Rabu, 11 Januari 2023

Telekomunikasi Information Security

Menurut George H. Bodnar (2000:1), Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Jogiyanto H.M., (1999: 692) berpendapat bahwa informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya, yang menggambarkan suatu kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
 
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami yang digunakan untuk pengambilan keputusan sekarang maupun masa depan. Informasi dapat juga dikatakan sebagai keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik maupun nonelektronik. Memperhatikan beberapa pengertian tersebut, kita mengetahui bagian paling utama dari informasi adalah data. Banyak yang berpendapat bahwa data dan informasi memiliki nilai yang lebih berharga dari aset tetap. 

Serangan  terhadap keamanan informasi dapat berasal dari dalam (insider attacks) dan dari luar (outsider attacks). Dari insiden pelanggaran yang sering dialami, terlihat bahwa penyebab mayoritas pelanggaran adalah manusia baik secara personal maupun berkelompok. Tidak menutup kemungkinan bahwa pelanggaran paling besar justru dilakukan oleh pegawai, baik karena faktor kelalaian yang tak disengaja hingga faktor kriminal.  Berdasarkan hal tersebut, kita ketahui bahwa manusia memegang peranan kunci dalam penerapan sistem keamanan informasi. Mitnick dan Simon menyatakan manusia merupakan faktor utama dan penting dalam pengamanan informasi selain teknologi, karena manusia merupakan rantai terlemah dalam rantai keamanan. Oleh sebab itu, dimensi manusia perlu selalu dibina dengan baik agar segala bentuk ancaman dapat dihindari. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keamanan informasi.

Information Security

Information security menjadi hal yang penting terutama jika sering berhubungan dengan internet. Keamanan dari sisi ini mungkin akan jadi hal yang menakutkan jika tidak dianggap sebagai sesuatu yang serius.

Banyak orang kemudian mulai khawatir dan memperhatikan keamanan informasi mereka. Mereka mulai mencari tahu apa dan bagaimana cara melindungi diri dari ancaman untuk urusan ini.

Apa Itu Information Security?

Menurut CISCOinformation security, atau yang biasa disebut juga dengan InfoSec adalah proses dan perangkat yang didesain untuk melindungi informasi penting dan rahasia suatu bisnis dari terjadinya modifikasi dan kerusakan.

Selain itu, information security juga bisa diartikan sebagai perlindungan kepada informasi atau sistem informasi dari akses, penggunaan, gangguan, modifikasi, dan perusakan yang tidak diizinkan.

Terkadang, banyak orang yang tidak bisa membedakan information security dengan cybersecurity.

InfoSec adalah bagian krusial dari cybersecurity yang merupakan proses yang didesain khusus untuk keamanan data. Cybersecurity merupakan istilah yang lebih general dibandingkan InfoSec.

Secara khusus, terkadang ada pekerjaan untuk menangani information security. Jenisnya bisa beragam, terlepas dari itu, menurut Infosec Institute, beberapa pekerjaan ini membutuhkan latar belakang programmer yang kuat.

Jenis-Jenis Information Security

Information Security

© Pexels

Berikut adalah beberapa jenis dari InfoSec:

1. Application security 

Application security atau kemanan aplikasi mencakup kerentanan software di aplikasi web dan mobile serta programming interfaces (APIs).

Kerentanan ini biasa ditemukan di otentikasi atau otorisasi pengguna. Selain itu, bisa pula ditemukan di integritas kode dan konfigurasi, serta kebijakan dan prosedur.

Kerentanan aplikasi mengakibatkan rentannya terjadi pelanggaran information security yang signifikan. Application security merupakan salah satu perimeter penting dalam InfoSec.

2. Cloud security

Cloud security atau keamanan cloud berfokus pada pembuatan hosting aplikasi yang aman. Hal ini termasuk saat berhubungan dengan aplikasi cloud pihak ketiga.

“Cloud” sendiri artinya adalah aplikasi beroperasi dengan sistem berbagi atau shared environment.

Perusahaan dan bisnis perlu memastikan bahwa terdapat batasan dan isolasi yang aman di antara proses pembagian ketika menggunakan cloud.

3. Kriptografi

Enkripsi data saat sedang diproses membantu memastikan kerahasiaan dan integritas data. Tanda tangan digital biasanya digunakan dalam kasus kriptografi untuk memvalidasi keaslian data.

Oleh karena itu, kriptografi dan enkripsi menjadi sangat penting. Salah satu contoh dari kriptografi adalah Advanced Encryption Standard (AES).

4. Keamanan Infrastruktur

Keamanan infrastruktur berkaitan dengan perlindungan jaringan internal dan ekstranet seperti laboratorium, pusat data, server, desktop, dan perangkat seluler.

5. Respons insiden

Respons insiden berfungsi memantau dan menyelidiki perilaku serta aktivitas yang berbahaya atau mencurigakan.

Untuk mencegah pelanggaran, staf IT harus memiliki rencana insiden untuk mengatasi ancaman yang ada dan memulihkan jaringan.

Selain itu, rencana tersebut perlu meliputi menciptakan sistem yang dapat menyimpan data untuk digunakan dalam analisis forensik dan penuntutan yang mungkin terjadi.

Data ini dapat juga digunakan untuk membantu mencegah pelanggaran lebih lanjut dan menemukan penyerang.

6. Manajemen kerentanan

Manajemen kerentanan adalah proses pemindaian lingkungan untuk menemukan titik-titik lemah dan memprioritaskan perbaikan berdasarkan risiko.

Di banyak jaringan, bisnis terus menambahkan aplikasi, pengguna, infrastruktur, dan lain-lain.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memindai jaringan secara konstan sehingga dapat mengetahui jika ada potensi terjadinya kerentanan.

Menemukan kerentanan di awal dapat menghemat biaya besar dikeluarkan ketika pelanggaran sudah terjadi.

Ancaman bagi Information Security

software development

© Freepik

Dalam information security, ancaman dapat berupa serangan pada software, pencurian identitas, sabotase, bahkan penghancuran informasi. Ancaman ini akan berusaha mengambil keuntungan dari kerentanan keamanan.

Selain itu, software juga rentan terkena virus, wormsTrojan horses, dan lain-lain. Banyak yang menganggap ancaman tersebut pada umumnya sama.

Namun, geeks for geeks menyebut bahwa kesamaan yang mereka miliki hanya sama-sama ancaman bagi software. Di luar itu, mereka memiliki perilaku serta butuh penanganan yang berbeda.

Setelah mengetahui beberapa jenis InfoSec, waktunya mengetahui macam ancaman untuk kamu antisipasi

1. Malware

Malware terdiri dari dua kata yaitu malicious dan software. Pada dasarnya, malware berarti software berbahaya yang dapat berupa kode program yang mengganggu atau apa pun yang dirancang untuk melakukan aktivitas jahat pada sistem.

Adapun malware terbagi menjadi 2 yaitu:

  • infection methods
  • malware actions

Malware berdasarkan infection methods antara lain adalah virus, worms, trojan, dan bots. Sementara itu, malware berdasarkan aksi adalah adwarespyware, scarewarerootkits, dan zombies.

2. Pencurian kekayaan intelektual

Pencurian kekayaan intelektual berarti pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual suatu pihak seperti hak cipta atau paten.

3. Pencurian identitas

Pencurian identitas artinya ketika seseorang bertindak sebagai orang lain untuk mendapatkan informasi pribadi seseorang atau mengakses informasi penting.

Contohnya, seperti mengakses akun media sosial seseorang dengan menggunakan kredensial milik mereka.

4. Pencurian perangkat dan informasi

Ancaman ini semakin meningkat karena sistem perangkat mobile dan informasi yang telah tersebar melalui mobile dan cloud.

5. Sabotase

Sabotase berarti menghancurkan situs web suatu perusahaan untuk menghilangkan kepercayaan pelanggan pada perusahaan tersebut.

6. Pemerasan informasi

Pemerasan informasi adalah pencurian informasi perusahaan untuk menerima pembayaran sebagai imbalannya.

Contohnya, mengunci file korban sehingga tidak dapat diakses. Umumnya, ini dilakukan untuk memaksa korban membayar sebagai syarat membuka kunci tersebut.

7. Serangan media sosial

Kini, serangan media sosial marak terjadi. Istilah cyber criminal bahkan muncul di mana mereka dapat mengidentifikasi sekelompok situs web dan media sosial yang ramai dikunjungi untuk mencuri informasi.

8. Mobile malware

Banyak yang mengatakan bahwa ketika kita terhubung dengan internet, maka bahaya keamanan akan terjadi.

Begitu pula dengan telepon seluler yang di mana aplikasi game dirancang untuk menarik perhatian pelanggan. Sayangnya, pelanggan bisa secara tidak sengaja memasang virus di perangkat mereka.

Beberapa isu implementasi teknologi jaringan dan telekomunikasi diantaranya:

  1. Akses terhadap internet
  2. Cross-Border Data Flows cross-border data flows adalah suatu kegiatan yang tidak boleh dibatasi.
  3. Perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual
  4. Performance Requirements & Non-discriminations rules
  5. Perlunya perlindungan informasi Pribadi

Isu Tren Keamanan Siber 2021

  1. Semakin banyak data pribadi yang tersebar
  2. Kesiapan untuk menghadapi 5G
  3. WFH akan terus dilakukan
  4. Penetrasi cloud meningkat 

Berikut adalah beberapa tips atau langkah untuk manajemen keamanan informasi:

  1. Pertama pastikan bahwa kita adalah target hacking, selalu waspada. Contohnya bisa jadi tiba-tiba ada virus ransomeware wanna cry dimana pernah melumpuhkan instansi yang sangat vital di Inggris.
  2. Lakukan update software berkala, dimana kementerian keuangan menyediakan antivirus resmi beserta updatenya, kemudian kita hendaknya menghindari phising, yakni sebuah pesan yang tampilannya menyerupai link aslinya namun sebenarnya bukan kemungkinan dia akan mencuri user dan pasword kita.
  3. Management password, siapkan password unik yang memiliki tiga karakter yang berbeda, huruf Kapital, huruf kecil dan angka,
  4. Hati-hati terhadap apa yang anda klik (think before you click). 
  5. Selain mengamankan data digital sebaiknya kita mengamankan data secara fisik, laptop seharusnya disimpan di tempat seharusnya, server jangan deket kamar mandi, rentan kena air atau banjir.
  6. Lindungi data yang sifatnya sensitif.
  7. Install antivirus berlisensi.
  8. Selalu backup data, harus selalu kita lakukan. Keseringan membackup data akan semakin bagus. 

Mengamankan Sistem Komputer pada Windows

  1. Gunakan Antivirus
    Penggunaan antivirus disini, saya pribadi menggunakan antivirus bawaan dari Sistem Operasi Windows, disini saya menggunakan Windows 10, tentu saja yang saya gunakan adalah Windows Defender.

    Windows Defender
    Oiya teman-teman bisa juga menggunakan Antivirus lainya, seperti Smadav, Kaspersky Total Security, McAfee Total Protection, dan jangan lupa kalau bisa yang premium :).

  2. Aktifkan Windows Defender Firewall
    Untuk tahap berikutnya yang saya lakukan adalah tetap mengaktifkan Windows Defender Firewall,


    Windows Firewall

    karena Windows Defender Firewall ini Fungsinya adalah menahan dan mendeteksi virus, serta memberikan keamanan superketat melalui firewall.

  3. Gunakan Software yang TerUpdate!
    Kenapa seperti itu? Kenapa kita perlu repot-repot untuk memperbarui Software yang sudah terinstall. Eitss tunggu dulu..

    Update Software
    Alasan nya adalah, team dari pengembang aplikasi tersebut itu memperbarui seperti keamanan, fitur-fitur yang baru dan lebih aman pastinya, jadi jangan lupa untuk mengupdate Software Kamu ya!
  4. Berhati-hati terhadap Software yang kamo install / download
    Waahh ada apa nih, kok kaya gitu?
    hmm, iyaa gitu, karena sekarang ini sudah banyak malware atau virus yang disisipkan pada Software yang di upload di situs yang tidak resmi.
    Sederhana nya seperti Aplikasi dengan nama aplikasi-12ahkg.exe nama yang aneh bukan, oleh karena itu tetap hati-hati ya!
    Oiyaa sebenernya Software + Cracking atau bajakan itu juga bisa rawan virus lho, atau bahkan membuat Sistem Rusak, jadi sekali lagi tetap bijak ya untuk Sistem Komputer Kamu.
     
  5. Lain-lain.
    Sekilas nya ya, untuk hal lain-lain untuk menjaga sistem komputer kita adalah dengan cara-cara berikut ini :
    • Belajar Memahami mengenai Virus atau Malware, serta Penyebab dan Solusi nya
    • Perhatikan User di dalam laptop kamu, jika ada user yang tidak dikenali segera hapus
    • Perhatikan Task Manager jika ada proses yang menggunakan CPU tinggi maka perlu di cek aplikasi apakah itu
    • Perhatikan pada Sharing File kamu, kalau bisa matikan jika tidak sedang digunakan.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERTEMUAN 16

Materi Ajar          : Telekomunikasi Information Security

Mata Pelajaran     : Dasar Program Keahlian

Jenjang/Kelas       : SMK/X

Nama Anggota Kelompok:

1.            ______________________________

2.            ______________________________

3.            ______________________________

4.            ______________________________

Langkah Kerja

1.      Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota

2.      Mengidentifikasi soal

3.      Mendiskusikan hasil identifikasi soal

4.      Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal

5.      Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan kertas Folio bergaris

6.      Membuat presentasi hasil kelompok

7.      Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

 

Tugas Diskusi

1. Jelaskan Apa Itu Informasi ?

2. Jelaskan tentang Serangan  terhadap keamanan informasi!

3. Jelaskan  Apa Itu Information Security!

4. Jelaskan  Jenis-Jenis Information Security!

5. Jelaskan  macam ancaman Information Security untuk kamu antisipasi!

6. Jelaskan  tips atau langkah untuk manajemen keamanan informasi!

7. Jelaskan cara Mengamankan Sistem Komputer pada Windows! 


 

Rangkuman Hasil Diskusi

No

Pertanyaan

Jawaban Hasil Diskusi

1

 

 

2

 

 

3

 

 


Cloud Computing

Saat ini, banyak bisnis menggunakan cloud computing karena saat bisnis semakin besar dan berkembang, jumlah data yang diproduksi juga akan semakin banyak. Bisnis butuh kemudahan dalam mengakses data dalam jumlah besar agar bisa dimanfaatkan untuk keuntungan bisnis. 

Cloud Computing

Masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu cloud computing. Secara sederhana, cloud computing adalah metode yang digunakan untuk menyampaikan berbagai macam layanan melalui internet. Layanan yang dimaksud di sini dapat berupa server, database, perangkat lunak, dan masih banyak lagi.

Bayangkan, Anda bisa meningkatkan produktivitas kerja tanpa ribet install aplikasi di komputer. Bahkan, Anda bisa menggunakan hardware dan software terbaru dengan lebih murah. 

Menariknya lagi, Anda bisa melakukan berbagai hal seperti membuat dan menyimpan dokumen atau mengetes aplikasi hanya berbekal browser dan koneksi internet. 

Tak heran kalau pengguna teknologi ini terus bertambah dari tahun ke tahun.

Apa Itu Cloud Computing?

Cloud computing, atau komputasi awan, merupakan kombinasi dari penggunaan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis internet ('awan'). Awan yang dimaksud di sini merupakan metafora untuk internet, karena awan sering digambarkan dalam visualisasi jaringan komputer dan internet.

Cloud computing dapat memberikan banyak  kemudahan bagi penggunanya, seperti kemudahan mengakses informasi dan data melalui internet serta kemudahan menjalankan program tanpa harus melakukan pemasangan terlebih dahulu. Cloud computing sendiri dapat bersifat public dan private.

Selain public dan private, ada beberapa perusahaan penyedia cloud yang menawarkan layanan hybrid cloud dan community cloud. Hybrid cloud merupakan gabungan dari public dan private cloud, sementara community cloud merupakan opsi cloud yang dapat digunakan oleh komunitas, organisasi, institusi, dan sebagainya.

Perusahaan yang menyediakan layanan komputasi awan memungkinkan seluruh penggunanya untuk menyimpan berkas di ‘awan’ atau ruang virtual dari server jarak jauh. Selain itu, penggunanya juga dapat mengakses seluruh berkas yang tersimpan kapan pun dan di mana pun selama memiliki akses internet. Pengguna tidak perlu berada di tempat khusus untuk mengakses berkas tersebut.
 

Apakah Cloud Computing Aman?

Keamanan tentu akan menjadi aspek utama bagi perusahaan ketika mempertimbangkan untuk menggunakan cloud computing.

Jadi, apakah cloud computing aman?

Jawabannya tentu akan sangat bergantung pada perusahaan yang Anda pilih. Namun, dengan segala kekurangannya, cloud computing akan jauh lebih aman daripada penggunaan server on premise pada sebuah perusahaan.
Mengapa demikian?

Karena pada umumnya perusahaan penyedia layanan cloud akan memiliki sumber daya, baik teknologi dan talenta, yang lebih baik untuk membangun sistem keamanan data daripada sebuah perusahaan individu.
 

Apa Saja Contoh Cloud Computing?

Ada banyak sekali contoh pemanfaatan cloud computing yang dapat Anda temui. Walaupun merupakan layanan yang relatif baru, cloud computing sudah digunakan oleh berbagai pihak mulai dari pribadi, bisnis kecil, korporasi, bahkan pemerintahan. Berikut ini adalah beberapa contoh pemanfaatan cloud computing yang paling umum:

  • Surat elektronik (email)
  • Penyimpanan data
  • Analisis data
  • Streaming, baik itu audio maupun video
  • Pembuatan aplikasi

Selain itu, cloud computing juga dapat memberikan penggunanya layanan seperti kecerdasan buatan, pemrosesan bahasa, hingga program-program pekerjaan sederhana. Cloud computing memungkinkan penggunanya untuk tidak perlu berada secara fisik di hadapan perangkat keras untuk mengakses dan menggunakan layanannya.
 

Bagaimana Cara Kerja dari Cloud Computing?

Teknologi cloud computing akan mulai dapat bekerja ketika penggunanya sudah terhubung ke jaringan internet, baik itu untuk mengakses data maupun menggunakan program. Setelah terhubung ke internet, penggunanya hanya perlu login ke dalam sistem komputasi saja.

Seluruh pengguna cloud computing yang berhasil masuk ke dalam sistem komputasi dapat memberikan berbagai macam perintah ke server dari aplikasi tersebut. Setelah perintah diterima oleh server, pengguna dapat mengakses data yang diinginkan, mengubah data, hingga memperbarui data sesuai dengan perintah yang diberikan.

Mengapa Anda Harus Menggunakan Cloud Computing?

Penggunaan teknologi cloud computing dapat mempermudah pekerjaan dan memberikan banyak keuntungan bagi bisnis. Berikut ini, Anda dapat memahami beberapa alasan mengapa harus menggunakan cloud computing.
 

1. Efisien

Salah satu keuntungan terbesar dari penggunaan cloud computing adalah kemampuannya untuk meningkatkan dan menurunkan spesifikasi kebutuhan sesuai dengan tuntutan real time. Jika pengguna membutuhkan lebih banyak ruang CPU, hard drive, maupun RAM, kebutuhan tersebut dapat disediakan dengan cepat.

Pengguna tidak perlu melakukan peningkatan secara manual, cukup meminta penyedia layanan cloud yang digunakan untuk melakukan peningkatan yang dibutuhkan tersebut. Selain itu, pengguna juga bisa meminta pihak penyedia layanan cloud untuk menurunkan yang sebelumnya sudah ditingkatkan ke spesifikasi aslinya.
 

2. Fleksibel

Ketika data yang dimiliki oleh pengguna terlalu besar, layanan cloud dapat secara otomatis melakukan peningkatan kapasitas hanya dalam hitungan menit saja melalui fitur self provisioning. Dengan begitu, pengguna tidak perlu melakukan peningkatan kapasitas secara manual seperti menambah jumlah komputer.

Selain itu, cloud computing juga dapat dengan mudah diakses kapan saja dan di mana saja selama memiliki akses internet. Semua berkas yang ada tersimpan di dalam ruang virtual yang ada di internet dengan keamanan yang terjamin.
 

3. Hemat

Alasan terbesar mengapa Anda harus mulai menggunakan cloud computing adalah karena biayanya yang lebih hemat. Untuk melakukan penyimpanan data, cloud computing tidak memerlukan biaya untuk perangkat keras. Selain itu, cloud computing juga dapat mengurangi biaya perawatan dan penggunaan listrik.
 

4. Meningkatkan Kerja Sama atau Kolaborasi

Salah satu manfaat cloud computing adalah memudahkan akses pada data bagi seluruh karyawan yang membutuhkan, bahkan bagi mereka yang berada di luar negeri sekalipun. Dengan mudahnya akses, para karyawan dari departemen yang berbeda dapat bekerja semakin efektif dan kolaborasi pun dapat terbangun dengan mudah.
 

Apa Saja Tipe Layanan Cloud Berdasarkan Jaringan?

Berdasarkan jaringannya, layanan cloud dapat dibagi menjadi empat tipe, yaitu:
 

1. Public Cloud

Public cloud merupakan layanan cloud yang bersifat publik dan memiliki jaringan infrastruktur yang tersebar di seluruh dunia. Artinya, layanan cloud yang satu ini dapat dimanfaatkan oleh semua orang yang ada di dunia, selama mereka memiliki akses internet.

Layanan public cloud dapat digunakan secara gratis sepuasnya, tetapi ada juga beberapa perusahaan yang menawarkan fitur tambahan yang bisa dinikmati jika pengguna tertarik membelinya atau melakukan langganan. Contoh dari layanan public cloud seperti Gmail, Google Drive, YouTube, Instagram, WhatsApp, dan masih banyak lagi.
 

2. Private Cloud

Private cloud merupakan layanan cloud yang bersifat pribadi. Artinya, hanya administrator dan pengguna yang diberikan akses yang bisa mengakses layanan cloud yang satu ini. Private cloud sendiri dapat digunakan untuk keperluan pribadi maupun keperluan bisnis dan pemerintahan.


Berbeda dengan public cloud yang dapat diakses secara gratis sepuasnya, layanan private cloud tidak bisa didapatkan secara gratis, Anda harus membeli layanan ini kepada perusahaan penyedia layanan cloud. Walaupun begitu, private cloud memiliki keamanan yang lebih tinggi, kemampuan kustomisasi, dan integritasnya yang hybrid.
 

3. Hybrid Cloud

Secara sederhana, hybrid cloud merupakan gabungan atau kombinasi antara public cloud dan private cloud. Secara teori, ada berbagai macam jenis kombinasi yang dapat dilakukan antara kedua layanan cloud tersebut. Namun pada praktiknya, private cloud biasanya berfungsi sebagai infrastruktur utama dan public cloud sebagai cadangan.

Hybrid cloud ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan teknologi informasi sehari-hari seperti penyimpanan. Pasalnya, cara kerja layanan cloud yang satu ini sama saja dengan layanan cloud pada umumnya.
 

4. Community Cloud

Community cloud merupakan layanan cloud yang dikhususkan untuk kebutuhan komunitas, organisasi, maupun institusi. Layanan cloud ini umumnya dikelola oleh pihak internal untuk berbagai macam kebutuhan. Walaupun begitu, pengguna juga bisa menggunakan pihak ketiga untuk mengelolanya.
 

Apa Saja Model Pelayanan pada Public Cloud?

Model pelayanan pada public cloud dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

  • Software-as-a-Service (SaaS)
  • Platform-as-a-Service (PaaS)
  • Infrastructure-as-a-Service (IaaS)

Berikut ini penjelasan lengkapnya mengenai masing-masing model pelayanan.
 

1. Software-as-a-Service (SaaS)

Software-as-a-Service (SaaS) adalah model pelayanan yang memberikan lisensi aplikasi perangkat lunak kepada penggunanya melalui metode langganan atau subscription. Setelah mendapatkan lisensi, pengguna sudah dapat menggunakan seluruh fitur yang tersedia. Contoh dari SaaS yaitu Microsoft Office 365, Dropbox, Adobe Creative Cloud, dan masih banyak lagi.
 

2. Platform-as-a-Service (PaaS)

Platform-as-a-Service (PaaS) merupakan model pelayanan yang hampir mirip dengan SaaS. Perbedaannya terletak pada cara mendapatkan lisensi perangkat lunak, melalui PaaS pengguna dapat membuat perangkat lunak atau aplikasi di platform yang sudah disediakan. Contoh paling populer dari PaaS yaitu Amazon Web Service (AWS) dan Microsoft Azure.
 

3. Infrastructure-as-a-Service (IaaS)

Pada dasarnya, Infrastructure-as-a-Service (IaaS) merupakan server, baik itu fisik maupun virtual, dari cloud computing. Artinya, seluruh keperluan yang dibutuhkan oleh pengguna sudah tersedia di dalam sistem cloud tersebut. Contoh dari IaaS yaitu Virtual Data Center (VDC) dari Cloudmatika.

Virtual Data Center adalah sebuah teknologi cloud computing yang digunakan untuk menyimpan data secara aman dan terjaga. Dengan teknologi ini, Anda bisa memiliki sebuah server virtual, mulai dari ukuran kecil hingga besar, untuk menunjang infrastruktur yang lebih kompleks dengan fungsi, sistem operasi, dan spesifikasi virtual mesin yang berbeda.
 

Apa Saja yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Layanan Cloud Computing?

Ketika memilih layanan cloud computing, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih layanan cloud computing.
 

1. Kebutuhan

Ketika Anda hendak memilih layanan cloud computing, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kebutuhan. Pastikan Anda memilih layanan cloud yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebagai contoh, jika Anda hanya membutuhkan layanan cloud untuk mengatur konfigurasi sebuah aplikasi, Anda dapat menggunakan layanan Platform-as-a-Service (PaaS).
 

2. Keamanan

Keamanan merupakan hal yang harus selalu diperhatikan, apalagi jika berhubungan dengan data dan informasi. Ketika hendak memilih layanan cloud computing, Anda harus dapat memastikan bahwa berkas yang tersimpan dapat aman dan terjaga.


Pastikan perusahaan penyedia layanan cloud computing telah menerapkan keamanan yang ketat. Selain itu, pastikan juga bahwa layanan cloud computing yang Anda pilih telah mematuhi standar GDPR (General Data Protection Regulation).


3. Fitur

Setiap layanan cloud computing tentunya memiliki fitur yang berbeda-beda. Maka dari itu, fitur-fitur tersebut harus diperhatikan ketika memilih salah satu layanannya. Sebagai contoh, salah satu fitur terpenting dari layanan cloud computing adalah Disaster Recovery. Fitur ini memiliki kemampuan untuk memulihkan data setelah terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.

Selain itu, ada juga fitur khusus terkait sumber daya komputasi, pemantauan, keamanan, fitur penerapan, dan bahkan pengalaman pengguna. Pastikan saja Anda menanyakan fitur apa saja yang tersedia pada perusahaan penyedia layanan cloud computing.
 

4. Biaya

Selain ketiga hal di atas, biaya juga merupakan hal yang harus diperhatikan ketika hendak memilih layanan cloud computing. Pastikan layanan cloud computing yang Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan budget agar dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak ada pengeluaran yang sia-sia.

Perbedaan Antara Cloud Computing dan Data Center

  1. 1. Wujud Fisik

Perbedaannya hanyalah pada bentuk fisik dan non fisik. Cloud merupakan bentuk off premise (non fisik) dari penyimpanan data melalui internet. Sedangkan data center adalah bentuk on premise (fisik) penyimpanan data pada perangkat keras.
Ini seperti Anda memilih menyimpan uang Anda pada Bank atau pada brankas Anda.jika sebuah perusahaan menggunakan Data Center, mereka harus menyiapkan dana besar untuk membeli server, router, menyiapkan SDM yang bertugas melakukan pemeliharan storage, dan mempersiapkan infrastruktur.

2. Infrastruktur

Mengenai infrastruktur, bila menggunakan cloud computing, hanya dalam satu minggu perusahaan langsung bisa menguji storage-nya.

3. Akses

Perbedaan lainnya, cloud computing bisa diakses kapan saja dan oleh siapa saja – syaratnya harus terhubung dengan koneksi internet. Sementara penggunaan Data Center , pengambilan data ke server hanya bisa diakses secara internal.

4. Model Bisnis

Untuk model bisnisnya pun, cloud computing bisa dibayar sesuai kebutuhan sehingga dana yang dikeluarkan perusahaan tidak membengkak. Sedangkan untuk penggunaan Data Center biayanya tidak fleksibel. Dengan cloud computing, penerapan IT di perusahaan menjadi mudah dan murah.

Secara harfiah, Data center merupakan ruangan khusus untuk infrastruktur IT sedangkan Cloud terdapat dalam Data Center namun menggunakan metode komputasi yang terhubung ke internet. Jadi kedua fungsi dari Data Center atau Cloud sama-sama menyimpan file Data.

Di zaman sekarang banyak sekali isu-isu yang muncul di sekitar kita, temasuk di dunia teknologi. Revolusi mobile data yang didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah mendorong perubahan signifikan dalam model ekonomi dunia yang dikenal dengan ekonomi digital.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERTEMUAN 15

Materi Ajar          : Cloud Computing

Mata Pelajaran     : Dasar Program Keahlian

Jenjang/Kelas       : SMK/X

Nama Anggota Kelompok:

1.            ______________________________

2.            ______________________________

3.            ______________________________

4.            ______________________________

Langkah Kerja

1.      Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota

2.      Mengidentifikasi soal

3.      Mendiskusikan hasil identifikasi soal

4.      Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal

5.      Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan kertas Folio bergaris

6.      Membuat presentasi hasil kelompok

7.      Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

 

Tugas Diskusi

1. Jelaskan Apa Itu cloud computing?

2. Jelaskan jenis /tipe cloud computing!

3. Jelaskan cara kerja cloud computing!

4. Jelaskan Apakah Cloud Computing Aman?

5. Jelaskan  beberapa hal yang perlu diperhatikan/pertimbangan untuk menggunkan cloud computing!
6. Jelaskan Model Pelayanan pada Public Cloud! 
7. Jelaskan perbedaan cloud computing dan data center?

 

Rangkuman Hasil Diskusi

No

Pertanyaan

Jawaban Hasil Diskusi

1

 

 

2

 

 

3