Rabu, 08 September 2021

Desain Grafis

 Desain grafis merupakan suatu bentuk dari komunikasi visual yang memanfaatkan gambar sebagai media untuk menyampaikan pesan atau informasi seefektif mungkin.

Desain grafis ini berasal dari dua kata, yakni desain dan grafis.

Desain adalah metode perancangan estetika yang didasari dengan kreatifitas, sedangkan grafis adalah ilmu dari perancangan titik maupun garis sehingga akan membentuk sebuah gambar yang dapat memberikan informasi serta berhubungan dengan proses pencetakan.

Grafis adalah bentuk komunikasi visual yang dirancang dengan menggunakan elemen visual berupa titik dan garis untuk menyampaikan suatu informasi secara kreatif dan efektif.

Sehingga dapat kita tarik kesimpulan bahwa desain grafis ini merupakan ilmu yang mengandalkan kreatifitas untuk menciptakan sebuah rancangan bentuk gambar dengan tujuan akhir sebagai kepentingan percetakan.

Biasanya orang-orang menyebut grafis dengan istilah gambar.

Dalam dunia desain grafis, terdapat dua tipe grafis, yaitu grafis berbasis vektor dan grafis yang berbasis bitmap atau raster.

Memangnya seperti apa sih perbedaan vektor dan bitmap itu? 

Biasanya gambar bitmap digunakan untuk gambar dengan desain yang kompleks dan mempunyai banyak varian warna seperti foto, sedangkan gambar vektor digunakan deain yang lebih sederhana dengan varian warna yang tidak terlalu kompleks seperti desain logo, pamflet banner / spanduk , dan lain sebagainya.

Untuk masyarakat awam, biasanya mereka sudah cukup familiar dengan gambar bitmap. Misalnya adalah foto-foto yang biasa kamu unggah ke media sosial.

Hampir semua orang bisa membuat gambar bitmap asalkan memiliki kamera. Sedangkan gambar vektor sendiri biasanya hanya populer di kalangan desainer grafis, karena tidak semua orang bisa membuat gambar vektor dengan aplikasi penghasilnya.

Selain itu, kedua jenis gambar ini juga dapat digunakan dalam Sistem Informasi Geografi atasu SIG. Kita akan membahas tentang hal ini secara lebih lanjut nanti.

2. Perbedaan vektor dan bitmap dari Pengaruh Pixel

Karena gambar bitmap tersusun dari titik-titik warna atau pixel, gambar bitmap ini sangat dipengaruhi oleh pixel. Semakin banyak pixelnya, maka ketajaman dan detail warna gambar tersebut semakin tinggi. Ukuran filenya pun akan menjadi semakin besar pula.

Jika kamu memperbesar sebuah foto, lama kelamaan akan terlihat titik-titik warnanya, bukan? Semakin banyak titik warnanya, semakin bagus pula kualitas gambarnya.

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, gambar vektor tidak dipengaruhi oleh pixel karena tersusun dari kumpulan garis dan kurva yang membentuk gambar tertentu yang bukan merupakan gambar solid. Karena itulah, gambar vektor cenderung memiliki ukuran file yang lebih kecil dari gambar bitmap.

3. Perbedaan vektor dan bitmap dari Sifat 

Dibandingkan dengan gambar vektor, gambar bitmap memiliki keunggulan dalam menampilkan gradasi yang rumit, tetapi biasanya gambar jenis ini menjadi blur jika ukurannya diperbesar. Lain halnya dengan gambar vektor yang tidak akan berubah mutunya meski ukurannya diubah.

Selain itu, dilihat dari warnanya pun berbeda. Objek gambar bitmap memiliki warna yang lebih kompleks dibandingkan dengan vektor yang warnanya jauh lebih sederhana, sehingga gambar bitmap terlihat lebih realistis.

4. Perbedaan vektor dan bitmap dari Resolusi Gambar 

Gambar vektor memiliki resolusi yang fleksibel, sehingga diperbesar sebanyak apapun dari ukuran aslinya, kualitas gambar tidak akan pecah. Lain halnya dengan gambar bitmap yang memiliki resolusi tetap, sehingga gambarnya pun akan pecah jika diperbesar sekian kali.

Ketidaktergantungan vektor pada resolusi ini merupakan keunggulan dari gambar vektor, sehingga gambar dapat dicetak dengan resolusi tertinggi printer yang kamu punya.

5. Perbedaan vektor dan bitmap dari Format File 

Umumnya gambar vektor memiliki format .AI, .SVG, .CDR, .WMF atau .DWG tergantung pada software apa yang digunakan untuk menghasilkannya. Sedangkan file bitmap biasanya berbentuk .JPG, .JPEG, .BMP, .PNG, .TIFF atau .PSD.

Namun, ada juga loh format file yang bisa berupa bitmap maupun vektor, misalnya adalah file dengan format .PDF atau .EPS. Cara membedakannya cukup mudah.

Kamu hanya perlu membuka file tersebut di aplikasi Adobe Acrobat. Jika gambarnya tampak pecah ketika diperbesar, maka gambar yang ada dalam pdf kamu merupakan gambar bitmap.

6. Perbedaan vektor dan bitmap dari Software Penghasilnya 

Terdapat dua jenis software penghasil vektor dan bitmap, yaitu software penghasil gambar 2D dan yang menghasilkan gambar 3D. Gambar vektor 2D biasanya dihasilkan oleh Corel Draw , Adobe Ilustrator, Macromedia Freehand, dan lain sebagainya.

Sementara gambar bitmap 2D dihasilkan oleh software-software seperti Windows Paint, Adobe Photoshop, Corel Photopaint dan lain-lain.

Adapun untuk membuat vektor 3D, kamu membutuhkan software seperti AutoCad, 3D Home Architect, Strata 3D, dan sebagainya. Sedangkan untuk membuat gambar bitmap 3D, kamu memerlukan software seperti Digital Clay dan Digital Nendo.

7. Perbedaan vektor dan bitmap dari Aplikasi pendukung 

Sebenarnya meski dihasilkan dari software yang berbeda, file bitmap bisa loh dibuka atau diedit dengan software aplikasi untuk vektor.

Misalnya dengan membuka foto keluargamu di Windows Paint. Begitu pula dengan gambar vektor yang bisa dibuka dan diedit dengan aplikasi seperti Photoshop.

Walaupun Photoshop merupakan editor untuk bitmap, tetapi aplikasi ini juga bisa digunakan untuk membuka file-file gambar dengan format lainnya yang sebenarnya merupakan gambar vektor.

Jadi kamu bisa memilih aplikasi mana yang cocok untuk kebutuhan editing kamu. Selain itu, kamu juga bisa menggabungkan gambar bitmap dan gambar vektor sekaligus, seperti contohnya ketika harus membuat pamflet promosi acara.

Jenis Desain Grafis

Adapun beberapa jenis dari desain grafis yang sering digunakan, diantaranya adalah sebagi berikut:

1. Drafter

Fungsi: membuat rancangan bangunan atau yang berkaitan dengan arsitektur atau industri.

Info:

  • memerlukan ketelitian yang tinggi.

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: autocad, archicad, 3D revit architecture

2. Editor

Fungsi: membuat cover atau sampul, banner, stiker, logo, poster, kartu nama, dan yang lainnya.

Info:

  • sering dibutuhkan dalam dunia publikasi dan periklanan.

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: adobe photoshop, corel draw, illustrator

3. Layouter

Fungsi: membuat tatanan letak pada koran atau majalah agar enak dipandang.

Info:

  • sering dibutuhkan dalam dunia percetakan.

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: MS.publisher, adobe page maker, adobe InDesign

4. Art Director

Fungsi: membuat karya seni berupa visual effect atau hiasan.

Info:

  • memerlukan kreatifitas yang tinggi.

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: photoshop, corel draw, Art creator, photo paint

5. Fotografer

Fungsi: untuk pengeditan foto.

Info:

  • harus mempunyai keahlian yang tinggi dalam fotografi
  • jago mengedit foto sesuai dengan event yang perfect
  • memerlukan kreatifitas yang tinggi
  • menguasai software aplikasi editing
  • sering dibutuhkan dalam dunia editor foto, fotografi, dan wartawan

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: photo studio, ieworks

6. Animator

Fungsi: untuk menunjang pekerjaan dalam bidang motion grafis, iklan dan juga film fantasi.

Info:

  • memerlukan daya tahan yang tinggi
  • memerlukan kesabaran yang tinggi
  • memerlukan kreatifitas yang tinggi
  • memerlukan pengetahuan yang tinggi
  • sering dibutuhkan dalam dunia pertelevisian, perfilman serta advertising

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: adobe flash, after effect, 3D maya, gif animator

7. Visualisator

Fungsi: memberikan suatu gambaran dalam sebuah karya produk yang berbentuk real atau 3D.

Info:

  • setiap orang yang ingin menggunakan desain grafis jenis ini harus memiliki kemampuan otak kanan yang tinggi
  • menguasai aplikasi desain grafis visualisator
  • sering dibutuhkan dalam dunia visualisasi produk dan presentasi produk

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: 3D max, autocad, digital clay

8. Video Editor

Fungsi: untuk mengedit film atau video sekaligus merangkapnya sebagai video shooter.

Info:

  • memerlukan imajinasi yang tinggi
  • sering dibutuhkan dalam dunia industri music dan perfilman

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: after effect, sony vegas, video studio

9. Integrater Designer

Fungsi: untuk mengedit film atau video sekaligus merangkapnya sebagai video shooter.

Aplikasi yang dapat biasa digunakan: premiere pro

Prinsipnya pun hampir sama dengan desain lainnya, seperti:

  • Ruang Kosong (White Space)
  • Keseimbangan (Balance)
  • Kejelasan (Clarity)
  • Ritme (Rhythm)
  • Kesederhanaan (Simplicity)
  • Tekanan (Point of Interest atau Emphasis)
  • Proporsi (“proportion”) dan kesatuan (unity)

Secara garis besar, terdapat 10 elemen desain, diantaranya yaitu:

  1. Line (Garis)
  2. Form & Space (Bentuk & Ruang)
  3. Color (Warna)
  4. Type (Teks)
  5. Texture & Image (Tekstur & Gambar)
  6. Balance (Keseimbangan)
  7. Contrast (Kontras)
  8. Continuity (Kontinuitas)
  9. Repetition (Repetisi)
  10. Unity (Kesatuan).

Keterampilan Desain Grafis

Berikut beberapa keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia desain grafis:

1. Seni Visual

Ilmu yang termasuk ke dalam seni visul yaitu: fotografi dan digital imaging.

2. Tipografi

Tipografi merupakan seni dalam merancang, menyusun, dan memodifikasi huruf seestetik mungkin.

Untuk membuat tipografi pun ada beberapa peraturan tertentu, diantaranya:

  • ukuran huruf
  • jenis huruf
  • tracking (jarak antar huruf secara umum)
  • kerning (jarak antar dua huruf yang spesifik)
  • leading (jarak antar baris)

3. Tata Letak

Seni dalam menyusun konten atau elemen yang terdapat di dalam suatu halaman dengan tujuan untuk memberikan kenyamanan kepada pembaca.

Keterampilan tata letak ini biasanya digunakan dalam dunia percetakan seperti: majalah, buku, koran, tabloid atau yang lainnya.

4. Desain Interaksi

Sejak perkembangannya dalam dunia teknologi informasi, para desainer grafis mulai merancang tampilan dari perangkat lunak (Antarmuka Pengguna Grafis atau APG (Inggris: Graphical User Interface (GUI)) serta tampilan dari halaman web.

Desainer grafis tersebut bekerja sama dengan para pengembang situs web atau pengembang software dalam merancang tampilan.

5. Pewarnaan

Seorang desainer harus dapat mengaplikasikan warna dengan tepat sehingga akan membuat suatu karya yang enak untuk dipandang.

6. Penguasaan Software

Untuk menunjang kegiatan desain supaya lebih mudah.

7. Sketsa

Seorang desainer harus dapat membuat suatu sketsa atau rancangan mengenai karya yang akan diciptakan secara baik dan benar.

8. Desain Interaksi

Mendesain produk interaktif dengan tujuan untuk membantu manusia dalam berkomunikasi sekaligus berinteraksi dalam kehidupan dan juga pekerjaan sehari-hari.

9. Nirmana

Cara penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang serta tekstur sehingga akan menjadi satu kesatuan yang harmonis.

Batasan Media Desain Grafis

Namun seiring berkembangnya teknologi, desain grafis juga telah diterapkan dalam dunia elektronik dan disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.

Sehingga batasan dimensi pun sudah berubah mengikuti perkembangan pemikiran mengenai desain. Desain grafis dapat diterapkan menjadi suatu desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang.

Aplikasi dalam Dunia Desain

1. Desain Grafis

Berikut beberapa perangkat lunak atau aplikasi yang biasa digunakan dalam desain grafis:

  • Adobe Photoshop
  • Adobe image ready
  • AirBrush
  • Coreldraw
  • Infinite Design
  • Afterlight
  • PicsArt
  • GIMP
  • Adobe Indesign
  • Adobe Photoshop Express
  • Adobe Photoshop MIX
  • Adobe Photoshop FIX
  • Designapp Design Graphic
  • Desktop publishing
  • Adobe Photoshop Lightroom CC
  • Canva
  • Adobe Page Maker
  • Adobe Illustrator Draw
  • Desygner
  • AutoCAD
  • Macromedia Freehand
  • Snapseed
  • 3DC.io – 3D Modeling
  • Paint Tool SAI
  • Adobe Illustrator
  • Inkscape

2. Webdesign

Berikut beberapa perangkat lunak atau aplikasi yang biasa digunakan dalam webdesing:

  • Adobe Dreamweaver
  • Web Builder Visual (Wysiwyg editor)
  • Notepad
  • Adobe Photoshop
  • CoffeCup HTML editor
  • Microsoft Frontpage
  • WordPress
  • PageBreeze
  • Bluefish Editor
  • Kompo Zer
  • Macromedia firework

3. Audiovisual

Berikut beberapa perangkat lunak atau aplikasi yang biasa digunakan dalam audiovisual:

  • Adobe Flash atau sebelumnya bernama Macromedia Flash
  • Power Director
  • Ulead Video Studio
  • Final Cut
  • Adobe After Effect
  • Magic Movie Edit Pro
  • Adobe Premier

4. Rendering 3 Dimensi

Berikut beberapa perangkat lunak atau aplikasi yang biasa digunakan dalam rendering 3 dimensi:

  • Cinema 4d
  • Softimage
  • Google SketchUp
  • Light Wave
  • 3D StudioMax
  • Blender
  • SketchUp Make
  • DesignWorkshop Lite
  • Sweet Home 3D
  • Blender
  • FreeCAD
  • XSI Mod Tool
  • ZMODELER
  • K-3D
  • 3D Crafter
  • TrueSpace
  • AutoQ3D Community
  • Anim8or
  • BRL-CAD
  • Seamless3d
  • K3DSurf
  • TopMod
  • Art Of Illusion
  • DrawPlus Starter Edition
  • GDesign
  • 3DVIA Shape
  • Maya
  • AutoCad

Dampak Desain Grafis

Dampak Positif

Dapat memperkenalkan karyanya secara luas melalui media internet.

  • Bisa mempelajari ilmu desain grafis dengan lebih mudah serta akan memperkaya teknik dalam proses pembuatan seni melalui internet.
  • Karya dalam yang berwujud foto bisa terlihat lebih lembut dengan melakukan proses pengeditan.
  • Progam desain grafis yang telah ada semakin muktahir serta bisa menghasilkan karya yang mempunyai sebuah rasa dari penciptanya.
  • Komunikasi menjadi lebih mudah diantara pada desainer di dunia untuk bertukar ilmu sehingga dapat menciptakan karya yang luar biasa.
  • Memberikan fasilitas yang lebih mudah untuk menjual maupun membeli hasil karya seni yang telah diciptakan.

Dampak Negatif

Karya dapat dicuri atau biasa disebut sebagai plagiat.

Sebab perkembangan teknologi yang semakin canggih, tak elak jika desain grafis manual akan lebih mudah ditinggalkan.


Tidak ada komentar: