Pengertian Logika
Logika adalah hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Kata Logika berasal dari Yunani kuno λόγος (logos) yang juga merupakan salah satu cabang ilmu filsafat.
Sebagai sebuah ilmu, logika disebut dengan logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan teratur.
Pengertian Logika Menurut Para Ahli
Para ahli telah mendefinisikan beberapa pengertian logika diantaranya :
Aristoteles
Pengertian logika adalah ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang menguasai pikiran.
W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso. (2006: 13)
Logika merupakan ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat.
Jan Hendrik Rapar (1996 : 5)
Logika adalah suatau pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Soekadijo, (1983-1994: 3)
Pengertian Logika menurut Soekadijo adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan nenalar.
William Alston
Pengertian logika adalah studi tentang penyimpulan, secara lebih ceramat usaha untuk mennetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan tidak sah.
contoh-contoh logika
X : Saya mempunyai line telepon Telkom.
Y : Saya bisa berlangganan Speedy.
Implikasi X –> Y :
Jika saya mempunyai line telepon Telkom, maka saya bisa berlangganan Speedy.
Jika saya mempunyai line telepon Telkom, saya bisa berlangganan Speedy.
Saya bisa berlangganan Speedy, jika saya mempunyai line telepon Telkom.
Saya bisa berlangganan Speedy, hanya jika saya sudah mempunyai line telepon Telkom.
Syarat perlu saya bisa berlangganan Speedy adalah harus mempunyai line telepon Telkom.
X : Saya naik motor ke kampus.
Y : Saya tidak terlambat.
Konvers : Jika saya tidak terlambat, maka saya naik motor ke kampus.
Invers : Jika saya tidak naik motor ke kampus, maka saya terlambat.
Kontraposisi : Jika saya terlambat, maka saya tidak naik motor ke kampus.
Jika hari hujan maka jalan licin
Jika Andi rajin belajar maka Ia akan mendapat nilai yang bagus
Jika segitiga ABC sama sisi maka segitiga ABC sama kaki
Jika Adit suka makan bakso maka 2+3 6
Jika 1<2 maka -1=0 tidak mempunyai solusi
Logika dalam Peta Ilmu Pengetahuan
Aristoteles (384-322 SM) membagi ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelas atau tiga kelompok sebagai berikut
- Filsafat Spekulatif atau Filsafat Teorites, yang bersifat objektif dan bertujuan pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri. Kelompok ini terdiri dari atas fisika, metafisila, biopsikologi, dan teologia.
- Filsafat Praktika, yang member pedoman bagi tingkah laku manusia. Kelompok ini terdiri atas etika dan politik.
- Filsafat Produktif, yang membimbing manusia menjadi produktif lewat ketrampilan khusus. Kelompok ini terdiri dari atas kritik sastra, retrotika, dan estetika.
Dasar Logika
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni deduktif dan induktif.
Fungsi Logika
Ada empat fungsi logika :
1. Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
2. Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
3. Meningkatkan cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.
Manfaat Logika Bagi Manusia
• Melatih jiwa manusia agar dapat memperhalus jiwa pikirannya.
• Mendidik kekuatan akal pikiran dan mengembangkannya yang sebaik-baiknya dengan melatih dan membiasakan mengadakan penelitian-penelitian tentang cara berpikir.
• Studi Logika mendidik kita berpikir jernih dan kritis.
• Logika memungkinkan kita melaksanakan disiplin intelektual yang diperlukan dalam menyimpulkan atau menarik kesimpulan.
• Logika membantu kita menginterpretasikan fakta dan pendapat orang lain secara memadai.
• Logika melatih kita tentang teknik-teknik menetapkan asumsi dan implikasi.
• Logika membantu kita mendeteksi penalaran-penalaran yang keliru dan tidak jelas.
• Logika memancing pemikiran-pemikiran ilmiah dan reflektif.
• Mengenali dan menggunakan bentuk-bentuk umum tertentu dengan cara penarikan konklusi yang benar dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa dijumpai.
• Dapat memperpanjang rangkaian penalaran itu untuk menyelesaikan problem-problem yang lebih kompleks.
• Daya khayal semakin tinggi sehingga menjadi lebih kreatif.
• Dengan membiasakan latihan berpikir, manusia akan mudah dan cepat mengetahui di mana letak kesalahan yang menggelincirkannya dalam usaha menuju hukum-hukum yang diperoleh dengan pikiran itu.
Jadi mempelajari ilmu logika itu sama dengan mempelajari Ilmu Pasti, dalam arti sama-sama tidak langsung memperoleh manfaat dengan ilmu itu sendiri, tapi ilmu-ilmu itu sebagai perantara yang merupakan suatu jembatan untuk ilmu-ilmu yang lain juga untuk memimbang sampai di mana kebenaran ilmu-ilmu itu. Dengan demikian maka ilmu logika juga boleh di sebut ilmu pertimbangan atau ukuran; dalam bahasa Arab di sebut ‘Ilmulmizan atau Mi’jarul’ulum.
Manfaat lain:
1.Menjaga kita supaya selalu berfikir benar.
2.Efektif dalam berfikir ataupun berargumentasi.
3.Berfikir sistematis sesuai aturan-aturan berfikir benar.
4.Sebagai ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.
karena yang dipelajari dalam ilmu logika hanyalah berupa aturan-aturan berfikir benar, maka tidak otomatis seseorang yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berfikir. itu semua tergantung seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berfikir itu, disiplin tidak dalam menggunakan aturan-aturan itu, sering berlatih, dan tentu saja punya tekad untuk tetap berada dalam kebenaran.
Jenis Jenis Logika
Pembahasan kali ini tidak akan melanjutkan bagaimana logika dan proses aliran sentuhan masalah diolah pada otak. Sistem pengolahan informasi dalam berlogika secara mendalam akan dibahas di lain waktu. Disini akan dipaparkan jenis jenis logika beserta kegunaan logika tersebut. Pertama akan dilihat mengenai jenis jenis logika terlebih dahulu.
Jenis logika yang pertama yaitu logika alamiah.
• Jenis logika alamiah ini merupakan kesatuan sistem kerja pada komponen jiwa manusia yaitu akal. Penggunaan logika alamiah ini akan berusaha untuk menelusuri suatu hal dengan tepat dan lurus. Sebagaimana sifat alamiah, aliran arus pengolahan informasi dalam sistem ini masih murni tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran yang melibatkan rasa ingin, rasa lebih cendrung yang berkategori subjektive. Jenis logika alamiah ini selalu dibawa sejak manusia terlahir ke dunia. Dengan adanya logika ini akan mengarahkan semua tindakan dan pengambilan keputusan berdasarkan prinsip benar atau salah, harus atau tidak harus. Semua diluar adanya rasa kasihan, rasa penerimaan akan kekurangan yang bisa dimaklumi suatu peristiwa.Contohnya, Seorang anak tidak boleh membantah orang tuanya. Sampai di sana, tidak ada kalimat lainnya, tak ada alasan apa apa, kata namun, tetapi dan lain lain.
• Jenis logika yang kedua logika ilmiah. Logika ilmiah ini menyangkut akan perumusan prinsip prinsip tertentu dalam konteks pengetahuan. Termasuk disini perumusan hukum dan teorema sains. Dalam penggunaan logika ini selalu akan tersimpan sebuah alasan yang menyangkut dengan alasan lainnya. Dalam faktor logika inilah timbul suatu pembelajaran baik secara keilmuan, sikap dan moralitas. Manusia akan bersikap lebih memperhatikan detail suatu hal, mempelajari kejadian, menemukan alasan alasan yang berkaitan. Tujuan logika ilmiah ini untuk meminimalisir terjadinya kesalahan kesalahan yang berulang baik itu dari peristiwa yang dialami individu itu sendiri ataupun dari peristiwa yang dialami individu lain.
Itulah jenis logika secara mendasar yang dimiliki seorang individu. Dalam kehidupan sehari hari kedua logika tersebut akan digunakan untuk mempertimbangkan kejadian yang akan atau yang telah terjadi. Biasanya dalam pengambilan keputusan right or wrong, yes or no dominan nantinya akan digunakan jenis logika kedua. Selanjutnya akan dirincikan lebih mendetail kegunaan logika ini.
Macam-macam Pengertian Logika menurut The Liang Gie (1980) dalam Adib (2010: 102-104) :
Pengertian Logika Dalam Arti Sempit
Dalam arti sempit logika dipakai searti dengan logika deduktif atau logika formal. Sedangkan dalam arti luas, pemakaiannya mencakup kesimpulan-kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan mengenai logika itu sendiri.
Pengertian Logika Deduktif dan Induktif
Logika Deduktif mempelajari asas-asas penalaran yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan sebagai kemestian dari pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut bentuknya saja.
Sedangkan Logika Induktif mempelajari asas-asas penalaran yang betul dari sejumlah hal khusus sempai pada kesimpulan umum yang bersifat boleh jadi (probability).
Pengertian Logika Formal (Minor) dan Material (Mayor)
Logika Formal atau disebut juga Logika Minor mempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berfikir yang harus ditaati, agar orang dapat berfikir dengan benar dan mencapai kebenaran.
Sedangkan Logika Material atau Mayor mempelajari langsung pekerjaan akal serta menilai hasil-hasil logika formal dan mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya, mempelajari sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu.
Logika Murni dan Terapan
Logika Murni merupakan pengetahuan mengenai asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari pernyataan-pernyataan dengan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu cabang ilmu dari istilah pernyataan yang dimaksud.
Logika Terapan adalah pengetahuan logika yang diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-bidang filsafat, dan juga dalam pembicaraan yang menggunakan bahasa sehari-hari.
Logika Filsafati dan Matematik
Logika Filsafati merupakan ragam logika yang punya hubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika.
Ciri-ciri logika induktif antara lain:
Kesimpulan ditarik dengan mensintesakan kasus-kasus yang digunakan dalam premis-premis.
Kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah kasus yang lebih banyak
Kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen merupakan hasil pengamatan inderawi
- Kesimpulan tidak mungkin mengandung nilai kepastian mutlak (ada aspek probabilitas)
Secara umum, logika induktif sulit untuk dibuktikan kebenaran/ke-reliable-annya dilihat dari ciri-cirinya.
Sebagai contoh:
Strong Inductive/Induktif kuat
– Besi (logam) apabila dipanaskan memuai
– Perunggu (logam) apabila dipanaskan memuai
– Perak (logam) apabila dipanaskan akan memuai
– Jadi, logam (besi, perunggu, perak) apabila dipanaskan akan memuai.
Buktinya sangat kuat. Hampir semua logam bila dipanaskan akan memuai.
Prinsip-Prinsip Dasar Logika
Pikiran adalah benda kodrat, maka berlaku juga hukum-hukum yang mengikat semua benda kodrat, semua ada khusus (semua beings). Hukum-hukum tadi adalah pangkalan yang tidak boleh dan tidak dapat diabaikan. Apabila orang mengabaikannya, hanya kekacauanlah yang akan didapat. Prinsip-prinsip ini juga disebut prinsip-prinsip formal Karena merupakan prinsip-prinsip yang menjamin terlaksananya proses pemikiran dengan benar.
Prinsip-prinsip tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar karena prinsip-prinsip tersebut demikian bersahaja, mudah dan cepat dilihat. Dengan membandingkan suatu benda dengan dirinya sendiri atau dengan membandingkan ada khusus dan bukan khusus dengan sangat mudah.