A. Deskripsi Umum Materi
Drama merupakan karya sastra yang ditulis untuk dipentaskan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan mementaskan drama tidak hanya bertujuan agar peserta didik memahami teks drama, tetapi juga agar mereka mampu mengapresiasi, menafsirkan, dan mengekspresikan nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya melalui pementasan.
Pada pertemuan pertama dengan fokus Latihan Peran dan Naskah, peserta didik diajak memahami bagaimana menghidupkan karakter, menginterpretasi naskah, dan bekerja sama dalam sebuah tim teater. Kegiatan ini juga melatih kemampuan komunikasi, ekspresi diri, empati, dan tanggung jawab terhadap peran yang dibawakan.
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:
-
Menjelaskan unsur-unsur penting dalam pementasan drama.
-
Memahami struktur dan isi naskah drama.
-
Mengidentifikasi karakter tokoh dalam naskah drama.
-
Melatih penjiwaan dan penghayatan peran sesuai tokoh dalam naskah.
-
Menunjukkan kerja sama dan tanggung jawab dalam latihan peran.
-
Menampilkan interpretasi tokoh secara ekspresif dalam kegiatan latihan pementasan.
C. Uraian Materi Pembelajaran
1. Pengertian Pementasan Drama
Pementasan drama adalah kegiatan memperagakan teks drama di atas panggung dengan melibatkan aktor, naskah, sutradara, properti, tata panggung, dan penonton. Tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan dan nilai kehidupan melalui peran dan dialog yang dimainkan oleh para tokoh.
2. Peran dan Fungsi Latihan Drama
Latihan merupakan tahap penting sebelum pementasan. Melalui latihan, aktor dapat:
-
Mengenal dan memahami karakter tokoh.
-
Menghafal dialog dan gerak panggung.
-
Membangun kekompakan antar pemain.
-
Meningkatkan ekspresi, vokal, dan bahasa tubuh.
-
Menguji kesesuaian naskah dengan teknik pementasan.
Latihan drama dibagi menjadi beberapa tahap:
-
Latihan membaca naskah (reading) — memahami isi dan karakter tokoh.
-
Latihan penjiwaan (blocking) — menjiwai peran melalui ekspresi dan emosi.
-
Latihan gerak dan panggung (movement) — menentukan posisi, arah gerak, dan interaksi.
-
Latihan gabungan (run-through) — menggabungkan seluruh elemen peran, dialog, dan gerak.
3. Naskah Drama dan Unsur-unsurnya
Naskah drama adalah pedoman utama dalam pementasan. Naskah memuat dialog, petunjuk laku, suasana, serta konflik yang menggerakkan alur cerita.
Unsur-unsur naskah drama meliputi:
-
Tema: ide pokok atau gagasan utama cerita.
-
Alur: rangkaian peristiwa dari awal hingga akhir.
-
Tokoh dan Penokohan: pelaku dalam cerita serta karakter yang dimunculkan.
-
Dialog: percakapan antar tokoh yang mengungkapkan karakter dan konflik.
-
Latar (setting): waktu, tempat, dan suasana peristiwa.
-
Amanat: pesan moral atau nilai kehidupan yang disampaikan.
Dalam latihan pementasan, naskah harus dianalisis agar setiap pemain memahami:
-
Siapa tokohnya dan bagaimana sifatnya.
-
Apa motivasi dan tujuan tokoh dalam cerita.
-
Hubungan antar tokoh dan konflik yang terjadi.
4. Latihan Penjiwaan Peran
Penjiwaan peran adalah kemampuan aktor memahami dan menghidupkan tokoh yang diperankannya.
Langkah-langkah penjiwaan peran meliputi:
-
Membaca naskah secara keseluruhan.
-
Menganalisis karakter tokoh (watak, emosi, gaya bicara).
-
Menentukan ekspresi wajah, intonasi suara, dan gestur tubuh.
-
Melakukan latihan improvisasi untuk memperdalam peran.
-
Membangun interaksi alami dengan pemain lain sesuai konteks cerita.
Contoh:
Jika tokoh yang diperankan adalah Ayah yang tegas tapi penyayang, maka ekspresi wajah harus tegas, intonasi suara mantap, namun gestur tubuh tetap menunjukkan kasih sayang.
5. Kerja Sama dalam Latihan Pementasan
Drama tidak bisa dilakukan secara individu. Setiap pemain harus:
-
Menjaga kekompakan tim.
-
Disiplin waktu dalam latihan.
-
Saling menghormati ide sutradara dan teman pemain.
-
Berkomunikasi dengan baik.
-
Bersikap terbuka terhadap kritik dan saran.
Kerja sama yang baik akan menghasilkan pementasan yang harmonis dan menarik untuk ditonton.
6. Simulasi dan Evaluasi Latihan
Sebelum pementasan resmi, kelompok melakukan simulasi pementasan (gladi bersih).
Tujuannya:
-
Melihat kesiapan pemain dan tim.
-
Mengoreksi kekurangan ekspresi, vokal, dan blocking.
-
Menilai kesesuaian antara naskah dan akting.
Guru dan teman dapat memberikan umpan balik (feedback) tentang:
-
Kejelasan pengucapan dialog.
-
Kesesuaian ekspresi dengan peran.
-
Kelancaran alur pementasan.
-
Kreativitas dan kerja sama tim.
Latihan Memahami Naskah dan Karakter Tokoh
Tujuan:
Melatih siswa memahami isi naskah, alur, dan karakter tokoh yang akan diperankan.
Langkah-langkah:
-
Bacalah naskah drama pendek Impian Masa Depan
-
Identifikasikan unsur-unsur berikut:
-
Judul drama
-
Tema cerita
-
Tokoh utama dan tokoh pendukung
-
Watak atau karakter masing-masing tokoh
-
Konflik utama dalam cerita
-
Pesan atau amanat yang disampaikan
-
-
Jawablah pertanyaan berikut di buku catatan:
-
Apa hubungan antar tokoh dalam drama ini?
-
Bagaimana perasaan tokoh utama menghadapi konflik?
-
Jika kamu menjadi tokoh utama, bagaimana kamu mengekspresikan perasaan itu di panggung?
-
🧩 Tugas tambahan: Buat mind map sederhana tentang karakter tokoh yang kamu pilih (sifat, kebiasaan, gaya bicara, emosi dominan, dan tujuan hidupnya).
Impian Masa Depan
Suatu ketika, empat orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius.
Toni: “Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan dua pilihan, kerja di perusahaan besar, tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil, tapi gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?”
Linda: “Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil, tapi gajinya besar.”
Norman: “Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya, walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.”
Toni: “Kalau kamu bagaimana, Am?”
Ami: “Kalau aku sih yang penting potensi kedepannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti kedepannya bisa cukup menjanjikan bagiku.”
Toni: “Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan kecil kan?” (sambil menunjuk Ami).
Ami: “Iya benar!”
Norman: “Kalau kamu sendiri Ton?”
Toni: “Ya kalau aku kurang lebih sama dengan pilihan Ami. Kita kan lihat keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang kariernya, buat apa juga?” (menengadahkan tangan sambil menggelengkan kepala).
Norman: “Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karier masa depan nanti.”
Linda: “Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?”
Ami: “Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan kedepannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.”
Norman dan Toni: “Siippp!”