http://kebo.vlsm.org/debian/ bullseye-updates main contrib non-free
deb http://kebo.vlsm.org/debian-security/ bullseye/updates main contrib non-free
Data Utama Surabaya
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ bullseye main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ bullseye-updates main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian-security/ bullseye/updates main contrib non-free
Mirror Unej
deb http://mirror.unej.ac.id/debian/ bullseye main contrib non-free
deb http://mirror.unej.ac.id/debian/ bullseye-updates main contrib non-free
deb http://mirror.unej.ac.id/debian-security/ bullseye/updates main contrib non-freenon-free
Daftar repositori internasional Debian 11 “Bullseye”
Debian 11: Official sources.list
To set up a Debian 11 official repository on your system, add/update the /etc/apt/sources.list file with the below details.
deb http://deb.debian.org/debian/ bullseye main
deb-src http://deb.debian.org/debian/ bullseye main
deb http://security.debian.org/debian-security bullseye-security main contrib
deb-src http://security.debian.org/debian-security bullseye-security main contrib
deb http://deb.debian.org/debian/ bullseye-updates main contrib
deb-src http://deb.debian.org/debian/ bullseye-updates main contrib
Debian 11: Contrib & Non-Free
If you want to receive contrib and non-free packages for your system, use the below one.
deb http://deb.debian.org/debian bullseye main contrib non-free
deb-src http://deb.debian.org/debian bullseye main contrib non-free
deb http://deb.debian.org/debian-security bullseye/updates main contrib non-free
deb-src http://deb.debian.org/debian-security bullseye/updates main contrib non-free
deb http://deb.debian.org/debian bullseye-updates main contrib non-free
deb-src http://deb.debian.org/debian bullseye-updates main contrib non-free
Debian 11: Backports
In case you want to add Backports, update the sources.list with the below information.
deb http://deb.debian.org/debian bullseye-backports main contrib non-free
deb-src http://deb.debian.org/debian bullseye-backports main contrib non-free
Cara mengaplikasikan repositori lokal ke sistem operasi Debian 11 “Bullseye”
Ada cara yang paling mudah untuk mengaplikasikan repositori lokal di atas ke sistem operasi Debian 11.
Untuk pengaplikasian yang mudah, cukup menggunakan aplikasi Software and Updates. Hanya saja, penggunaan aplikasi tersebut terbatas pada pengguna sistem operasi Debian 11 dengan tampilan grafis.
Ditambah lagi, aplikasi Software and Updates hanya akan memuat cerminan yang sudah terdaftar secara resmi saja.
Nah, karena ada beberapa yang tidak sesuai dengan harapan, kita akan mengaplikasikan layanan repositori lokal dengan cara manual saja.
Caranya cukup mudah. Cukup mengikuti langkah-langkah pengaplikasian layanan repositori lokal ke sistem operasi Debian 11 di bawah ini.
1. Edit berkas sources.list
Sebelum mengedit berkas sources.list, saya sarankan untuk memilih salah satu dari daftar repositori lokal yang sudah saya bagikan, di atas. Ingat, cukup salah satu saja.
Sebagai contoh, di artikel ini, saya akan memilih layanan repositori lokal dari Data Utama, yaitu Kartolo.
Selanjutnya, silahkan edit berkas sources.list yang ada di direktori /etc/apt dengan perintah berikut.
# nano /etc/apt/sources.list
Hapus semua konfigurasi yang sudah ada. Kalau tidak mau menghapusnya, silahkan beri komentar dengan tanda pagar (#) pada setiap baris konfigurasi yang aktif. Kemudian ketikkan alamat repositori Kartolo di dalamnya.
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian bullseye main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian bullseye-updates main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian-security bullseye-security main contrib non-free
Simpan konfiguasi yang sudah dibuat.
2. Lakuan pembaruan ulang dengan APT
Ini penting. Setiap Anda melakukan perubahan konfigurasi repositori, selalu lakukan pembaruan sistem. Tujuannya, agar APT, sebagai manajer paket baku di Debian, bisa mengenali hasil konfigurasi Anda.
Eksekusi perintah berikut.
$ apt update
Pada perintah di atas, si APT akan melakukan pengunduhan arsip yang berisi daftar paket, terjemahan, dan daftar ketergntungan paket, sesuai dengan alamat cerminan yang sudah Anda konfigurasikan.
Nah, selanjutnya, si APT akan memberitahu kepada Anda jika ada paket tertentu yang memerlukan peningkatan versi. Jika pemberitahuan tersebut muncul, Anda cukup mengeksekusi perintah berikut.
$ apt upgrade -y
Informasi terkini terkait repositori Debian 11 "Bullseye"
Kini, di Debian 11 "Bullseye", Anda bisa menggunakan repositori backports. Apa itu repositori backports?
Repositori backports merupakan repositori yang berisi paket-paket yang di-recompiled dari kelas rilis ujicoba (testing) dan tidak stabil (unstable).
Mengapa kita membutuhkan backports?
Tidak seperti distribusi lain, Debian lebih mengutamakan kestabilan diatas segalanya. Hal itu yang menyebabkan beberapa paketnya sedikit 'ketinggalan zaman'. Nah, buat Anda yang suka dengan paket-paket yang lebih baru, akan tetapi Anda tidak mau menggunakan distribusi lain selain Debian, repositori backports inilah jawabannya.
Untuk menambahkan repositori backports, Anda cukup mengedit kembali berkas sources.list
$ nano /etc/apt/sources.list
Pilih salah satu penyedia layanan repositori di atas, di sini, saya menggunakan Kartolo. Tambahkan repositori backports Debian 11 dibagian konfigurasi paling bawah.
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian bullseye-backports main contrib non-free
Simpan pengaturan yang sudah Anda buat. Selanjutnya, eksekusi perintah berikut agar APT dapat membaca paket pada repositori yang baru Anda konfigurasikan.
$ apt update
Penutup
Sampai pada langkah ini, Anda sudah melakukan konfigurasi repositori di Debian 11 "Bullseye".
Untuk melakukan Instalasi SSH Server, beberapa tahap harus kita lakukan.
Konfigurasi IP Address
Cek Koneksi
Instalasi SSH Server (openssh-server)
Baik untuk tahap pertama, pastikan teman-teman sudah login sebagai user root pada sistem operasi linux debian yang sudah kita install sebelumnya.
Pada tahap ini, silahkan login sebagai user root
Sebelumnya kita akan mengecek kembali, bahwa adapter 1 / eth0 ter bridge ke internet, karena pada saat ini koneksi internet saya menggunakan WIFI, maka disesuaikan dengan adapter nya, oleh karena itu saya menggunakan Qualcomm.
Jika sudah, saat nya kita lakukan konfigurasi IP Address pada Linux Debian, tapi sebelum itu kita akan mengecek berapakah IP Address Internet yang kita dapatkan dari ISP.
Disini saya menggunakan Hostpot dari HP, dan gambar dibawah ini adalah ip yang saya dapatkan.
Untuk mengecek IP Address di windows, saya menggunakan CMD, lalu ketik ipconfig /all.
Jika sudah, berikutnya kita akan mengkonfigurasi IP Address pada Linux Debian
cara nya :
nano /etc/network/interfaces
Lalu ketikan konfigurasi IP Address seperti dibawah ini.
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.43.100
netmask 255.255.255.0
network 192.168.43.0
broadcast 192.168.43.255
gateway 192.168.43.1
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.10.1
netmask 255.255.255.0
network 192.168.10.0
broadcast 192.168.10.255
Jika sudah, silahkan di save dengan cara
ctrl+x lalu y lalu enter
atau cara cepatnya
ctrl+x yenter
Jika sudah, lakukan restart pada Konfigurasi yang sudah kita buat tadi. dengan cara :
/etc/init.d/networking restart
atau
service networking restart
Berikutnya adalah, mengecek konfigurasi IP Address yang sudah kita buat, dengan mengetikan perintah
ifconfig
Tahap berikutnya adalah, kita akan menginstall SSH atau openssh-server pada Linux Debian kita, Berikut ini adalah cara nya.
1. Jalankan perintah
apt-get install openssh-server
2. Berikutnya kita akan diperintahkan, untuk memasukkan ISO DEBIAN Paket 1
berikut ini cara nya,
devices > optical disk > iso
3. Jika sudah dimasukkan, silahkan klik enter pada layar anda
4. Silahkan tunggu beberapa saat, jika sudah selesai hal yang akan kita lakukan adalah, mengecek status dari SSH Server yang sudah kita install, dengan perintah
/etc/init.d/ssh status
Jika sudah berhasil, maka akan muncul informasi OK, dan ada informasi port yang digunakan
5. Berikutnya adalah, kita akan mengkonfigurasi IP Pada Adapter 2, atau eth1, yaitu pada interfaces Virtual Host Only Adapter.
Seperti biasa, silahkan ikuti pada gambar dibawah ini
6. Silahkan cek konfigurasi IP Address pada Host Only Adapter yang tersedia di Windows yang sudah kita Setting tadi.
7. Silahkan di cek, pastikan kedua Client dan Server sudah bisa terhubung, coba teman-teman cek dengan cara melakukan ping IP Address dari
Client ke Server
dan
Server ke Client
8. Jika sudah, kita akan melakukan SSH Connection, menggunakan aplikasi Putty, teman-teman bisa download di website resmi nya, https://www.putty.org/
Berikutnya kita klik yes saja.
9. Berikut ini adalah tampilan saat teman-teman berhasil melakukan SSH ke Linux Debian
saat pertama kali login, teman-teman harus login sebagai User Biasa / bukan root
Jika sudah berhasil login, maka teman-teman bisa login sebagai user root, dengan cara ketik su lalu enter (su artinya super user)
Baik, cukup seperti itu untuk menginstall SSH Server pada Linux Debian.