drama merupakan perbuatan, tindakan, atau aksi yang ditulis untuk kemudian dipentaskan dalam sebuah panggung. Drama umumnya dilakoni oleh beberapa aktor dan aktris melalui gerakan-gerakan dan dialog-dialog, serta ditonton oleh para penonton pementasan drama tersebut.
Ciri-Ciri Teks Drama
Teks drama memiliki ciri-ciri berikut:
- Seluruh cerita dalam teks drama berbentuk dialog, baik yang dituturkan oleh narator maupun tokoh.
- Seluruh dialog pada teks drama tidak menggunakan tanda petik.
- Teks drama dilengkapi petunjuk tertentu yang harus dilakukan oleh aktor atau aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam teks tersebut.
- Teks drama terletak di atas dialog atau di samping kiri dialog.
- Teks drama memiliki konflik dan aksi.
- Teks drama harus dilakonkan atau dipentaskan.
- Durasi pementasan teks drama umumnya memiliki waktu kurang dari tiga jam.
- Tidak memiliki ulangan dalam satu masa.
Struktur Teks Drama
Struktur teks drama dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Prolog
Prolog merupakan kata-kata pembuka atau kata pendahuluan yang berfungsi sebagai pengantar yang memberikan gambaran umum mengenai tokoh, konflik, latar belakang cerita, atau hal-hal lain yang terjadi dalam drama. Prolog biasanya disampaikan oleh narator atau dalang atau tokoh tertentu.
- Dialog
Dialog merupakan percakapan di antara dua orang atau lebih. Dialog dalam teks drama merupakan unsur yang paling penting karena sebuah pementasan drama dibangun melalui dialog-dialog antartokoh di dalamnya.
Selain itu dialog dalam teks drama juga memberikan gambaran mengenai emosi para tokohnya, sehingga saat dipentaskan pemeran atau aktor dan aktris yang memerankan tokoh-tokoh tersebut harus mampu menjiwai emosi tokoh yang diperankannya dan harus mampu mengucapkan dialog dengan nada yang sesuai dengan emosi yang dirasakan oleh tokoh yang diperankannya.
- Epilog
Epilog merupakan kata penutup dalam teks drama yang mengakhiri sebuah pementasan drama. Dalam epilog terdapat simpulan atau amanat yang merupakan isi pokok teks drama. Epilog dalam pementasan drama biasanya disampaikan oleh narator atau dalang atau tokoh tertentu.
Dalam dialog sebuah teks drama terdapat tiga bagian, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi (denouement). Ketiga bagian dialog tersebut terbagi dalam babak-babak dan adegan-adegan. Satu babak dalam teks drama biasanya mewakili sebuah peristiwa besar dalam dialog, yang ditandai dengan adanya sebuah perubahan atau perkembangan dari peristiwa yang dialami oleh tokoh utama dalam teks drama tersebut. Sementara adegan dalam sebuah teks drama hanya melingkupi satu pilahan-pilahan dialog di antara beberapa tokoh dalam teks drama tersebut.
Berikut adalah penjelasan mengenai tiga bagian dalam dialog sebuah teks drama:
- Orientasi
Orientasi dalam sebuah teks drama menentukan aksi dalam sebuah waktu dan tempat. Dalam orientasi pembaca atau penonton akan diperkenalkan kepada para tokoh, situasi cerita teks atau pementasan drama, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita teks drama tersebut, serta ada kalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita atau pementasan teks drama tersebut.
- Komplikasi
Komplikasi merupakan bagian tengah cerita dalam teks drama yang berfungsi dalam mengembangkan konflik cerita. Dalam bagian ini, tokoh utama akan mengalami berbagai rintangan dalam mencapai tujuannya dan mengalami berbagai kesalahpahaman dalam menghadapi berbagai rintangan tersebut.
- Resolusi (Denouement)
Resolusi merupakan bagian terakhir yang muncul setelah komplikasi. Titik batas antara komplikasi dan resolusi disebut sebagai klimaks (turning point). Dalam klimaks terjadi perubahan penting nasib dari tokoh utama. Kepuasan pembaca teks drama atau penonton pementasan drama bergantung pada sesuai atau tidaknya nasib tokoh utama dengan harapan mereka.
Jenis-Jenis Teks Drama
Jenis-jenis teks drama setidaknya dapat dibagi menjadi berdasarkan tujuh hal, yaitu:
Berdasarkan ada tidaknya naskah
- Drama tradisional, yaitu drama yang biasanya tidak menggunakan teks atau naskah drama.
- Drama modern, yaitu drama yang menggunakan teks atau naskah drama.
Berdasarkan bentuk sastra percakapannya
- Drama puisi, yaitu drama yang percakapannya disusun dalam bentuk puisi atau memiliki unsur-unsur puisi.
- Drama prosa, yaitu drama yang percakapannya disusun dalam bentuk prosa.
Berdasarkan sajian isinya
- Drama tragedi, yaitu drama yang menampilkan tokohnya dalam keadaan sedih atau muram, yang biasanya terjadi karena tokoh tersebut dalam suatu situasi yang gawat dan tidak menguntungkan tokoh tersebut. Keadaan yang dialami tokoh tersebut akan mengantarkan tokoh ke dalam keputusasaan dan kehancuran. Drama tragedi juga dapat disebut drama serius yang menggambarkan pertikaian di antara tokoh utama dan kekuatan yang luar biasa dan berakhir dengan malapetaka atau kesedihan pada tokoh utama tersebut.
- Drama komedi, yaitu drama ringan yang menghibur, sekalipun kelakar atau lelucon yang ada di dalamnya bersifat menyindir. Drama komedi biasanya berakhir dengan bahagia.
- Drama tragikomedi, yaitu drama yang menggunakan alur sedih atau dukacita, tetapi diakhiri dengan kebahagiaan tokohnya.
Berdasarkan kuantitas percakapannya
- Drama pantomim, yaitu drama yang dalam pementasannya tidak menggunakan kata-kata dan mengutamakan gerakan tubuh para tokohnya.
- Drama minikata, yaitu drama yang dalam pementasannya menggunakan sedikit kata-kata. Drama minikata juga biasanya mengutamakan gerakan tubuh para tokohnya atau bunyi-bunyian dari mulut para tokohnya, tapi bukan berbentuk kata.
- Drama monolog, yaitu pementasan drama dengan hanya satu tokoh utama yang bermonolog sepanjang pementasan.
- Drama dialog, yaitu pementasan drama yang para tokohnya berdialog menggunakan kata-kata.
Berdasarkan besarnya pengaruh unsur seni lainnya
- Drama opera, yaitu pementasan drama yang menonjolkan seni suara dan musik.
- Drama sendratari, yaitu pementasan drama yang menonjolkan drama dan tari.
- Drama tablo, yaitu pementasan drama tanpa gerak atau dialog.
Berdasarkan bentuk-bentuk lainnya
- Drama absurd, yaitu pementasan drama yang dengan sengaja mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik.
- Drama baca, yaitu naskah atau teks drama yang hanya cocok untuk dibaca, tetapi bukan untuk dipentaskan.
- Drama borjuis, yaitu pementasan drama yang bertema mengenai kehidupan kaum bangsawan. Drama ini muncul pada abad ke-18.
- Drama domestik, yaitu pementasan drama yang bertemakan kehidupan rakyat biasa.
- Drama liturgis, yaitu teks drama yang pementasan dramanya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja. Drama ini muncul pada Abad Pertengahan.
- Drama satu babak, yaitu pementasan drama yang hanya memiliki satu babak dan berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil aktor atau aktris, latar, dan memiliki alur yang ringkas.
- Drama rakyat, yaitu pementasan drama yang muncul dan berkembang dalam festival rakyat. Drama rakyat ini muncul terutama di pedesaan.
Berdasarkan sarana penyajiannya
- Drama panggung, yaitu drama yang dimainkan oleh para aktor dan aktris dalam sebuah panggung.
- Drama radio, yaitu drama yang disiarkan di radio, sehingga hanya dapat didengarkan oleh para pendengarnya dan tidak dapat dilihat serta tidak dapat diraba.
- Drama televisi, yaitu drama yang serupa dengan drama panggung, tapi disiarkan di televisi.
- Drama film, yaitu drama yang ditayangkan di layar lebar seperti bioskop.
- Drama wayang, yaitu drama yang diiringi pagelaran wayang.
- Drama boneka, yaitu drama yang menggunakan boneka dalam pementasannya.
Unsur-Unsur Teks Drama
Sama seperti genre sastra lainnya, unsur dalam teks drama juga dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Kita bahas satu-persatu, ya, Pahamifren.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik teks drama terdiri dari:
- Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan tokoh atau karakter rekaan yang ada dalam teks drama, sementara penokohan atau karakterisasi adalah gambaran mengenai karakter tokoh tersebut.
- Latar (Setting)
Latar atau setting merupakan aspek ruang atau tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah teks drama.
- Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang terjalin dalam sebuah teks sastra berdasarkan hukum sebab dan akibat. Alur merupakan pola dan perkaitan peristiwa yang menggerakkan cerita ke arah pertikaian dan penyelesaian cerita tersebut.
- Tema
Tema adalah gagasan pokok dalam sebuah teks drama yang didukung oleh jalinan unsur lainnya, seperti tokoh, alur, dan latar cerita yang diformulasikan melalui dialog.
- Amanat
Amanat merupakan pesan dalam teks drama yang disampaikan pengarang kepada pembaca teks drama atau penonton pementasan drama.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik teks drama adalah segala unsur yang berada di luar teks drama, tetapi memiliki peran dalam keberadaan teks drama tersebut. Unsur-unsur ekstrinsik ini adalah sebagai berikut:
- Biografi atau riwayat hidup pengarang teks drama,
- Filsafah hidup pengarang teks drama, dan
- Unsur sosial budaya masyarakat yang berperan dalam penciptaan teks drama tersebut.
Siswa yang Sering titip Absen
Dalam mata kuliah teknologi informasi, Danang sering bolos dan tidak mengerjakan tugas. Namun, ia tidak pernah mendapatkan masalah karena selalu titip absen dan titip nama setiap diberikan tugas oleh Pak Ilham. Suatu hari, Danang berada satu kelompok dengan Rina, Bunga, Elisa, Azis.
Rina: "Si Danang tidak masuk lagi, ya?"
Elisa: "Iya, dia selalu absen kalau pas pelajarannya Pak Ilham."
Bunga: "Kenapa bisa begitu?"
Elisa: "Masak kamu tidak tahu, sih?"
Bunga: "Tidak tahu. Emang kenapa?"
Rina: "Coba deh tanya sama teman dekatnya." Rina menunjuk Azis.
Azis yang sadar dengan obrolan tersebut akhirnya ikut nimbrung.
Azis: "Danang pernah kepergok ngempesin ban motor, eh nggak tahunya ternyata itu ban motor punya Pak Ilham."
Elisa: "Wah, gila. Parah banget kalau sampai kayak gitu."
Bunga: "Aku nggak nyangka, ternyata Danang anaknya bandel banget."
Keesokan harinya, Pak Ilham membagikan daftar kelompok untuk presentasi. Ternyata, Danang satu kelompok dengan Elisa, Bunga, Rina, dan Azis.
Elisa: "Yaahh... Kita satu kelompok dengan Danang."
Rina: "Dia itu nggak mau tahu kalau ada tugas begini."
Azis: "Gini aja deh, nanti aku coba ke rumahnya. Siapa tahu dia mau berubah."
Bunga: "Oke, semoga dia mau ambil bagian buat ngerjain tugas."
Malam harinya, Azis datang ke rumah Danang. Kedatangannya yang tanpa pemberitahuan membuat Danang sedikit terkejut.
Danang: "Eh, Azis."
Azis: "Gimana, Danang? Kok nggak pernah masuk pas mata kuliahnya Pak Ilham?"
Danang: "Aku malu banget, Zis. Takut disindir-sindir di depan kelas."
Azis: "Pak Ilham sudah maafin kamu, kok. Oh iya, ada tugas kelompok, nih. Kamu ngerjain, ya!"
Danang: "Aku masih takut buat masuk kelas, Zis."
Azis: "Kamu takut apa, sih? Kamu nggak masuk terus, apa nggak kasihan sama orang tua kamu? Mulai sekarang, pikirin gimana perasaan orang tua kamu kalau tahu bolos begini."
Danang: "Oke, deh. Minggu depan aku masuk. Nanti kamu kirimkan file tugasnya lewat Whatsapp ya."
Azis: "Nah, gitu dong. Makasih, Danang."
Akhirnya, Danang mau mengerjakan tugas bersama dengan teman-temannya. Pak Ilham juga sudah memaafkan kesalahan Danang. Akhirnya, tidak ada lagi mahasiswa yang titip absen di kelas.
Pesan moral yang bisa didapatkan dari drama di atas yaitu janganlah melakukan suatu hal buruk kepada orang lain karena kita tidak tahu apa dampak yang akan dirasakan di kemudian hari dan janganlah menghindar atau lari dari permasalahan yang telah dibuat oleh diri sendiri.
Latihan
Sebutkan 3 unsur intrinsik dan 3 unsur ekstrinsik drama!
Analisislah tokoh utama dan latar dari sebuah drama pendek yang kamu ketahui!
Buatlah kelompok dan persiapkan pementasan drama sederhana dengan memperhatikan semua unsur pembangunnya!