Kamis, 28 Maret 2024

Prinsip Dasar TCP/IP

Pengertian TCP/IP 

Kepanjangan dari TCP/IP adalah Transmision Control Protocol/Internet Protocol. TCP/IP merupakan serangkaian aturan atau protokol yang berfungsi menghubungkan perangkat jaringan di internet. TCP/IP digunakan sebagai protokol komunikasi dalam jaringan komputer pribadi (intranet atau ekstranet). TCP/IP bekerja pada lapisan antara aplikasi internet dan jaringan routing dan switching.Protokol TCP/IP sendiri mencakup :

  • Hypertext Transfer Protocol (HTTP) menangani komunikasi antara server web dan browser web.
  • HTTP Secure menangani keamanan komunikasi antara server web dan browser web.
  • File Transfer Protocol menangani transmisi file antar komputer.

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Fungsi TCP/IP

Seperti yang sudah Dewaweb singgung sebelumnya, fungsi utama TCP/IP adalah menghubungkan sejumlah perangkat komputer agar dapat melakukan komunikasi dalam jaringan internet. Namun, TCP/IP juga memiliki fungsi lain yang diantaranya mencakup beberapa hal berikut:

  • Mengirim file atau berkas terenkripsi.
  • Memungkinkan melakukan fitur name server.
  • Meski terkendala jarak, pengguna masih dapat masuk akses dengan cara remote login di komputer lain.
  • Menjalankan perintah massal pada produk yang persis sama di semua perangkat yang tergabung dalam jaringan, atau disebut remote execution.
  • Menerima atau mengirim computer mailing.
  • Melakukan sharing file dengan memanfaatkan fitur Network File System (NFS).

Cara Kerja TCP/IP

cara kerja tcp ip

TCP/IP merupakan protokol yang memungkinkan sejumlah perangkat komputer dapat berkomunikasi dengan nyaman. Nah, untuk melakukan hal tersebut sebuah perangkat akan mengemasnya sebagai paket data yang kemudian dikirimkan ke perangkat tujuan melalui jaringan. Agar lebih jelas, di bawah ini cara kerja TCP/IP:

  • Memecah data menjadi paket kecil

Cara kerja pertama yaitu memecah data menjadi paket-paket kecil sebelum ditransmisikan ke media lain. Tujuannya yaitu untuk menjaga keamanan dan kecepatan transmisi. Pada proses ini, setiap paket diberikan label berbeda beserta alamat tujuan pengiriman.

  • Paket dikirimkan melalui router

Router berfungsi untuk mengirimkan sekaligus menentukan rute pengiriman paket data. Dalam hal ini, paket data bisa melewati cukup banyak router tergantung besar kecilnya jaringan itu sendiri. Bisa dibilang pengiriman dilakukan secara estafet, router satu akan mengirim paket ke router lain yang terdekat hingga akhirnya sampai di tujuan.

  • Paket berhasil dikirim ke tujuan

Jika paket sudah terkirim dan sampai di alamat tujuan, selanjutnya layer TCP/IP akan menjalankan tugasnya masing-masing. Mulai dari penerjemahan sinyal menjadi data, hingga akhirnya disusun menjadi sebuah file utuh.


Macam-Macam Layer pada TCP/IP

  1. Physical Layer
    • Physical layer mendefinisikan karakteristik yang dibutuhkan hardware untuk membawa sinyal data transmisi. Hal hal seperti level tegangan, nomor dan lokasi pin interface, didefinisikan pada layer ini.
  2. Network Access Layer
    • Protokol pada layer ini menyediakan media bagi system untuk mengirimkan data ke device lain yang terhubung secara langsung. Dalam literatur yang digunakan dalam tulisan ini, Network Access Layer merupakan gabungan antara Network, Data Link dan Physical layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protokol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protokol-level yang lebih tinggi.

      Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IP datagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address ke physical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk physical layer untuk mentransmisikan datagram

  3. Internet Layer
    • Diatas Network Access Layer adalah Internet Layer. Internet Protocol adalah jantung dari TCP/IP dan protokol paling penting pada Internet Layer (RFC 791). IP menyediakan layanan pengiriman paket dasar pada jaringan tempat TCP/IP network dibangun. Seluruh protokol, diatas dan dibawah Internet layer, menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data. Semua data TCP/IP mengalir melalui IP, baik incoming maupun outgoing, dengan mengabaikan tujuan terakhirnya.
  4. Transport Layer
    • Dua protokol utama pada layer ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP). TCP menyediakan layanan pengiriman data handal dengan end-to-end deteksi dan koreksi kesalahan. UDP menyediakan layanan pengiriman datagram tanpa koneksi (connectionless) dan low-overhead. Kedua protokol ini mengirmkan data diantara Application Layer dan Internet Layer. Programmer untuk aplikasi dapat memilih layanan mana yang lebih dibutuhkan untuk aplikasi mereka.
  5. Application Layer
    • Pada sisi paling atas dari arsitektur protokol TCP/IP adalah Application Layer. Layer ini termasuk seluruh proses yang menggunakan transport layer untuk mengirimkan data. Banyak sekali application protocol yang digunakan saat ini. Beberapa diantaranya adalah :
      1. TELNET, yaitu Network Terminal Protocol, yang menyediakan remote login dalam jaringan.
      2. FTP, File Transfer Protocol, digunakan untuk file transfer.
      3. SMTP, Simple Mail Transfer Protocol, dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
      4. DNS, Domain Name Service, untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
      5. RIP, Routing Information Protococl, protokol routing.
      6. OSPF, Open Shortest Path First, protokol routing.
      7. NFS, Network File System, untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
      8. HTTP, Hyper Text Transfer Protokol, protokol untuk web browsing.

Sejarah TCP/IP 

TCP/IP pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1960-an sebagai bagian dari proyek ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network). ARPANET sendiri adalah jaringan komputer pertama di dunia yang memungkinkan komputer di beberapa lokasi untuk saling terhubung satu sama lain. 

Pada awalnya, TCP/IP hanya digunakan oleh para peneliti di departemen pertahanan dan beberapa universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring dengan berkembangnya internet, TCP/IP mulai digunakan secara luas di seluruh dunia. 

Pada tahun 1983, ARPANET beralih sepenuhnya ke TCP/IP, yang membuat protokol ini semakin populer dan diadopsi oleh berbagai jenis jaringan komputer. TCP/IP terus dikembangkan dan ditingkatkan hingga saat ini, dan menjadi dasar dari berbagai layanan internet seperti web browsing, email, dan streaming video. 

Keunggulan TCP/IP adalah sebagai berikut:

  • Open Protocol Standard, yaitu tersedia secara bebas dan dikembangkan independen terhadap komputer hardware ataupun sistem operasi apapun. Karena didukung secara meluas, TCP/IP sangat ideal untuk menyatukan bermacam hardware dan software, walaupun tidak berkomunikasi lewat internet.
  • Independen dari physical network hardware. Ini menyebabkan TCP/IP dapat mengintegrasikan bermacam network, baik melalui ethernet, token ring, dial-up, X.25/AX.25 dan media transmisi fisik lainnya.
  • Skema pengalamatan yang umum menyebabkan device yang menggunakan TCP/IP dapat menghubungi alamat device-device lain di seluruh network, bahkan Internet sekalipun.
  • High level protocol standar, yang dapat melayani user secara luas
  • Universal: 

    TCP/IP digunakan di seluruh dunia dan mendukung berbagai jenis perangkat dan jaringan. 
  • Dapat Diandalkan, TCP/IP menawarkan pengiriman data yang andal dan error-free melalui koneksi yang stabil dan aman. 
  • Mudah Dikonfigurasi, TCP/IP mudah dikonfigurasi dan digunakan, dan memiliki banyak tools yang tersedia untuk mengelola jaringan. 
  • Fleksibel, TCP/IP dapat digunakan pada berbagai jenis koneksi jaringan, termasuk koneksi kabel atau nirkabel, jaringan lokal atau jaringan global. 
  • Dukungan Besar, TCP/IP didukung oleh sejumlah besar perangkat keras dan perangkat lunak, sehingga dapat digunakan di hampir semua perangkat yang terhubung ke internet. 

 kekurangan TCP/IP

  • Keamanan, TCP/IP rentan terhadap serangan keamanan dan mudah di-retas jika tidak diatur dengan benar. 
  • Penggunaan Bandwidth, TCP/IP memerlukan banyak bandwidth untuk mengirim data, sehingga dapat menjadi lambat pada jaringan yang sibuk. 
  • Kompleksitas,TCP/IP memiliki banyak fitur dan konfigurasi yang kompleks, sehingga membutuhkan keterampilan dan pengetahuan teknis yang lebih tinggi untuk mengatur dan mengelola jaringan dengan benar. 
  • Keterbatasan Ukuran Paket, TCP/IP memiliki ukuran paket maksimum tertentu yang dapat diambil oleh jaringan. Hal ini dapat mengurangi kecepatan dan efisiensi transfer data pada jaringan yang memiliki banyak paket data yang besar. 
  • Dapat Merusak Jaringan, jika TCP/IP digunakan dengan cara yang tidak benar, dapat merusak jaringan dan menyebabkan kerusakan pada perangkat yang terhubung.