Apa itu Linux Debian?
Debian adalah sistem operasi yang menggunakan Linux sebagai basisnya. Versi pertamanya diluncurkan pada 1996. Sistem operasi yang satu ini memiliki keunikan pada nama kodenya yang diambil dari karakter di film Toy Story seperti Buzz, Rex, Bo, dan lain-lain.
Selain memberikan sebuah sistem operasi untuk perangkat pengguna, Debian juga menyediakan ribuan software gratis. Software tersebut terdapat dalam repositori dan dapat diinstall ketika dibutuhkan.
Sistem operasi yang berbasis Linux sebenarnya memiliki perintah dasar yang sama. Perintah tersebut dijalankan melalui sebuah Terminal, layaknya command prompt milik Windows.
1.su
Perintah su digunakan oleh pengguna Debian untuk masuk ke akses root atau menjadi super user. Setelah memasukkan perintah “su”, pengguna akan diminta untuk mengetik password sebagai autentikasi.
2.cd
Command “cd” berguna untuk berpindah direktori atau folder. Perintah ini dapat digunakan setelah pengguna masuk ke sistem root dengan perintah pertama tadi. Di terminal, “cd” harus diikuti dengan nama folder tujuan.
3.ls
Hal yang biasanya dilakukan pengguna setelah masuk ke dalam direktori atau folder adalah melihat isi atau daftar file. Untuk itu, digunakanlah perintah “ls”. Sama seperti “cd”, penulisan “ls” juga harus diikuti dengan nama folder tujuan.
4.cp
Perintah pada Linux Debian keempat ini digunakan untuk menyalin atau copy file dari satu folder ke folder lainnya. Format penggunaan perintah “cp” yaitu:
cp <alamat lengkap file yang akan dicopy> <folder tujuan>.
5.mv
Apabila ingin melakukan fungsi “cut” pada file, Anda bisa menggunakan perintah “mv”. Selain memindahkan file, “mv” juga dapat dipakai untuk mengubah nama file yang sudah ada. Format penggunaan “mv” ini sama saja dengan cp, yaitu:
Mv <alamat lengkap file yang akan dipindah> <alamat lengkap lokasi tujuan>
6.mkdir
Perintah keenam yang dimiliki oleh Linux Debian adalah “mkdir”. Fungsinya yaitu membuat sebuah folder baru. Perintah tersebut dapat dipakai tanpa harus masuk ke super user terlebih dahulu.
7.rmdir
“rmdir” memiliki fungsi untuk menghapus folder kosong. Jika terdapat file di dalamnya, folder tidak akan terhapus jika Anda menggunakan perintah “rmdir”.
8.rm -r
Apabila Anda ingin menghapus semua folder, baik yang ada isinya maupun tidak, gunakan perintah “rm -r”. Penulisan perintah ini harus diikuti dengan nama direktori atau folder yang menjadi target.
9.ip address
Setiap komputer memiliki ip address, baik ketika terhubung dengan jaringan maupun tidak. Untuk mengetahui daftar jaringan serta alamat IP di komputer, Anda dapat mengetik perintah “ip address” kemudian tekan enter. Sesaat kemudian Anda dapat melihat hasilnya.
10.exit
Dengan melihat command di atas, mungkin Anda sudah dapat menyimpulkan fungsi dari perintah yang satu ini. Apabila Anda ingin keluar dari pengguna aktif di terminal, maka digunakanlah perintah “exit”.
1. man : adalah perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah
Contoh : debian:#man ls
2. ls : melihat isi direktori yang aktif
contoh : debian:# cd /root
debian:/root# ls –a menampilkan isi direktori root
3. ls –la : melihat semua file yang disembunyikan
contoh: debian:# ls -la
4. cat : melihat isi file secara keseluruhan
contoh : debian:# cat [nama_file]
5. more : menampilkan isi file per layer
contoh : debian:#more [nama_file] 6. tail : menampilkan sepuluh baris terakhir
contoh: debian:#tail [nama_file]
7. less : melihat isi file tetapi yang bisa discroll
contoh: debian:#less [nama_file]
8. cp : mengkopi file
contoh: debian:#cp file1 /home —a mengkopi file1 dari root ke direktori home
9. mv : memindahkan file
contoh: debian:#mv file1 /home
10. mkdir : membuat direktori
contoh: debian:#mkdir [nama_direktori]
11. rmdir : menghapus direktori
contoh: debian:#rmdir [nama_direktori]
12. cd : pindah direktori
contoh: debian:#cd root —a pindah ke direktori root
13. adduser/useradd : menambah user
contoh: debian:#adduser [nama user]
14. userdel : menghapus user
contoh: debian:#userdel [nama user]
15. cat : membaca file secara lengkap dari awal sampai akhir
contoh: debian:#cat [nama file]
16. tail : membaca file dengan menampilkan bagian akhir
contoh: debian:#tail [nama file]
17. more : membaca file per halaman
contoh: debian:#more [nama file]
18. head
Fungsi : perintah head digunakan untuk menampilkan 10 baris pertama dari suatu file
teks. Jika ingin menampilkan hanya 4 baris pertama maka digunakan perintah :
debian:# head –4 coba.txt
19. pico/nano : mengedit suatu text file
contoh: debian:#pico [nama file]
20. pwd : melihat direktori kerja saat ini
contoh: debian:#pwd
21. clear : membersihkan layer
contoh: debian:#clear
22. ifconfig : melihat konfigurasi IP
contoh: debian:#ifconfig
23. ping : mengetes koneksi
contoh: debian:#ping [nomor IP]
24. apt-cache search : mencari suatu file
contoh: debian:# apt-cache search [nama file]
25. apt-get install : menginstall suatu program
contoh: debian:# apt-get install [nama program]
26. apt-get update : mengupdate file yang telah diedit
contoh: debian:# apt-get update [nama file]
27. & : Perintah & digunakan untuk menjalan perintah di belakang (background)
contoh : debian:#ping yahoo.com &
28. alias : Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah
contoh : debian:# alias dir=ls
debian:# alias dir="ls --color "
29. bg : Untuk memaksa sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend) agar berjalan di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah perintah di foreground (tanpa diakhiri perintah &) dan suatu saat Anda membutuhkan shell tersebut maka Anda dapat memberhentikan sementara perintah tersebut dengan Ctrl-Z kemudian ketikan perintah bg untuk menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah membebaskan shell tapi tetap mempertahankan perintah lama berjalan di background.
30. fg : Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di foreground
31. find : Untuk menemukan dimana letak sebuah file
contoh : debian:# find . -name *.doc –print
32. grep : Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan
contoh : debian:# grep [teks] [file]
debian:# grep aditio [file]
33. gzip : Ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk mengkompresi sebuah file
Contoh : debian:# gzip [namafile]
34. halt : Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super useratau Anda harus login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan sistem atau shutdown
35. logout : Untuk keluar dari system
36. passwd : Digunakan untuk mengganti password user
Contoh : debian:# passwd [namauser]
37. rm : Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file
Contoh : debian:# rm [namafile]
debian:# rm –r [namadirektori]
38. shutdown / init 0 : Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah halt. Pada beberapa sistem anda bisa menghentikan komputer dengan perintah shutdown -h now dan merestart sistem dengan perintah shutdown -r now atau dengan kombinasi tombol Ctr-Alt-Del
39. su : Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut
40. tar : Menyimpan dan mengekstrak file dari media seperti tape drive atau hard disk. File arsip tersebut sering disebut sebagai file tar
Contoh : debian:# tar [aksi] [option] [file atau direktori]
debian:# tar -czvf namaFile.tar.gz /nama/direktori/*
Perintah di atas digunakan untuk memasukkan semua isi direktori, lalu dikompres dengan format tar lalu di zip dengan gzip, sehingga menghasilkan sebuah file bernama namaFile.tar.gz
Contoh : debian:# tar -xzvf namaFile.tar.gz
41. unalias : Kebalikan dari perintah alias
42. unzip : Digunakan untuk mengekstrak atau menguraikan file yang dikompres dengan zip
Contoh : debian:# unzip [namafile]
43. zip : Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip
44. chown : Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
contoh : debian:# chown [user id] [file]
45. chgrp : Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori
contoh : debian:# chgrp [grup baru] [file]
46. chmod : Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Kita dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:
1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group, perintahnya adalah:
# chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
# chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya adalah:
# chmod 700 coba2
Selain itu ada juga perintah dengan menggunakan keyboard short cut antara lain:
1. Ctrl+D = untuk logout
2. Ctrl+l = untuk membersihkan layar
3. Ctrl+u = untuk menghapus command
4. Tab = untuk melengkapi perintah
5. Ctrl+e = Memindahkan kursor ke posisi akhir
6. Ctrl+k = Menghapus perintah yang diketikkan ke shell mulai dari posisi kursor
Debian vs Ubuntu
Membahas tentang Debian rasanya kurang lengkap jika tidak membahas saudaranya, yaitu Ubuntu. Kelebihan dan kekurangan Debian serta Ubuntu kerap dibanding-bandingkan untuk mencari yang terbaik. Perhatikan perbedaannya secara lebih jelas pada tabel berikut.
Debian | Ubuntu |
Kurang cocok digunakan oleh orang yang baru pertama menggunakan sistem operasi Linux karena cenderung lebih rumit. | Tampilannya lebih sederhana dan mudah dimengerti oleh pemula. Dalam proses instalasi bahkan tak memerlukan konfigurasi tambahan. |
Debian lebih jarang mendapatkan update (2 tahun sekali) atau pembaruan software. Hal ini menjadikannya lebih stabil untuk digunakan. | Ubuntu memperbarui sistem operasi secara rutin setiap 6 bulan. Hal ini menyebabkan lebih banyak bug dan sistem menjadi kurang stabil. |
Dukungan pembaruan aktual selama 3 tahun setelah rilis stabil diluncurkan. | Dukungan pembaruan lebih lama, yaitu 5 tahun. |
Semua paket mendapatkan update tepat waktu. | Software yang berasal dari “universe” tak pernah mendapatkan pembaruan sama sekali. |
Terkadang tidak mendukung hardware terbaru karena masih menggunakan kernel lawas. | Kernel selalu diperbarui supaya dapat mendukung perangkat keras keluaran terbaru. |
Web Server Debian
Web server yang biasa digunakan pada sistem operasi berbasis Linux Debian adalah LAMP. LAMP mempunyai kepanjangan Linux, Apache, MySQL, PHP. Berikut ini langkah konfigurasinya.
1.Install MySQL
Buka terminal, kemudian ketik perintah: aptitude install mysql-server mysql-client
Setelah itu Anda akan diminta membuat password untuk root.
2.Install Apache
Gunakan perintah: aptitude install apache2 lalu tekan enter.
3.Install PHP
Masukkan perintah untuk install PHP5 beserta modulnya menggunakan baris perintah:
aptitude install php5 libapache2-mod-php5
Jika sudah selesai, restart Apache dengan perintah:
/etc/init.d/apache2 restart
4.Dukungan MySQL untuk PHP5
Cari modul PHP5 terlebih dahulu memakai perintah: aptitude search php5
Pilih salah satu modulnya untuk diinstall, kemudian restart kembali Apache.
5.Install phpMyAdmin
Langkah terakhir dalam konfigurasi web server di Debian adalah install phpMyAdmin. Gunakan perintah berikut:
aptitude install phpmyadmin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar