Selasa, 14 Oktober 2025

Mementaskan Drama (1): Latihan Peran & Naskah

 

A. Deskripsi Umum Materi

Drama merupakan karya sastra yang ditulis untuk dipentaskan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan mementaskan drama tidak hanya bertujuan agar peserta didik memahami teks drama, tetapi juga agar mereka mampu mengapresiasi, menafsirkan, dan mengekspresikan nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya melalui pementasan.

Pada pertemuan pertama dengan fokus Latihan Peran dan Naskah, peserta didik diajak memahami bagaimana menghidupkan karakter, menginterpretasi naskah, dan bekerja sama dalam sebuah tim teater. Kegiatan ini juga melatih kemampuan komunikasi, ekspresi diri, empati, dan tanggung jawab terhadap peran yang dibawakan.


B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan unsur-unsur penting dalam pementasan drama.

  2. Memahami struktur dan isi naskah drama.

  3. Mengidentifikasi karakter tokoh dalam naskah drama.

  4. Melatih penjiwaan dan penghayatan peran sesuai tokoh dalam naskah.

  5. Menunjukkan kerja sama dan tanggung jawab dalam latihan peran.

  6. Menampilkan interpretasi tokoh secara ekspresif dalam kegiatan latihan pementasan.


C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Pengertian Pementasan Drama

Pementasan drama adalah kegiatan memperagakan teks drama di atas panggung dengan melibatkan aktor, naskah, sutradara, properti, tata panggung, dan penonton. Tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan dan nilai kehidupan melalui peran dan dialog yang dimainkan oleh para tokoh.

2. Peran dan Fungsi Latihan Drama

Latihan merupakan tahap penting sebelum pementasan. Melalui latihan, aktor dapat:

  • Mengenal dan memahami karakter tokoh.

  • Menghafal dialog dan gerak panggung.

  • Membangun kekompakan antar pemain.

  • Meningkatkan ekspresi, vokal, dan bahasa tubuh.

  • Menguji kesesuaian naskah dengan teknik pementasan.

Latihan drama dibagi menjadi beberapa tahap:

  1. Latihan membaca naskah (reading) — memahami isi dan karakter tokoh.

  2. Latihan penjiwaan (blocking) — menjiwai peran melalui ekspresi dan emosi.

  3. Latihan gerak dan panggung (movement) — menentukan posisi, arah gerak, dan interaksi.

  4. Latihan gabungan (run-through) — menggabungkan seluruh elemen peran, dialog, dan gerak.


3. Naskah Drama dan Unsur-unsurnya

Naskah drama adalah pedoman utama dalam pementasan. Naskah memuat dialog, petunjuk laku, suasana, serta konflik yang menggerakkan alur cerita.

Unsur-unsur naskah drama meliputi:

  • Tema: ide pokok atau gagasan utama cerita.

  • Alur: rangkaian peristiwa dari awal hingga akhir.

  • Tokoh dan Penokohan: pelaku dalam cerita serta karakter yang dimunculkan.

  • Dialog: percakapan antar tokoh yang mengungkapkan karakter dan konflik.

  • Latar (setting): waktu, tempat, dan suasana peristiwa.

  • Amanat: pesan moral atau nilai kehidupan yang disampaikan.

Dalam latihan pementasan, naskah harus dianalisis agar setiap pemain memahami:

  • Siapa tokohnya dan bagaimana sifatnya.

  • Apa motivasi dan tujuan tokoh dalam cerita.

  • Hubungan antar tokoh dan konflik yang terjadi.


4. Latihan Penjiwaan Peran

Penjiwaan peran adalah kemampuan aktor memahami dan menghidupkan tokoh yang diperankannya.
Langkah-langkah penjiwaan peran meliputi:

  1. Membaca naskah secara keseluruhan.

  2. Menganalisis karakter tokoh (watak, emosi, gaya bicara).

  3. Menentukan ekspresi wajah, intonasi suara, dan gestur tubuh.

  4. Melakukan latihan improvisasi untuk memperdalam peran.

  5. Membangun interaksi alami dengan pemain lain sesuai konteks cerita.

Contoh:
Jika tokoh yang diperankan adalah Ayah yang tegas tapi penyayang, maka ekspresi wajah harus tegas, intonasi suara mantap, namun gestur tubuh tetap menunjukkan kasih sayang.


5. Kerja Sama dalam Latihan Pementasan

Drama tidak bisa dilakukan secara individu. Setiap pemain harus:

  • Menjaga kekompakan tim.

  • Disiplin waktu dalam latihan.

  • Saling menghormati ide sutradara dan teman pemain.

  • Berkomunikasi dengan baik.

  • Bersikap terbuka terhadap kritik dan saran.

Kerja sama yang baik akan menghasilkan pementasan yang harmonis dan menarik untuk ditonton.


6. Simulasi dan Evaluasi Latihan

Sebelum pementasan resmi, kelompok melakukan simulasi pementasan (gladi bersih).
Tujuannya:

  • Melihat kesiapan pemain dan tim.

  • Mengoreksi kekurangan ekspresi, vokal, dan blocking.

  • Menilai kesesuaian antara naskah dan akting.

Guru dan teman dapat memberikan umpan balik (feedback) tentang:

  • Kejelasan pengucapan dialog.

  • Kesesuaian ekspresi dengan peran.

  • Kelancaran alur pementasan.

  • Kreativitas dan kerja sama tim.

Latihan Memahami Naskah dan Karakter Tokoh

Tujuan:
Melatih siswa memahami isi naskah, alur, dan karakter tokoh yang akan diperankan.

Langkah-langkah:

  1. Bacalah naskah drama pendek Impian Masa Depan

  2. Identifikasikan unsur-unsur berikut:

    • Judul drama

    • Tema cerita

    • Tokoh utama dan tokoh pendukung

    • Watak atau karakter masing-masing tokoh

    • Konflik utama dalam cerita

    • Pesan atau amanat yang disampaikan

  3. Jawablah pertanyaan berikut di buku catatan:

    • Apa hubungan antar tokoh dalam drama ini?

    • Bagaimana perasaan tokoh utama menghadapi konflik?

    • Jika kamu menjadi tokoh utama, bagaimana kamu mengekspresikan perasaan itu di panggung?

🧩 Tugas tambahan: Buat mind map sederhana tentang karakter tokoh yang kamu pilih (sifat, kebiasaan, gaya bicara, emosi dominan, dan tujuan hidupnya).

Impian Masa Depan 

Suatu ketika, empat orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius.

Toni: “Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan dua pilihan, kerja di perusahaan besar, tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil, tapi gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?”

Linda: “Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil, tapi gajinya besar.”

Norman: “Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya, walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.”

Toni: “Kalau kamu bagaimana, Am?”

Ami: “Kalau aku sih yang penting potensi kedepannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti kedepannya bisa cukup menjanjikan bagiku.”

Toni: “Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan kecil kan?” (sambil menunjuk Ami).

Ami: “Iya benar!”

Norman: “Kalau kamu sendiri Ton?”

Toni: “Ya kalau aku kurang lebih sama dengan pilihan Ami. Kita kan lihat keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang kariernya, buat apa juga?” (menengadahkan tangan sambil menggelengkan kepala).

Norman: “Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karier masa depan nanti.”

Linda: “Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?”

Ami: “Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan kedepannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.”

Norman dan Toni: “Siippp!”

Senin, 13 Oktober 2025

MENDESAIN PRESENTASI INFORMATIF


Mata Pelajaran: Informatika

Kelas/Semester: X / Ganjil

Alokasi Waktu: 2–3 pertemuan (6 JP)


1. Deskripsi Singkat

Presentasi merupakan sarana untuk menyampaikan informasi, gagasan, atau hasil kerja kepada audiens secara visual dan verbal. Dalam dunia kerja maupun pendidikan, kemampuan membuat presentasi yang informatif, menarik, dan profesional menjadi salah satu kompetensi penting.
Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik akan mempelajari bagaimana merancang dan mendesain presentasi informatif menggunakan aplikasi presentasi seperti Microsoft PowerPoint, Google Slides, atau Canva.


2. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pengertian dan fungsi presentasi informatif.

  2. Mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam desain presentasi yang efektif.

  3. Mendesain slide presentasi yang menarik, komunikatif, dan informatif.

  4. Menggunakan aplikasi presentasi (PowerPoint/Google Slides/Canva) untuk membuat presentasi.

  5. Menyajikan hasil desain presentasi secara sistematis dan profesional.


3. Kompetensi Dasar

  • 3.11 Memahami konsep desain informasi visual dalam pembuatan presentasi digital.

  • 4.11 Membuat dan menyajikan presentasi informatif dengan memperhatikan prinsip desain visual dan komunikasi efektif.


4. Peta Konsep

Mendesain Presentasi Informatif │ ├── Pengertian dan Tujuan Presentasi ├── Unsur-unsur Presentasi Efektif │ ├── Struktur Isi │ ├── Desain Visual │ ├── Media dan Tools │ └── Penyampaian (Delivery) ├── Prinsip Desain Slide │ ├── Kesesuaian Warna │ ├── Tipografi dan Huruf │ ├── Tata Letak dan Komposisi │ └── Penggunaan Gambar dan Grafik ├── Aplikasi Presentasi Digital │ ├── Microsoft PowerPoint │ ├── Google Slides │ └── Canva Presentation └── Pembuatan dan Presentasi Karya

5. Uraian Materi

A. Pengertian Presentasi Informatif

Presentasi informatif adalah jenis presentasi yang bertujuan menyampaikan fakta, data, hasil penelitian, atau informasi tertentu kepada audiens agar mereka memahami suatu topik.
Contohnya:

  • Presentasi laporan hasil survei.

  • Sosialisasi produk atau program kerja.

  • Pemaparan hasil proyek.

Tujuan utama:

Agar audiens memperoleh pemahaman baru dari informasi yang disampaikan.


B. Unsur-Unsur Presentasi yang Efektif

  1. Isi (Konten)

    • Relevan dengan tujuan presentasi.

    • Disusun secara logis (pembukaan – isi – penutup).

    • Didukung dengan data, contoh, dan visualisasi.

  2. Desain Visual (Slide)

    • Gunakan desain sederhana dan konsisten.

    • Hindari teks terlalu banyak.

    • Gunakan gambar, grafik, dan ikon untuk memperjelas pesan.

  3. Penyampaian (Delivery)

    • Gunakan bahasa yang jelas dan percaya diri.

    • Jaga kontak mata dan intonasi.

    • Gunakan waktu sesuai durasi.


C. Prinsip Desain Slide yang Baik

  1. Konsistensi

    • Gunakan satu tema dan warna yang seragam.

    • Hindari perubahan font dan ukuran yang berlebihan.

  2. Keseimbangan (Balance)

    • Elemen visual diatur agar tidak terlalu berat di satu sisi.

  3. Kesederhanaan (Simplicity)

    • Fokus pada poin penting, hindari kalimat panjang.

    • Gunakan poin-poin ringkas (bullet points).

  4. Kontras dan Warna

    • Gunakan warna teks yang kontras dengan latar belakang.

    • Warna hangat (merah, oranye) menarik perhatian;
      warna dingin (biru, hijau) menenangkan.

  5. Tipografi

    • Gunakan jenis huruf profesional dan mudah dibaca (misal: Arial, Calibri, Lato).

    • Ukuran judul 32–44 pt; isi teks 20–28 pt.

  6. Visualisasi Data

    • Gunakan grafik, bagan, atau diagram untuk menyajikan data numerik.

    • Pilih jenis grafik yang sesuai:

      • Batang → perbandingan

      • Garis → tren

      • Lingkaran → proporsi


D. Alat dan Media Desain Presentasi

  1. Microsoft PowerPoint – fitur lengkap, cocok untuk offline.

  2. Google Slides – mudah kolaborasi online.

  3. Canva – banyak template kreatif dan visual modern.

  4. Prezi – presentasi dinamis dengan animasi zooming.


E. Langkah-Langkah Mendesain Presentasi Informatif

  1. Menentukan Tujuan Presentasi
    Apa yang ingin disampaikan? Siapa audiensnya?
    (Contoh: laporan hasil riset siswa kepada guru dan teman).

  2. Mengumpulkan dan Menyusun Konten

    • Siapkan poin-poin penting.

    • Buat alur: Pembuka → Isi → Penutup.

  3. Membuat Desain Slide

    • Pilih template profesional.

    • Atur layout, warna, font, dan visual.

  4. Menambahkan Elemen Multimedia

    • Sisipkan gambar, ikon, atau video singkat.

    • Gunakan animasi seperlunya (hindari berlebihan).

  5. Meninjau Ulang dan Latihan Presentasi

    • Periksa ejaan, warna, ukuran teks, dan waktu tampil.

    • Latih penyampaian dengan intonasi dan ekspresi yang baik.

8. Produk Akhir

Siswa menghasilkan:

  • File presentasi (PowerPoint/Slides/Canva link).

  • Naskah singkat presentasi (alur pembicaraan).

  • Penampilan lisan (praktik presentasi di depan kelas).


9. Refleksi dan Penguatan

Guru mengajak siswa untuk:

  • Mengevaluasi pengalaman membuat presentasi.

  • Mengidentifikasi bagian yang menarik dan yang perlu diperbaiki.

  • Menyimpulkan prinsip utama desain presentasi informatif:

    “Visual yang jelas, pesan yang kuat, dan penyampaian yang percaya diri.”

    Tips Membuat Presentasi Informatif Menarik

    ✅ Gunakan judul singkat tapi kuat di setiap slide.
    ✅ Maksimal 6 baris teks per slide.
    ✅ Gunakan gambar lebih banyak daripada teks.
    ✅ Hindari efek animasi berlebihan.

    ✅ Gunakan storytelling (cerita singkat) untuk menarik perhatian audiens. 

     

6. Kegiatan Pembelajaran

🧩 Pertemuan 1 – Konsep & Perancangan Presentasi

Kegiatan:

  1. Diskusi tentang peran presentasi dalam dunia kerja.

  2. Murid mengidentifikasi unsur penting dan kesalahan desain.

  3. Murid membuat rencana isi dan alur presentasi (storyboard).

🖥️ Pertemuan 2 – Pembuatan dan Desain Slide

Kegiatan:

  1. Murid membuat slide dengan aplikasi (PowerPoint / Google Slides / Canva).

  2. Menambahkan elemen visual, animasi, dan data grafik.

  3. Revisi berdasarkan masukan guru/teman.

  4. Simulasi penyampaian (latihan presentasi).