Kamis, 15 Agustus 2024

penerapan digitalisasi budaya Indonesia

Budaya atau culture adalah serangkaian norma, nilai, kepercayaan, tradisi, dan perilaku yang dipelajari dan dibagikan oleh anggota suatu kelompok atau masyarakat. Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk bahasa, agama, sistem sosial, seni, musik, dan teknologi, serta cara individu dan kelompok berinteraksi dengan lingkungan fisik, sosial, dan spiritual mereka. Budaya juga dapat memengaruhi cara individu memahami dunia, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.

Digitalisasi dalam era modern mengacu pada proses mengubah informasi, data, atau proses bisnis menjadi bentuk digital. Ini melibatkan penggunaan teknologi digital untuk mengonversi informasi yang sebelumnya tersimpan dalam format fisik atau analog menjadi bentuk yang dapat diakses, disimpan, dan diproses secara elektronik. Di era modern, digitalisasi telah mengubah banyak aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita berkomunikasi, bekerja, berbelanja, dan bahkan cara kita mengakses informasi.

Digitalisasi kebudayaan merupakan konsep pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan daya guna dalam bidang kebudayaan, terutama hal pengelolaan, dokumentasi, penyebarluasan dan pengetahuan

Di Indonesia, keterkaitan antara budaya dan digitalisasi dalam era modern sangatlah kuat dan berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Digitalisasi telah menjadi sarana untuk memperkuat dan melestarikan budaya Indonesia. Melalui platform digital seperti situs web, media sosial, dan aplikasi khusus, masyarakat dapat membagikan informasi, cerita, dan tradisi budaya mereka secara lebih luas dan mudah diakses oleh generasi yang lebih muda. Ini memungkinkan pelestarian warisan budaya Indonesia yang kaya dan beragam, dari seni tradisional, tarian, musik, hingga bahasa daerah.

Kelestarian tradisi di era globalisasi saat ini perlu mendapat perhatian khusus dari semua kalangan. Seiring kemajuan zaman, tradisi-tradisi di Indonesia menjadi kurang familiar di kalangan generasi muda. Metode pengenalan yang kurang sesuai dengan zaman menjadi salah satu penyebab kurangnya minat untuk mengenal bahkan melestarikan tradisi. Tradisi didefinisikan sebagai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi dan mencerminkan identitas suatu masyarakat. Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, mampukah tradisi dengan segala kearifan lokal bertahan di tengah arus modernisasi global?

Salah satu upaya untuk menjawab tantangan ini melalui digitalisasi kebudayaan. Digitalisasi kebudayaan mencakup penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk memperkenalkan, mengembangkan dan melestarikan segala bentuk warisan budaya. Peran digital memudahkan akses dari segala penjuru dunia dalam memperoleh informasi, termasuk informasi tradisi suatu daerah. Hal ini membuka pintu untuk pemahaman lintas budaya dan mampu menggugah minat terhadap keberagaman tradisi.

digitalisasi juga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk mengembangkan industri kreatif berbasis budaya. Dengan adanya platform digital untuk distribusi konten seperti film, musik, dan seni rupa, seniman dan pelaku budaya dapat lebih mudah memperoleh pengakuan dan mendapatkan pendapatan dari karya-karya mereka. Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia dan menghasilkan produk-produk yang mengangkat kekayaan budaya lokal.

Digitalisasi Kebudayaan di Indonesia

Kebudayaan yang dipadukan dengan teknologi tercermin pada program digitalisasi Aksara Nusantara yang diiniasi oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Proses digitalisasi Aksara Nusantara yang terdiri dari aksara Jawa, Sunda dan Bali dilakukan dengan cara pendaftaran pada Unicode (Standar Teknis Simbol, Teks dan Sistem Tulisan di dunia) agar simbol aksara dapat ditampilkan dan digunakan pada platform digital, seperti smartphone, laptop, komputer dan perangkat digital lainnya.

Penerapan teknologi dalam mendokumentasi kearifan lokal, tradisi, seni, bahasa, dan cerita rakyat dapat memainkan peran penting dalam mempertahankan keberlanjutan budaya. Melalui digitalisasi kebudayaan, masyarakat mampu menjaga dan mengenalkan identitas budaya kepada generasi muda sekaligus memperluas jangkaunnya melalui platform online.

Digitalisasi kebudayaan juga membuka peluang baru dalam hal kreativitas dan inovasi. Seniman dan pembuat konten (content creator) dapat menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan teknologi modern untuk meremajakan warisan budaya menjadi karya yang unik dan menarik. Misalnya, penggabungan tradisi dan inovasi menggunakan perangkat lunak untuk menciptakan desain-desain batik yang segar dan kekinian. Digitalisasi kebudayaan pada produk batik memungkinkan warisan budaya ini tetap hidup dan relevan di era modern.

digitalisasi juga membawa tantangan terhadap keberagaman budaya Indonesia. Dalam menghadapi arus globalisasi digital, ada risiko bahwa budaya-budaya minoritas atau tradisional dapat terpinggirkan atau bahkan terancam punah karena dominasi budaya pop global yang masuk melalui internet dan media sosial. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan kebijakan dan strategi yang memperhatikan keberagaman budaya Indonesia dan menjaga keseimbangan antara modernitas digital dengan pelestarian warisan budaya yang berharga.

Tantangan Penyelarasan Tradisi dengan Teknologi

Meskipun teknologi memungkinkan akses global, namun penggunaannya dalam upaya pelestarian budaya mendatangkan tantangan tersendiri. Adanya kemudahan akses melalui perangkat digital membuat seseorang kehilangan sentuhan manusiawi dalam pengalaman budaya. Pada kenyataannya, pengalaman dan praktik langsung mengenal tradisi melalui festival budaya, pertunjukan seni atau kerajinan tangan, tetap memiliki nilai yang sangat berharga. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk menemukan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan pengalaman langsung untuk memahami dan menghargai kebudayaan.

takeholder sebagai pemangku kepentingan dalam hal ini berperan mengidentifikasi nilai-nilai tradisional dan mengkolaborasikan dengan teknologi secara berkelanjutan. Sebagai contoh pada industri pariwisata lokal, pemerintah sebagai bagian dari stakeholder bertanggung jawab memfasilitasi pelatihan teknologi bagi komunitas lokal untuk mempromosikan warisan budaya setempat secara digital. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat mampu menciptakan keselarasan antara tradisi dan teknologi yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal sekaligus melestarikan tradisi setempat.

Digitalisasi kebudayaan bukan sekedar menyelaraskan tradisi dengan teknologi, namun juga menjadi langkah positif dalam menjaga tradisi sekaligus membuka pintu menuju eksplorasi dan pemahaman yang lebih terhadap warisan budaya. Melalui pemanfaatan teknologi, generasi masa kini dan mendatang dapat terus merayakan, memahami dan menghargai kekayaan budaya yang telah diwariskan nenek moyang. Bijak menggabungkan nilai-nilai budaya dan potensi teknologi, mampu mendorong masyarakat merangkul masa depan yang inklusif dan berbudaya.

keterkaitan antara budaya dan digitalisasi dalam era modern di Indonesia menciptakan peluang besar untuk meningkatkan pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya, sambil juga menghadapi tantangan dalam menjaga keberagaman budaya di tengah arus globalisasi digital. Dengan pengelolaan yang bijaksana dan inklusif, digitalisasi dapat menjadi alat yang kuat untuk memperkuat identitas budaya Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.


Tidak ada komentar: