Selasa, 12 Januari 2021

Mengevaluasi pasca-produksi video, animasi dan/atau musik digital

Jika tahap produksi sudah berhasil dilewati, kali ini menuju ke tahap Pasca Produksi sebagai akhir dari keseluruhan proses dasar pembuatan animasi 2D. Tahap pasca produksi merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan terlalu banyak menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap didalam jalur atau tidak terlalu rumit untuk ditonton. Terdapat beberapa proses didalamnya seperti Compositing, Color Correcting, Dubbing / Musik / Sound Effects, dan Final Output.

Pasca-Produksi merupakan tahap akhir setelah melakukan Pra-Produksi dan Produksi, ditahap ini semua hasil dari produksi akan dikumpulkan lalu diedit sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu video, animasi atau music digital yang bagus untuk dipublikasikan, karenanya tahap ini biasa juga disebut dengan tahap editing.
 

Ada 3 kegiatan pada tahap pasca produksi yaitu :

  • Mengatur ulang video yaitu menambah dan / atau menghapus bagian klip video dan / atau klip audio.
  • Menerapkan koreksi warna yaitu mengatur filter warna agar menghasilkan kesan sesuai alur cerita video.
  • Membuat transisi yaitu mengatur pergantian video dari satu adegan ke adengan berikutnya.

Pascaproduksi Video
Kegiatan pascaproduksi pada dasarnya adalah kegiatan menyunting (editing). Editing video merupakan proses menyusun dan menata hasil rekaman gambar menjadi satu keutuhan berdasakan naskah.
Pekerjaan ini meliputi capturing/importing, pemotongan, penggabungan, penyisipan gambar, transisi, dan gambar pendukung lainnya serta pemaduan suara.

Capturing/Importing
Proses memindahkan hasil rekaman gambar dari kamera ke perangkat editing dapat dilakukan dengan cara capturing/importing. Capturing dilakukan bila hasil rekaman tidak berupa file video, sedangkan importing dilakukan bila hasil rekaman berupa file video yang dapat dibaca oleh perangkat editing.

Pemotongan dan Pemaduan Gambar
Proses memotong hasil rekaman gambar untuk mendapatkan hasil potongan video yang lebih baik.

Pengaturan Transisi
Transisi merupakan bentuk perpindahan antarpotongan gambar untuk menjaga kontinuitas gambar, membentuk suasana, pembeda waktu dan tempat. Jenis-jenis transisi adalah sebagai berikut.

1) Cut/Cut To
Cut berfungsi sebagai perpindahan atau transisi dari satu gambar atau adegan ke adegan yang lain secara langsung. Cut digunakan untuk: menyatakan kesinambungan cerita; menggambarkan detail objek; menciptakan suasana kejadian tegas, tegang, atau semangat.

2) Dissolve
Dissolve berfungsi sebagai jembatan potongan gambar yang secara berangsur – angsur terjadi perpindahan gambar. Dissolve digunakan untuk:
menciptakan suasana kejadian romantis, halus, mengalir, sedih; menyatakan waktu lampau atau lamunan masa depan yang menyatu dengan adegan yang berjalan.

3) Wipe
Wipe berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dengan gambar berikutnya dengan cara bergerak dari satu sisi ke sisi lain menggunakan pola bentuk tertentu. Wipe digunakan untuk: menciptakan suasana ceria, bahagia, glamour; memberikan kesan retro.

4) Fade/Fading
Fading berfungsi sebagai transisi yang menggantikan gambar dari gelap perlahanlahan menjadi terang (fade in) atau dari gambar terang berubah secara berangsurangsur menjadi gelap (fade out). Fade berfungsi untuk: sebagai awal dari sebuah adegan; membedakan perubahan waktu.

Pemaduan Suara
Pemaduan suara adalah proses memadukan suara latar ke dalam track audio dengan gambar yang sudah tersusun.

Rendering
Proses akhir penyatuan hasil editing menjadi satu kesatuan video yang utuh.

Editing
Untuk melakukan sebuah penyuntingan (editing) video diperlukan peralatan komputer/laptop dan menggunakan aplikasi editing video. Terdapat banyak aplikasi editing video saat ini, salah satu contohnya Windows Movie Maker.
 
Aplikasi yang bisa digunakan antara lain :
  1. FilmoraGo
  2. Adobe Premiere Clip
  3. VideoShow
  4. PowerDirector
  5. KineMaster
  6. Quik
  7. VivaVideo
  8. Funimate.

Seperti itulah tahap-tahapan pasca-produksi, adapun kami akan memberikan sedikit cara mengedit video dengan Windows Movie Maker sebelum itu sedikit kami jelaskan, bahwa Windows Movie Maker adalah sebuah aplikasi dari Windows Live Essentials. Fungsinya sendiri adalah untuk melakukan olah digital terhadap film, seperti menambahkan efek visual, aplikasi ini memang hanya memiliki fitur sederhana, akan tetapi sudah sangat mencukupi untuk pemula, berikut adalah cara mengedit video dengan Windows Movie Maker :

  1. Buka Aplikasi Windows Movie Maker.
  2. Mulai dan Simpan Project.

 Bagian terpenting adalah anda harus menyimpan project anda dengan mengisi nama file lalu tekan Save.

  1. Importing Digital Movies dan Photos.

Pada beranda klik tambahkan video dan foto, cari file video atau foto anda lalu klik open.

  1. Memecah Video atau Splitting.

Drag garis hitam dimanapun sesuka anda untuk memecah video klik tab edit lalu klik pecah.

  1. Menambahkan Transisi Video.

Pilih potongan video yang anda inginkan, lalu klik tab Animation, lalu arahkan pointer mouse-mu ke transisi yang ada untuk melihat efek yang akan terjadi.

  1. Menambah Caption Pada Video.

Pilih potongan video yang anda inginkan klik tab beranda dan klik tombol keterangan. Teks keterangan akan muncul pada bawah video anda, pada kotak keterangan tersebut anda bisa memberi caption video anda sesuka anda.

  1. Menambahkan Judul dan daftar nama

Klik tab beranda, klik tombol judul dan daftar nama, lalu akan muncul layer hitam dengan kotak teks, pada kotak itulah anda bisa menambahkan judul ataupun daftar nama pada video anda.

  1. Menambahkan Suara

Klik tab beranda, klik tombol tambahkan music, lalu cari music yang tersimpan dalam computer anda, lalu klik open.

  1. Publikasi Video atau Exporting

Klik pada tab beranda, lalu klik save, pilih setelan yang direkomendasikan oleh computer, beri nama file anda sesuka anda, lalu klik save.

Sebenarnya ada beberapa aplikasi Animasi 3D, seperti Autodesk maya, 3DS Max, dll. namun di materi pertama ini kita akan membahas tentang Software bernama Blender.

Blender adalah Software open source yang digunakan untuk membuat content multimedia khususnya Animasi 3D.

Tahapan belajar pada Blender yaitu:
1. Modeling
    Yaitu proses pembuatan model objek dalam bentuk 3D. biasanya berupa karakter ( Makhluk hidup : manusia,tumbuhan,hewan dll). maupun benda mati : mobil, rumah dll.


2. Texturing
    Yaitu proses membuat & memberi warna/material pada objek , sehingga akan tampak kesan nyata.


3. Rigging
    Yaitu pembuatan tulang pada objek


4. Lighting
    Yaitu proses pembuatan dan pemberian cahaya pada midek, sehingga  ada kesan visual dan nyata. karena terdapat kedalaman ruang dan shadow


5. Animation
    Yaitu proses pembuatan animasi berupa gerakan, baik gerakan objek ataupun kamera..

Elemen Dasar Pada Blender, Secara umum, tampilan Blender terdiri :
1. Info Windows, Yaitu menu utama berisi atas File, Add, Render, Help ...
2. 3D View / View port, Yaitu tampilan yang terdiri dari objek 3D
3. Toolbar, Yaitu menu terdiri atas tool-tool yang memiliki sifat dinamis menurut objeknya.
4.Outliner, Yaitu struktur data dari objek pada blender
5.Propertis, Yaitu panel yang membuat berbagai perintah modifikasi dan animasi
6.Timeline. Yaitu Intruksi terkait dengan frame animasi untuk squenser


2.  ANIMASI DIGITAL
Proses Pembuatan Digital Animation :
 
PRAPRODUKSI
Pada tahap ini film belum dibuat tetapi persiapan telah direncanakan mulai dari tema, dan dikembangkan menjadi sinopsis, sinopsis dikembangkan menjadi storylinestoryboard.
 
Concept Art
Pada tahap ini mulai dibuat gambar-gambar sketsa. Semua sketsa yang dibuat akan dibentuk dalam model 3D dalam tahap produksi.
 
Storyboard
Pada saat skenario dan concept art telah selesai, tuangkan ide cerita tersebut ke dalam bentuk visual sehingga orang lain dapat memahami maksudnya.
 
Animatic Storyboard
Tahap ini dapat dianggap film telah memiliki kerangka acuan, karena alur cerita jelas dan gambar-gambar dari storyboard yang telah di scanning akan ditampilkan dengan tambahan sound dialog, narasi, sound FX.
 
Casting dan Recording
Para pengisi suara membacakan dialog yang telah dibuat.
 
Sound efect dan Music
Lagu tema dibuat berdasarkan alur cerita yang ada. Sebelum menciptakan lagu, pencipta lagu akan membaca script, sehingga alur cerita dan tema lagu dapat sejalan.

 

Tidak ada komentar: