Nama-nama pemilik sekaligus pengusaha software, seperti Bill Gates, Jeff Bezos, atau Mark Zuckerberg mungkin sudah tidak asing lagi di telinga. Bagaimana dengan pengusaha software asal negara sendiri, seperti Hengki Widjaja? Pasti banyak yang tidak kenal, kan?
Hengki Widjaja sendiri adalah pemilik sekaligus direktur utama dari Itree Pty Ltd, sebuah perusahaan pengelola software yang bergerak di bidang keamanan lalu lintas laut dan darat, produktivitas lembaga, dan penegak hukum di Australia dan Selandia Baru. Itree terletak di pusat kota Wollongong yang merupakan kota terbesar nomor tiga di New South Wales, Australia.
Memang, Hengki bukan lah pelopor berdirinya Itree. Awalnya, ia hanya bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan yang kala itu masih mempunyai tiga staf saja, termasuk dirinya. Hengki muda bekerja di Itree bukan karena ia niat untuk bekerja, melainkan terpaksa karena ia butuh uang tambahan untuk membiayai kuliah dan kebutuhannya di negeri orang.
Meski begitu, bukan berarti Hengki tidak memiliki ketertarikan di bidang computer, ya! Dirinya sudah mulai menunjukkan rasa ketertarikan pada dunia pemrograman saat duduk di bangku kelas 6 SD. Kala itu, ia belum mempunyai komputer pribadi dan kerap kali harus meminjam komputer kakaknya untuk belajar.
Berkat kesenangannya di dunia komputer, Hengki memfokuskan diri untuk menggeluti ilmu komputer. Setelah tamat dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dirinya langsung melanjutkan kuliah di University of Wollongong, Australia. Setelah menyelesaikan program sarjana, Hengki langsung lanjut ke program pascasarjana di tempat yang sama.
Pada tahun 1998, Hengki harus menerima kenyataan pahit kalau kedua orang tuanya sudah tidak sanggup lagi membiayai pendidikannya. Krisis moneter yang terjadi tahun 1998 merupakan penyebab utamanya. Sejak saat itu, Hengki pun memutuskan untuk bekerja di Itree.
Itree mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya permintaan untuk software yang dikelola oleh Itree, ditambah dengan semakin membaiknya kondisi keuangan perusahaan. Keberhasilan ini tak lepas dari campur tangan Hengki setelah diangkat sebagai seorang project manager. Dimana dirinya berhasil menorehkan rekor kinerja terbaik dibandingkan project manager yang lain.
Akibat kinerjanya yang bagus dan memuaskan, Hengki akhirnya diangkat menjadi CEO Itree. Setelah perusahaan dikelola oleh Hengki, pertumbuhan Itree semakin meningkat, begitu pula dengan jumlah mitra bisnis dan karyawan.
Fakta tentang Hengki Widjaja
1. Pernah mengabaikan pelajaran lain karena komputer
Ketertarikan Hengki Widjaja dengan dunia komputer sudah terlihat jelas saat dirinya masih muda. Saking senangnya belajar komputer, ia bahkan pernah mengabaikan mata pelajarannya di bangku SMA, yaitu Geografi dan pelajaran lain.
Bukan tanpa alasan, ini dilakukan karena saat itu Hengki akan mengikuti Lomba Informatika Komputer yang diadakan di Jawa Timur. Berkat kegigihan dan pengorbanan yang dilakukan, Hengki berhasil mengalahkan siswa kelas 3 SMA yang juga mengikuti lomba ini.
2. Sekolah di Australia karena keterbatasan ilmu komputer di Indonesia
Setelah menamatkan diri dari SMA Petra Surabaya, Hengki memutuskan untuk menggeluti ilmu komputer di bangku kuliah. Namun, ia terpaksa harus menempuh pendidikan di Australia yang jauh dari kota tempat tinggalnya. Ia juga harus rela terpisah dari orang tua selama menempuh bangku perkuliahan, kecuali saat libur dan memutuskan untuk pulang kampung.
Keputusan ini diambil lantaran keterbatasan ilmu komputer yang ada di Indonesia pada saat itu. Dan alasannya memilih untuk kuliah di Australia yaitu karena faktor jarak dan kualitas dari universitas yang dipilihnya.
3. Itree bukan tempat dimana Hengki pertama kali bekerja
Krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998 merupakan pukulan bagi Hengki Widjaja. Namun, dirinya tak langsung putus asa dan menyerah pada keadaan. Hengki mengatakan kepada orang tua kalau ia akan membiayai uang kuliah dan kebutuhan hidupnya menggunakan uangnya sendiri.
Sebelum bergabung di Itree, Hengki pernah menjajaki pekerjaan sebagai Access Database. Setelah itu, dia pindah dan bekerja sebagai Tutorial Programming, kemudian baru bergabung pada Itree.
4. Menjadi CEO bukan hal mudah bagi Hengki
Berkecimpung di dunia komputer, terlebih lagi software tentu bukan hal yang mudah. Apalagi bagi seorang pria yang lahir dan dibesarkan di Surabaya ini. Perusahaan yang ia pimpin juga bukan perusahaan sembarangan, karena bekerjasama dengan lembaga pemerintah. Bisa dibayangkan bagaimana perjuangan Hengki untuk bisa memasarkan produk yang terbaik dan berkualitas agar tidak mengecewakan konsumen.
Namun, berkat usaha, kerja keras, dan dorongan dari pihak lain, Hengki sukses menjalani profesi ini dengan baik. Karier yang dia miliki juga semakin melejit dari waktu ke waktu.
5. Bukan sosok yang cepat puas
Keberhasilan Itree tidak lantas membuat Hengki berpuas diri. Ia bermimpi agar suatu saat nanti bisa membuka perusahaan sendiri. Mimpi ini pun terwujud, karena sekarang ia berhasil memperkenalkan dua startup sekaligus, yaitu Accelarion dan Dayspring Care.
Accelarion merupakan aplikasi akselerasi yang sudah berhasil meluncurkan produk bernama AccelHealth. Produk ini berguna sebagai pengingat saat melakukan ketofastosis, sehingga prosesnya bisa berjalan dengan baik. Sedangkan Dayspring Care merupakan aplikasi untuk menyederhanakan sistem kesehatan, misalnya dalam pengisian formulir kesehatan.
Berawal dari Ketertarikan, Berujung pada Kesuksesan
Kesuksesan itu bisa datang dari rasa ketertarikan pada suatu hal, sama seperti yang terjadi pada Hengki Widjaja. Jadi, jangan pernah abaikan sesuatu yang membuatmu tertarik. Terkadang, rasa ketertarikan ini lah yang justru menuntunmu pada kesuksesan. Kenali bidang ketertarikanmu dengan baik dan geluti dengan sungguh-sungguh. Good luck!