Jumat, 22 Juli 2022

Technopreneurship


1. Pengertian Kewirausahaan

Siang itu matahari bersinar sangat terik. Meski begitu, tidak menyurutkan semangat kakek ini berjualan. Ia menjual aneka minuman, baik panas maupun dingin. Hanya dengan merogoh kocek mulai 2000 rupiah, hingga 3500 rupiah, kita sudah dapat menikmati minuman menyegarkan yang dijual oleh kakek tersebut. Kakek berjualan minuman ini, untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga si kakek.

Kakek ini melakukan sebuah usaha mandiri alias berdagang, guna mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Kegiatan yang dilakukan oleh kakek ini adalah kegiatan wirausaha atau bisa juga disebuat dengan kewirasusahaan.

Kewirausahaan Menurut Para Ahli

  1. Menurut Richard Cantillon (1775)
  • Kewirausahaan sebagai pekerjaan itu sendiri (wirausaha). Seorang pengusaha membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang beresiko atau ketidakpastian.
  1. Menurut Thomas W.Zimmerer 
  • Kewirausahaan adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.
  • Altimese Nichole, pendiri nicholenicole berbagi: 
  • “banyak yang bersemangat untuk menjadi wirausaha tetapi berkecil hati ketika kenyataan menghantam. kewirausahaan berarti tetap berkomitmen untuk tujuan Anda di luar perasaan kegembiraan Anda. tetap di jalur dan ingat 'mengapa' Anda.
  • Pendiri dan CEO Neuroflow Christopher Molaro mengatakan, 
  • “kewirausahaan berarti menjadi orang yang mau mengambil lompatan, bekerja cukup keras untuk mengorbankan segala sesuatu di sekitar Anda, semua atas nama pemecahan masalah karena tidak ada orang lain yang mampu atau memiliki keinginan .”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia  (KBBI), kata wirausaha merupakan gabungan dari dua kata yang masing-masing memiliki arti, wira dapat diartikan sebagai pahlawan atau laki-laki, sedangkan kata usaha merupakan sebuah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai suatu maksud.

Kegiatan yang dilakukan kakek pada cerita di atas, memiliki maksud untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga si kakek tersebut. Karena jika kakek ini tidak bekerja, mungkin kebutuhan keluarganya tidak dapat tercukupi.

Maka kata wirausaha, dapat diartikan sebagai seorang yang melakukan sesuatu dengan segala kemampuannya untuk mencapai maksud tertentu.

Pada perjalanannya, kegiatan wirausaha berkembang menjadi kewirausahaan, istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris.

Sebelum dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris, kata entrepreneurship sendiri berasal dari kata berbahasa Perancis, yaitu entreprende yang memiliki arti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.

Sementara itu, pengertian kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menentukan, mengembangkan, kemudian menggabungkan inovasi, kesempatan, dan cara yang lebih baik agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

Kewirausahaan Menurut Para Wirausahaan

Kewirausahaan dan wirausaha sendiri merupakan sebuah upaya yang melibatkan sumber daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga dapat menciptakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat. Namun teori mengenai kewirausahaan sendiri banyak berkembang, dan memiliki arti masing-masing menurut para ahli.

Wirausaha berkembang menjadi kewirausahaan, sedangkan makna dari Kewirausahaan yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk menentukan, mengembangkan dan menggabungkan inovasi, kesempatan serta cara yang lebih baik lagi, agar memiliki nilai yang lebih dalam kehidupan.

Saat ini masyarakat memasuki masa revolusi industri 5.0 yang mana semua aspek kehidupan semakin terintegrasi dengan teknologi, salah satunya yaitu dalam sektor bisnis. Banyak bisnis yang memanfaatkan teknologi seperti Amazon, Gojek, Tokopedia, Shopee, dan lain-lain. Seseorang yang memiliki growth mindset atau agile akan perubahan dan memanfaatkannya sebagai sebuah kesempatan disebut entrepreneur. Perkembangan teknologi yang pesat memunculkan sebuah industri baru dalam bisnis yang disebut technopreneur. 

Menurut KBBI, teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis, ilmu pengetahuan terapan atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. 

Technopreneur merupakan sebutan untuk seseorang yang memanfaatkan perkembangan teknologi mutakhir untuk dioptimalkan sebagai basis dalam mengembangkan pengembangan usaha. Sederhananya, technopreneur adalah seseorang yang mengelola usaha menggunakan basis teknologi. Kemunculan technopreneur tak lepas dari pergeseran lanskap perekonomian dari resource based menjadi knowledge based.

Pengertian Technopreneurship

Secara istilah, technopreneurship adalah gabungan dari dua kata, yaitu technology dan entrepreneurship. Lalu, apa itu technopreneurship? Sesuai namanya, sebuah usaha yang menggabungkan kecanggihan teknologi dengan kemampuan berwirausaha untuk mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Seseorang yang menggeluti bidang bisnis ini disebut technopreneur. Biasanya, technopreneurship marak di kalangan pemuda dengan ide-ide inovasi untuk menciptakan ladang bisnis baru. Oleh karena itu, karakteristik umum dari technopreneurship adalah transformasi dan integrasi teknologi dalam hampir setiap kegiatan operasional bisnis.

Bagi Anda yang memiliki jiwa wirausaha diiringi dengan sifat inovatif, cerdas, dan melek teknologi, bisnis technopreneurship adalah salah satu peluang yang menjanjikan. Selain dikenal dengan sebutan technopreneurship, bisnis ini juga dikenal sebagai usaha rintisan atau startup. Singkatnya, technopreneurship adalah bisnis yang memanfaatkan teknologi sebagai basis usahanya.

Tujuan Technopreneurship

Tujuan utama technopreneurship adalah mengoptimalkan penggunaan teknologi dalam bentuk bisnis yang akan memberikan manfaat bagi khalayak ramai. Fungsi utama adanya teknologi untuk mempermudah pekerjaan manusia tentu akan lebih optimal jika digunakan di bidang yang tepat. 

Berikut beberapa tujuan adanya technopreneurship adalah:

1. Kemajuan Teknologi

Adanya pemanfaatan teknologi dalam dunia sebuah bisnis tentu mendukung adanya perkembangan dan kemajuan inovasi teknologi itu sendiri. Hal ini dinilai akan mendorong percepatan teknologi yang tidak hanya bermanfaat bagi bisnis tersebut tapi juga masyarakat dan negara.

2. Membuka Kesempatan Kerja

Terlepas dari adanya integrasi teknologi dalam bisnis, tenaga kerja manusia masih dibutuhkan dalam sebuah usaha. Melalui perkembangan technopreneurship yang semakin meningkat, maka jumlah tenaga kerja untuk diserap juga semakin tinggi.

3. Mendorong Kewirausahaan pada Generasi Muda

Technopreneurship adalah jenis usaha yang identik dengan anak muda dengan segala bentuk inovasi dan kreativitasnya. Perkembangan technopreneurship yang semakin berkembang akan mendorong dan memotivasi anak muda untuk menciptakan inovasi mereka sendiri.

Perbedaan Technopreneurship dan Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah istilah lain yang juga menjadi bagian dari kegiatan kewirausahaan. Lalu, apa perbedaan technopreneurship dan entrepreneurship? Jika dilihat dari bentuk usahanya, technopreneurship juga bisa disebut entrepreneurship.

Perbedaan mendasar dari keduanya terletak pada penggunaan teknologi pada technopreneurship. Sementara itu, entrepreneurship masih menggunakan model bisnis konvensional yang menawarkan produk barang atau jasa. Biasanya, seorang technopreneur akan menawarkan sebuah terobosan baru sebagai produknya.

Oleh karena itu, persaingan pasar juga menjadi pembeda selanjutnya dari kedua jenis bisnis ini. Bahkan, seorang technopreneur juga menawarkan produk berupa substitusi dari produk konvensional sebuah bisnis entrepreneur.

Alasan Memilih Technopreneurship

Terdapat beberapa alasan mengapa technopreneurship adalah bisnis yang perlu Anda coba. Berikut beberapa signifikansinya:

1. Besaran Modal yang Tidak Terlalu Besar

Hal ini bukan berarti bahwa Anda tidak membutuhkan modal apapun dalam pengembangan bisnis technopreneurship. Modal kecil tentu harus diiringi dengan kemampuan dan inovasi yang memadai. Bisa dilihat dari beberapa contoh technopreneurship yang berhasil bermula dari sebuah ide sederhana yang dikembangkan oleh sekelompok orang.

Meski kecil dan tidak memiliki modal besar, mereka memiliki semangat besar untuk maju dan inovasi menarik. Hal inilah yang akan membawa sebuah bisnis technopreneurship menuju kesuksesan.

2. Peluang Valuasi dan Keuntungan Besar

Jika seorang technopreneur mampu menghasilkan terobosan yang menarik dan bermanfaat bagi banyak orang, tidak menutup kemungkinan keuntungan dapat diraih dalam waktu cepat. Salah satu contoh kasusnya adalah perusahaan Gojek yang mampu memiliki nilai valuasi tinggi. Intinya, jika inovasi tersebut mampu memberikan dampak ekonomi secara signifikan, maka nilai valuasi juga ikut meningkat.

3. Tidak Membutuhkan Sumber Daya Besar

Konsep bisnis technopreneurship adalah salah satu yang membuat perkembangannya semakin pesat. Tidak semua bisnis ini memiliki kantor besar atau pegawai dalam jumlah banyak. Bahkan, banyak technopreneur yang merintis usahanya dari rumah bersama teman atau kolega terdekat. Selain itu, beberapa bisnis technopreneurship juga memanfaatkan komunikasi secara daring untuk saling terhubung.

Bagaimana menjadi Technopreneurship Sukses

Meski terkesan mudah dan cepat dalam meraih keuntungan, technopreneurship adalah bisnis yang membutuhkan inovasi dan kreativitas tinggi. Jika, produk yang dihasilkan tidak mampu memberikan terobosan dan dampak secara signifikan, maka besar kemungkinan akan tergantikan oleh inovasi lainnya.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang technopreneur sukses:

1. Sifat Inovatif, Kreatif, dan Kritis

Persaingan dalam bisnis technopreneurship adalah kebaruan dan inovasi yang terus dikembangkan. Oleh karena itu, skill wajib membangun technopreneurship adalah sifat inovatif dan peka terhadap permasalahan sekitar. Sehingga, seorang technopreneur dapat menjawab suatu permasalahan dengan sebuah solusi. Selain itu, technopreneur juga harus mampu bersikap kritis dalam menghadapi situasi tak terduga.

2. Membangun Tim

Semua usaha pasti dibangun atas dasar kerja sama tim. Oleh karena itu, sebelum membangun bisnis technopreneurship, penting bagi Anda untuk membentuk tim yang dapat dipercaya dan memiliki visi sama. Hal ini akan berdampak pada keberlanjutan dan kemajuan bisnis itu sendiri. Selain itu, mencari tim juga menjadi salah satu bentuk melengkapi kebutuhan akan keterampilan yang dibutuhkan.

3. Penyusunan Strategi Secara Matang

Setelah membentuk tim, tahap membangun technopreneurship adalah menyusun strategi bisnis. Hal ini bisa meliputi tujuan, target, aktivitas bisnis, dan langkah pemasaran. Penyusunan yang matang dibutuhkan untuk menjamin aktivitas bisnis kedepannya dapat berjalan lancar. Selain itu, hal ini juga bermanfaat untuk mengantisipasi segala kemungkinan resiko.

Contoh Technopreneurship

Di Indonesia, contoh technopreneurship semakin meningkat jumlahnya. Beberapa diantaranya bahkan sudah dikenal di luar negeri. Beberapa contoh technopreneurship, yaitu Gojek, Tokopedia, Ruangguru, Bukalapak, dan Traveloka. Bisnis yang dikenal dengan sebutan startup ini merupakan hasil rintisan dan inovasi anak muda bangsa yang mampu memberikan inovasi bermanfaat. Sehingga, eksistensinya pun semakin maju dan berkembang.

Selain di Indonesia, contoh technopreneurship dapat dilihat dari perkembangan bisnis Alibaba, Facebook, dan bahkan Google. Nama-nama perusahaan besar ini pada mulanya juga hanya berupa sebuah ide inovasi yang terus dikembangkan dan meraih kesuksesan.

Kehadiran teknologi yang bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia tentu menjadi peluang tersendiri untuk mengoptimalkan fungsinya pada bisnis. Kini, beragam jenis inovasi usaha mulai bermunculan dengan pemanfaatan teknologi sebagai basisnya. Jadi, apakah Anda tertarik untuk menggeluti dunia technopreneurship?


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERTEMUAN 17

Materi Ajar         :  Technopreneurship

Mata Pelajaran     : Dasar Program Keahlian

Jenjang/Kelas       : SMK/X

Nama Anggota Kelompok:

1.            ______________________________

2.            ______________________________

3.            ______________________________

4.            ______________________________

Langkah Kerja

1.   Melakukan diskusi kelompok untuk menentukan tugas masing – masing anggota

2.      Mengidentifikasi soal

3.      Mendiskusikan hasil identifikasi soal

4.      Menentukan dan merangkum hasil identifikasi soal

5.      Membuat laporan hasil identifikasi soal menggunakan folio

6.      Membuat presentasi hasil kelompok

7.      Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

 

Tugas Diskusi

1. Jelaskan apa itu kewirausahaan!

2. Jelaskan apa itu Technopreneurship !

3. Jelaskan tujuan Technopreneurship !!

4. Jelaskan Perbedaan Technopreneurship dan Entrepreneurship!

5. Jelaskan Alasan Memilih Technopreneurship!

6. Jelaskan Bagaimana menjadi Technopreneurship Sukses!

7. Berikan Contoh-contoh Technopreneurship!

 

 

Rangkuman Hasil Diskusi

No

Pertanyaan

Jawaban Hasil Diskusi

1

 

 

2

 

 

3