Senin, 27 Oktober 2025

Pementasan Drama Judul: “Langkah Setelah Lulus”

 

Judul: “Langkah Setelah Lulus”

Tema: Cita-cita dan masa depan
Durasi: ±15 menit
Jumlah pemain: 5 orang
Latar: Taman sekolah (bisa dibuat sederhana dengan kursi panjang, pot bunga, papan nama sekolah)


Daftar Tokoh

  1. Raka – siswa berjiwa pemimpin, bercita-cita jadi pengusaha teknologi

  2. Lina – siswi kreatif, ingin jadi desainer grafis profesional

  3. Doni – siswa tenang, bercita-cita jadi guru komputer

  4. Sinta – siswi ceria, ingin jadi konten kreator edukatif

  5. Bagas – siswa pendiam, belum menemukan cita-citanya


ADEGAN 1 – “Obrolan di Taman Sekolah”

Latar: Siang hari, taman sekolah yang teduh. Lima siswa duduk di bangku sambil menikmati bekal dan berbincang santai.

(Musik lembut mengalun. Burung-burung berkicau.)

Lina (menatap langit, tersenyum):
Teman-teman, nggak kerasa ya, tinggal hitungan minggu kita lulus. Rasanya cepat banget!

Raka (menopang dagu, bersemangat):
Iya, nggak sabar rasanya memulai langkah baru. Aku udah siap buka usaha kecil-kecilan di bidang teknologi. Startup gitu.

Doni (tertawa kecil):
Wah, keren! Kalau aku sih pengen lanjut kuliah di pendidikan komputer. Siapa tahu nanti bisa balik ke sini jadi guru kayak Pak Nofrizal.

Sinta (dengan gaya ceria dan percaya diri):
Aku pengen jadi content creator edukatif. Bayangin, bikin video tutorial yang bermanfaat, tapi tetap seru ditonton.

Bagas (menghela napas, menunduk):
Kalian udah punya rencana semua, ya. Aku malah belum tahu mau ngapain setelah lulus.

(Suasana hening sejenak. Angin berhembus pelan.)


ADEGAN 2 – “Percakapan Serius”

Raka (dengan nada lembut):
Nggak apa-apa, Gas. Kadang butuh waktu buat nemuin jalan kita. Yang penting jangan berhenti nyari.

Lina (menyentuh bahu Bagas dengan lembut):
Betul. Coba deh pikirin hal yang kamu suka. Biasanya dari situ cita-cita muncul.

Doni (tersenyum bijak):
Aku dulu juga bingung, tapi waktu bantu adikku belajar komputer, aku baru sadar ternyata aku suka ngajarin orang.

Sinta (menyilangkan tangan, semangat):
Dan zaman sekarang tuh, banyak banget peluang baru! Bahkan hobi bisa jadi profesi.

Bagas (pelan-pelan mulai tersenyum):
Hmm... kalau gitu, mungkin aku bisa jadi fotografer. Aku suka banget ambil foto waktu acara sekolah.

Raka (menepuk tangan, antusias):
Nah, itu dia! Lihat? Cita-cita udah mulai kelihatan.

Lina:
Setiap langkah kecil itu penting. Kadang cuma butuh satu ide untuk mulai bergerak.


ADEGAN 3 – “Semangat Baru”

(Bel tanda akhir jam pelajaran berbunyi. Para siswa berdiri, bersiap meninggalkan taman.)

Doni:
Jadi, setelah lulus nanti, kita semua bakal punya jalan masing-masing. Tapi ingat, jangan pernah berhenti belajar.

Sinta:
Setuju! Aku bakal belajar bikin konten bermanfaat, biar orang lain juga semangat.

Lina:
Dan aku bakal terus desain sampai bisa buka studio sendiri!

Raka:
Aku bakal bangun perusahaan teknologi lokal yang bisa bantu anak muda berkreasi.

Bagas:
Dan aku… aku akan mulai dari kamera kecilku. Siapa tahu suatu hari bisa pameran foto sendiri.

Raka:
Mantap! Janji ya, lima tahun lagi kita ketemu lagi di tempat ini, lihat sejauh apa kita udah melangkah.

Semua (bersama-sama, sambil menaruh tangan di tengah):
“Bersatu, berani bermimpi, dan pantang menyerah!”

(Mereka tertawa, berjalan keluar panggung sambil membawa tas. Musik semangat mengiringi.)

Kamis, 23 Oktober 2025

soal ujian

Cyber-Green Mission: Eco-Savior Training

Selasa, 21 Oktober 2025

Mementaskan Drama (2): Ekspresi & Tata Panggung

 

Latihan Vokal, Ekspresi, Gestur, Rias, dan Properti

A. Deskripsi Umum Materi

Selamat datang pada tahap inti dari proses berteater! Pada modul sebelumnya, kita telah mempelajari dasar-dasar drama, mulai dari memahami naskah, karakter, hingga blocking dasar. Sekarang, kita akan masuk ke dalam jantung dari sebuah pertunjukan: bagaimana menghidupkan karakter di atas panggung.

Sebuah pementasan drama yang berhasil tidak hanya dinilai dari dialog yang lancar, tetapi dari totalitas penjiwaan yang tercermin melalui suara, ekspresi wajah, gerak tubuh, serta didukung oleh tata rias dan properti yang tepat. Modul ini akan menjadi panduan praktis bagi kalian, calon seniman teater, untuk mengasah alat ekspresi terpenting kalian: tubuh dan suara.

Pementasan drama tidak hanya menuntut kemampuan membaca naskah atau menghafal dialog, tetapi juga keterampilan ekspresi diri secara utuh di atas panggung. Seorang aktor harus menguasai vokal, ekspresi wajah, gerak tubuh (gestur), serta memanfaatkan tata rias dan properti untuk menghidupkan karakter.

Dalam pembelajaran ini, siswa akan berlatih mengekspresikan karakter dengan teknik vokal yang jelas, ekspresi yang tepat, dan penggunaan gestur yang alami. Selain itu, siswa juga akan mengenal dasar-dasar tata rias dan properti yang mendukung karakterisasi dan suasana pementasan.

Pembelajaran ini merupakan kelanjutan dari materi sebelumnya “Mementaskan Drama (1): Latihan Peran & Naskah”, dan menjadi tahap menuju pementasan penuh pada pertemuan berikutnya.


B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pentingnya vokal, ekspresi, gestur, tata rias, dan properti dalam pementasan drama.

  2. Melatih dan menggunakan teknik vokal dengan intonasi dan artikulasi yang tepat.

  3. Mengekspresikan perasaan dan karakter tokoh melalui wajah dan gerak tubuh.

  4. Menggunakan tata rias sederhana untuk mendukung penokohan.

  5. Memilih dan memanfaatkan properti yang sesuai dengan adegan drama.

  6. Menunjukkan kerja sama dan disiplin dalam latihan pementasan.


C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Ekspresi dalam Pementasan Drama

Ekspresi merupakan unsur penting dalam akting karena menampilkan perasaan batin tokoh yang sedang diperankan. Ekspresi yang tepat akan membantu penonton memahami isi dan emosi cerita.

Jenis-jenis ekspresi dalam drama:

  • Ekspresi wajah: menunjukkan emosi (marah, sedih, senang, takut, kecewa).

  • Ekspresi suara: menyesuaikan intonasi dan nada sesuai situasi.

  • Ekspresi tubuh: memperkuat makna dialog dan perasaan tokoh.

🪶 Contoh:
Tokoh yang sedang marah akan menatap tajam, mengeraskan suara, mengepalkan tangan, dan berdiri tegak.

Kesalahan umum dalam ekspresi:

  • Wajah datar atau tidak sesuai situasi.

  • Gerak tubuh kaku dan tidak natural.

  • Emosi berlebihan hingga terlihat dibuat-buat.


2. Teknik Vokal dalam Drama

Vokal berperan penting karena melalui suara, aktor menyampaikan pesan dan emosi tokoh.
Penonton tidak akan memahami cerita jika suara pemain tidak terdengar jelas.

Unsur-unsur teknik vokal:

  1. Artikulasi: kejelasan pengucapan setiap kata.

  2. Intonasi: tinggi rendah nada suara sesuai makna.

  3. Volume: kekuatan suara agar terdengar penonton.

  4. Tempo: kecepatan bicara disesuaikan dengan suasana.

  5. Diksi: pilihan kata yang tepat dan mudah dimengerti.

Latihan dasar vokal:

  • Melafalkan kalimat dengan huruf hidup berulang (“A–E–I–O–U”).

  • Latihan pernapasan diafragma agar suara kuat.

  • Melatih pengucapan cepat dengan kalimat sulit (tongue twister):
    “Ular lari lurus lurus, ular lari lurus licin.”


3. Gestur (Gerak Tubuh) dalam Pementasan

Gestur adalah bahasa tubuh yang membantu memperjelas emosi dan niat tokoh. Gerak tubuh yang baik membuat pementasan lebih hidup dan komunikatif.

Prinsip gestur yang baik:

  • Gerak tubuh harus bermakna dan mendukung dialog.

  • Tidak boleh berlebihan sehingga mengganggu fokus penonton.

  • Harus natural sesuai karakter tokoh dan suasana adegan.

Latihan gestur:

  1. Berdiri di depan cermin, praktikkan berbagai pose emosi (marah, takut, senang).

  2. Ulangi gerak tubuh sambil membaca dialog untuk menyesuaikan ritme.

  3. Latih perpindahan posisi (blocking) agar gestur tidak terulang monoton.

🎭 Contoh:
Tokoh yang kecewa bisa duduk sambil menunduk, menghela napas panjang, dan berbicara lirih.


4. Tata Rias (Make-Up) Tokoh

Tata rias membantu aktor menyerupai karakter yang diperankan.
Misalnya, riasan tokoh tua, miskin, bangsawan, atau lucu, akan menegaskan peran dan memperjelas identitas di panggung.

Jenis tata rias drama:

  1. Rias karakter: menonjolkan sifat tokoh (misalnya wajah keras untuk tokoh antagonis).

  2. Rias usia: menambah garis-garis di wajah agar tampak tua atau muda.

  3. Rias watak: mempertegas ekspresi (misalnya alis tebal untuk tokoh pemarah).

Peralatan dasar tata rias:
Bedak, foundation, pensil alis, lipstik, cat wajah, cermin kecil, spons, dan kapas.

Langkah dasar:

  • Bersihkan wajah sebelum merias.

  • Gunakan warna dasar sesuai pencahayaan panggung.

  • Tambahkan detail sesuai karakter (kumis, kerutan, luka, dll).


5. Properti dan Kostum

Properti adalah semua benda yang digunakan dalam pementasan untuk memperkuat suasana dan mendukung aksi pemain, misalnya kursi, surat, payung, cangkir, atau buku.

Kostum membantu penonton mengenali latar waktu dan status sosial tokoh.
Contoh:

  • Seragam sekolah → tokoh pelajar

  • Jas dan dasi → tokoh pejabat

  • Baju lusuh → tokoh miskin atau pekerja kasar

Pemilihan properti dan kostum harus:

  • Sesuai dengan waktu dan tempat cerita.

  • Tidak berlebihan dan tetap nyaman digunakan.

  • Aman digunakan di panggung.


6. Tata Panggung dan Penataan Ruang

Tata panggung meliputi penataan tempat, pencahayaan, dan arah gerak pemain.
Panggung dapat dibuat sederhana menggunakan ruang kelas dengan menentukan area:

  • Depan panggung: untuk dialog utama

  • Tengah panggung: interaksi antar tokoh

  • Belakang panggung: latar atau setting tambahan

Fungsi tata panggung:

  • Menunjang suasana cerita.

  • Membantu penonton memahami tempat kejadian.

  • Menjadikan pementasan lebih estetik.

Selasa, 14 Oktober 2025

Mementaskan Drama (1): Latihan Peran & Naskah

 

A. Deskripsi Umum Materi

Drama merupakan karya sastra yang ditulis untuk dipentaskan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan mementaskan drama tidak hanya bertujuan agar peserta didik memahami teks drama, tetapi juga agar mereka mampu mengapresiasi, menafsirkan, dan mengekspresikan nilai-nilai kehidupan yang terkandung di dalamnya melalui pementasan.

Pada pertemuan pertama dengan fokus Latihan Peran dan Naskah, peserta didik diajak memahami bagaimana menghidupkan karakter, menginterpretasi naskah, dan bekerja sama dalam sebuah tim teater. Kegiatan ini juga melatih kemampuan komunikasi, ekspresi diri, empati, dan tanggung jawab terhadap peran yang dibawakan.


B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan unsur-unsur penting dalam pementasan drama.

  2. Memahami struktur dan isi naskah drama.

  3. Mengidentifikasi karakter tokoh dalam naskah drama.

  4. Melatih penjiwaan dan penghayatan peran sesuai tokoh dalam naskah.

  5. Menunjukkan kerja sama dan tanggung jawab dalam latihan peran.

  6. Menampilkan interpretasi tokoh secara ekspresif dalam kegiatan latihan pementasan.


C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Pengertian Pementasan Drama

Pementasan drama adalah kegiatan memperagakan teks drama di atas panggung dengan melibatkan aktor, naskah, sutradara, properti, tata panggung, dan penonton. Tujuan utamanya adalah menyampaikan pesan dan nilai kehidupan melalui peran dan dialog yang dimainkan oleh para tokoh.

2. Peran dan Fungsi Latihan Drama

Latihan merupakan tahap penting sebelum pementasan. Melalui latihan, aktor dapat:

  • Mengenal dan memahami karakter tokoh.

  • Menghafal dialog dan gerak panggung.

  • Membangun kekompakan antar pemain.

  • Meningkatkan ekspresi, vokal, dan bahasa tubuh.

  • Menguji kesesuaian naskah dengan teknik pementasan.

Latihan drama dibagi menjadi beberapa tahap:

  1. Latihan membaca naskah (reading) — memahami isi dan karakter tokoh.

  2. Latihan penjiwaan (blocking) — menjiwai peran melalui ekspresi dan emosi.

  3. Latihan gerak dan panggung (movement) — menentukan posisi, arah gerak, dan interaksi.

  4. Latihan gabungan (run-through) — menggabungkan seluruh elemen peran, dialog, dan gerak.


3. Naskah Drama dan Unsur-unsurnya

Naskah drama adalah pedoman utama dalam pementasan. Naskah memuat dialog, petunjuk laku, suasana, serta konflik yang menggerakkan alur cerita.

Unsur-unsur naskah drama meliputi:

  • Tema: ide pokok atau gagasan utama cerita.

  • Alur: rangkaian peristiwa dari awal hingga akhir.

  • Tokoh dan Penokohan: pelaku dalam cerita serta karakter yang dimunculkan.

  • Dialog: percakapan antar tokoh yang mengungkapkan karakter dan konflik.

  • Latar (setting): waktu, tempat, dan suasana peristiwa.

  • Amanat: pesan moral atau nilai kehidupan yang disampaikan.

Dalam latihan pementasan, naskah harus dianalisis agar setiap pemain memahami:

  • Siapa tokohnya dan bagaimana sifatnya.

  • Apa motivasi dan tujuan tokoh dalam cerita.

  • Hubungan antar tokoh dan konflik yang terjadi.


4. Latihan Penjiwaan Peran

Penjiwaan peran adalah kemampuan aktor memahami dan menghidupkan tokoh yang diperankannya.
Langkah-langkah penjiwaan peran meliputi:

  1. Membaca naskah secara keseluruhan.

  2. Menganalisis karakter tokoh (watak, emosi, gaya bicara).

  3. Menentukan ekspresi wajah, intonasi suara, dan gestur tubuh.

  4. Melakukan latihan improvisasi untuk memperdalam peran.

  5. Membangun interaksi alami dengan pemain lain sesuai konteks cerita.

Contoh:
Jika tokoh yang diperankan adalah Ayah yang tegas tapi penyayang, maka ekspresi wajah harus tegas, intonasi suara mantap, namun gestur tubuh tetap menunjukkan kasih sayang.


5. Kerja Sama dalam Latihan Pementasan

Drama tidak bisa dilakukan secara individu. Setiap pemain harus:

  • Menjaga kekompakan tim.

  • Disiplin waktu dalam latihan.

  • Saling menghormati ide sutradara dan teman pemain.

  • Berkomunikasi dengan baik.

  • Bersikap terbuka terhadap kritik dan saran.

Kerja sama yang baik akan menghasilkan pementasan yang harmonis dan menarik untuk ditonton.


6. Simulasi dan Evaluasi Latihan

Sebelum pementasan resmi, kelompok melakukan simulasi pementasan (gladi bersih).
Tujuannya:

  • Melihat kesiapan pemain dan tim.

  • Mengoreksi kekurangan ekspresi, vokal, dan blocking.

  • Menilai kesesuaian antara naskah dan akting.

Guru dan teman dapat memberikan umpan balik (feedback) tentang:

  • Kejelasan pengucapan dialog.

  • Kesesuaian ekspresi dengan peran.

  • Kelancaran alur pementasan.

  • Kreativitas dan kerja sama tim.

Latihan Memahami Naskah dan Karakter Tokoh

Tujuan:
Melatih siswa memahami isi naskah, alur, dan karakter tokoh yang akan diperankan.

Langkah-langkah:

  1. Bacalah naskah drama pendek Impian Masa Depan

  2. Identifikasikan unsur-unsur berikut:

    • Judul drama

    • Tema cerita

    • Tokoh utama dan tokoh pendukung

    • Watak atau karakter masing-masing tokoh

    • Konflik utama dalam cerita

    • Pesan atau amanat yang disampaikan

  3. Jawablah pertanyaan berikut di buku catatan:

    • Apa hubungan antar tokoh dalam drama ini?

    • Bagaimana perasaan tokoh utama menghadapi konflik?

    • Jika kamu menjadi tokoh utama, bagaimana kamu mengekspresikan perasaan itu di panggung?

🧩 Tugas tambahan: Buat mind map sederhana tentang karakter tokoh yang kamu pilih (sifat, kebiasaan, gaya bicara, emosi dominan, dan tujuan hidupnya).

Impian Masa Depan 

Suatu ketika, empat orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius.

Toni: “Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan dua pilihan, kerja di perusahaan besar, tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil, tapi gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?”

Linda: “Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil, tapi gajinya besar.”

Norman: “Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya, walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.”

Toni: “Kalau kamu bagaimana, Am?”

Ami: “Kalau aku sih yang penting potensi kedepannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti kedepannya bisa cukup menjanjikan bagiku.”

Toni: “Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan kecil kan?” (sambil menunjuk Ami).

Ami: “Iya benar!”

Norman: “Kalau kamu sendiri Ton?”

Toni: “Ya kalau aku kurang lebih sama dengan pilihan Ami. Kita kan lihat keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang kariernya, buat apa juga?” (menengadahkan tangan sambil menggelengkan kepala).

Norman: “Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karier masa depan nanti.”

Linda: “Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?”

Ami: “Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan kedepannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.”

Norman dan Toni: “Siippp!”

Senin, 13 Oktober 2025

MENDESAIN PRESENTASI INFORMATIF


Mata Pelajaran: Informatika

Kelas/Semester: X / Ganjil

Alokasi Waktu: 2–3 pertemuan (6 JP)


1. Deskripsi Singkat

Presentasi merupakan sarana untuk menyampaikan informasi, gagasan, atau hasil kerja kepada audiens secara visual dan verbal. Dalam dunia kerja maupun pendidikan, kemampuan membuat presentasi yang informatif, menarik, dan profesional menjadi salah satu kompetensi penting.
Melalui kegiatan pembelajaran ini, peserta didik akan mempelajari bagaimana merancang dan mendesain presentasi informatif menggunakan aplikasi presentasi seperti Microsoft PowerPoint, Google Slides, atau Canva.


2. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan pengertian dan fungsi presentasi informatif.

  2. Mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam desain presentasi yang efektif.

  3. Mendesain slide presentasi yang menarik, komunikatif, dan informatif.

  4. Menggunakan aplikasi presentasi (PowerPoint/Google Slides/Canva) untuk membuat presentasi.

  5. Menyajikan hasil desain presentasi secara sistematis dan profesional.


3. Kompetensi Dasar

  • 3.11 Memahami konsep desain informasi visual dalam pembuatan presentasi digital.

  • 4.11 Membuat dan menyajikan presentasi informatif dengan memperhatikan prinsip desain visual dan komunikasi efektif.


4. Peta Konsep

Mendesain Presentasi Informatif │ ├── Pengertian dan Tujuan Presentasi ├── Unsur-unsur Presentasi Efektif │ ├── Struktur Isi │ ├── Desain Visual │ ├── Media dan Tools │ └── Penyampaian (Delivery) ├── Prinsip Desain Slide │ ├── Kesesuaian Warna │ ├── Tipografi dan Huruf │ ├── Tata Letak dan Komposisi │ └── Penggunaan Gambar dan Grafik ├── Aplikasi Presentasi Digital │ ├── Microsoft PowerPoint │ ├── Google Slides │ └── Canva Presentation └── Pembuatan dan Presentasi Karya

5. Uraian Materi

A. Pengertian Presentasi Informatif

Presentasi informatif adalah jenis presentasi yang bertujuan menyampaikan fakta, data, hasil penelitian, atau informasi tertentu kepada audiens agar mereka memahami suatu topik.
Contohnya:

  • Presentasi laporan hasil survei.

  • Sosialisasi produk atau program kerja.

  • Pemaparan hasil proyek.

Tujuan utama:

Agar audiens memperoleh pemahaman baru dari informasi yang disampaikan.


B. Unsur-Unsur Presentasi yang Efektif

  1. Isi (Konten)

    • Relevan dengan tujuan presentasi.

    • Disusun secara logis (pembukaan – isi – penutup).

    • Didukung dengan data, contoh, dan visualisasi.

  2. Desain Visual (Slide)

    • Gunakan desain sederhana dan konsisten.

    • Hindari teks terlalu banyak.

    • Gunakan gambar, grafik, dan ikon untuk memperjelas pesan.

  3. Penyampaian (Delivery)

    • Gunakan bahasa yang jelas dan percaya diri.

    • Jaga kontak mata dan intonasi.

    • Gunakan waktu sesuai durasi.


C. Prinsip Desain Slide yang Baik

  1. Konsistensi

    • Gunakan satu tema dan warna yang seragam.

    • Hindari perubahan font dan ukuran yang berlebihan.

  2. Keseimbangan (Balance)

    • Elemen visual diatur agar tidak terlalu berat di satu sisi.

  3. Kesederhanaan (Simplicity)

    • Fokus pada poin penting, hindari kalimat panjang.

    • Gunakan poin-poin ringkas (bullet points).

  4. Kontras dan Warna

    • Gunakan warna teks yang kontras dengan latar belakang.

    • Warna hangat (merah, oranye) menarik perhatian;
      warna dingin (biru, hijau) menenangkan.

  5. Tipografi

    • Gunakan jenis huruf profesional dan mudah dibaca (misal: Arial, Calibri, Lato).

    • Ukuran judul 32–44 pt; isi teks 20–28 pt.

  6. Visualisasi Data

    • Gunakan grafik, bagan, atau diagram untuk menyajikan data numerik.

    • Pilih jenis grafik yang sesuai:

      • Batang → perbandingan

      • Garis → tren

      • Lingkaran → proporsi


D. Alat dan Media Desain Presentasi

  1. Microsoft PowerPoint – fitur lengkap, cocok untuk offline.

  2. Google Slides – mudah kolaborasi online.

  3. Canva – banyak template kreatif dan visual modern.

  4. Prezi – presentasi dinamis dengan animasi zooming.


E. Langkah-Langkah Mendesain Presentasi Informatif

  1. Menentukan Tujuan Presentasi
    Apa yang ingin disampaikan? Siapa audiensnya?
    (Contoh: laporan hasil riset siswa kepada guru dan teman).

  2. Mengumpulkan dan Menyusun Konten

    • Siapkan poin-poin penting.

    • Buat alur: Pembuka → Isi → Penutup.

  3. Membuat Desain Slide

    • Pilih template profesional.

    • Atur layout, warna, font, dan visual.

  4. Menambahkan Elemen Multimedia

    • Sisipkan gambar, ikon, atau video singkat.

    • Gunakan animasi seperlunya (hindari berlebihan).

  5. Meninjau Ulang dan Latihan Presentasi

    • Periksa ejaan, warna, ukuran teks, dan waktu tampil.

    • Latih penyampaian dengan intonasi dan ekspresi yang baik.

8. Produk Akhir

Siswa menghasilkan:

  • File presentasi (PowerPoint/Slides/Canva link).

  • Naskah singkat presentasi (alur pembicaraan).

  • Penampilan lisan (praktik presentasi di depan kelas).


9. Refleksi dan Penguatan

Guru mengajak siswa untuk:

  • Mengevaluasi pengalaman membuat presentasi.

  • Mengidentifikasi bagian yang menarik dan yang perlu diperbaiki.

  • Menyimpulkan prinsip utama desain presentasi informatif:

    “Visual yang jelas, pesan yang kuat, dan penyampaian yang percaya diri.”

    Tips Membuat Presentasi Informatif Menarik

    ✅ Gunakan judul singkat tapi kuat di setiap slide.
    ✅ Maksimal 6 baris teks per slide.
    ✅ Gunakan gambar lebih banyak daripada teks.
    ✅ Hindari efek animasi berlebihan.

    ✅ Gunakan storytelling (cerita singkat) untuk menarik perhatian audiens. 

     

6. Kegiatan Pembelajaran

🧩 Pertemuan 1 – Konsep & Perancangan Presentasi

Kegiatan:

  1. Diskusi tentang peran presentasi dalam dunia kerja.

  2. Murid mengidentifikasi unsur penting dan kesalahan desain.

  3. Murid membuat rencana isi dan alur presentasi (storyboard).

🖥️ Pertemuan 2 – Pembuatan dan Desain Slide

Kegiatan:

  1. Murid membuat slide dengan aplikasi (PowerPoint / Google Slides / Canva).

  2. Menambahkan elemen visual, animasi, dan data grafik.

  3. Revisi berdasarkan masukan guru/teman.

  4. Simulasi penyampaian (latihan presentasi).